Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

youhave2cowsAvatar border
TS
youhave2cows
Bagaimana bila Indonesia diinvasi Amerika?


Quote:


Kenapa Amerika belum menginvasi Indonesia?

Kendala utama Amerika menginvasi negara lain sebenarnya adalah dukungan politik rakyat yg disuarakan lewat konggres. Sebagai negara demokrasi, pemerintah Amerika tidak bisa seenak hati melakukan manuver militer.

Untuk menginvasi Afghanistan dan Iraq kemarin diperlukan penghancuran dua gedung pencakar langit tertinggi di Amerika. Dan juga laporan intelijen tentang senjata biologi milik Saddam Hussain.

Apalagi bila sudah melibatkan yg namanya "boots on ground". Rakyat akan sangat vokal menyuarakan anti perang karena khawatir dgn nasib sanak famili/anak-anaknya yg dikirim ke medan perang. Termasuk simpati tetangga dan kerabat mereka serta aktivis anti perang.

Apabila perang dianggap tidak menguntungkan dalam membela kebebasan rakyat Amerika. Maka banyak yg akan menuntut budget perang untuk dialihkan saja ke sektor publik daripada mendanai perang yg sia-sia.

Perang tidaklah murah secara ekonomi. Biaya mengoperasikan jet tempur per jamnya menghabiskan ribuan hingga puluhan ribu US dollar. Berikut beberapa di antaranya:

F-15 cpfh = $17.000 - $40.000
F-16 cpfh = $4.500 - $7.000
F-18 cpfh = $11.000 - $24.000



source cpfh
source cpfh
source cpfh

Kemudian ada pertanyaan: Apakah perlu Amerika menginvasi Indonesia?

Menjajah bangsa lain dianggap tidak beradab dan melanggar HAM. Tapi siapa sih yg menciptakan istilah HAM dan poin-poinnya?

HAM juga merupakan pedang bermata dua. Ketika sebuah negara dianggap melanggar HAM, maka PBB atau NATO dapat mengeluarkan resolusi mengirim pasukan perdamaian ke negara bersangkutan. Seperti kasus Timor Leste dan Libya.



Namun opsi militer bukanlah opsi utama di jaman modern ini. Selain mahal secara ekonomi juga dianggap kontroversial dari segi moral.

Lalu opsi apa yg didahulukan sebelum opsi militer? Ada operasi intelijen dan opsi operasi ekonomi.

Operasi ekonomi bisa seperti yg terjadi ketika krismon 1997 atau yg terjadi saat ini. Amerika menaikkan suku bunga bank sehingga dollar tersedot dan menjadi langka dalam peredaran sehingga harga tukarnya naik.

Tapi ini hanya satu faktor atau kemungkinan saja selain faktor perekonomian dalam negeri Indonesia sendiri yg mengalami perlambatan. Ada juga cara embargo.

Sedang operasi intelijen dapat mempengaruhi arah politik dan isu sosial dalam suatu negara. Termasuk menciptakan isu politik dan konflik horisontal demi mendestabilisasi kondisi keamanan.



Jadi tanpa menginvasi Indonesia secara militer, Amerika sudah bisa menguasai Indonesia dgn pengalihan isu dan pembuatan UU atau perjanjian yg luput dari sorotan publik. Dan juga membuat ekonomi jatuh atau dgn menciptakan konflik sosial yg mengganggu stabilitas keamanan. Serta menciptakan isu dgn bantuan media massa/sosial. Bahkan invasi budaya yg mempengaruhi generasi muda.

Tapi seandainya invasi militer dilakukan, kira-kira akan seperti apa?

Menurut buku yg ditulis oleh Tatang Sutarman, invasi seyogyanya diawali dengan sortie-sortie untuk menguasai wilayah udara sebuah negara.

Bila negara bersangkutan memiliki sistem pertahanan rudal anti udara, maka sistem inilah yg harus dilumpuhkan terlebih dahulu. Disebut dgn Suppression of Enemy Air Defence. Atau SEAD.

Tapi berhubung Indonesia tidak memiliki sistem rudal pertahanan udara, tugas agresor jadi semakin mudah. Hal berikutnya yg harus disingkirkan adalah pespur dari negara yg ingin diinvasi.

Dalam hal ini TNI AU memiliki selusin Su-30MKK, selusin F-16 blok 32, selusin pesawat trainer T-50 buatan Korsel. Dan 2 lusin pesawat subsonic BAE Hawk buatan Inggris.

Tentu angka tersebut adalah makanan empuk bagi Nimitz Class yg sanggup menjadi host 6 lusin pesawat tempur F-18 per kapalnya. Ditambah dgn rudal AMRAAM jarak jauh.

Quote:


Belum lagi ancaman Surface to Air Missile RIM-67 yg dibawa oleh kapal destroyer Arleigh Burke Class selaku pengawal Nimitz Class. Bila sukhoi nekat menyerang rombongan kapal induk.



Lalu bagaimana dengan TNI AL? KCR akan dihabisi oleh F-18 dengan menembakkan rudal anti kapal atau dengan menjatuhkan bom. Sementara kapal yg lebih besar seperti fregat Van Speijk Class atau korvet Sigma Class akan ditembak dengan rudal RGM-84 Harpoon. Atau ditembak heavy torpedo oleh kapal selam SSN.



Pespur angkatan udara Amerika seperti F-15 juga dapat menambah kekuatan agresor menggempur kekuatan TNI AU. Diluncurkan dari pangkalan-pangkalan seperti Okinawa, Guam, Darwin, Christmas Island, Singapura dan Diego Garcia, jangkauan terbang mereka dapat diekstensi dgn bantuan aerial refueler.



Lalu kota mana yg sebaiknya pertama kali diserang oleh Amerika? Karena Jakarta adalah simbol pusat kekuasaan dan pusat ekonomi/finansial di Indonesia, maka sebaiknya Jakarta adalah kota pertama yg diduduki oleh Amerika.

Ketika TNI AU sudah lumpuh maka automatis pasukan darat tidak memiliki payung udara. Tank Leopard, Marder, PT-76, AMX, BMP-3 dapat dengan mudah dihancurkan dengan rudal AGM-114 Hellfire. Untuk sekelas Anoa, Scorpion, BTR dan sejenis armor tipis lainnya cukup menggunakan cannon atau AT-4.





Jika Jakarta sudah takluk maka kemungkinannya daerah lain akan berhenti melawan karena simbol pusat identitas NKRI telah jatuh. Bisa-bisa daerah lain di Indonesia justru mendeklarasikan kemerdekaan.

Akan muncul Negara Sumatera, Negara Borneo, Negara Jawa, Negara Celebes, Negara Maluku, Negara Papua, dst.

Saya rasa tidak perlu bendungan dibom dan perang gerilya panjang berkelanjutan. Lagipula siapa yg mau melakukan perang gerilya yg melelahkan dan tidak nyaman di hutan? Anggota TNI AD? Apa tidak lebih baik meninggalkan NKRI dan mendukung pembentukan negara sendiri?

Bagaimana dgn amunisi? Darimana gerilyawan bisa mendapat amunisi senjata untuk melakukan perlawanan? Bagaimana dgn makanan dan tempat tinggal dan hiburan? Air bersih? Anak, istri, keluarga yg ditinggalkan?

Sementara negara agresor dapat mengirim drone MQ-9 Reaper untuk mencari tahu posisi gerilyawan dan melakukan pengeboman taktis.



AC-130 Spectre gunship juga merupakan pilihan yg baik untuk mengganyang gerilyawan di darat.



Opsi lain Amerika dapat mendaratkan pasukan khusus untuk masuk jauh ke belakang garis "pertahanan" sisa-sisa resistensi Indonesia. Melalui kapal LHD dan LPD.





Seperti Army Ranger, MARSOC, Navy SEAL, bahkan Delta Force dan Green Baret. Sementara USMC menduduki ibu kota DKI Jakarta.













Quote:



Khusus buat bocah-bocah idiot yg masih terpesona dgn tampang sangar.







Spoiler for do not open:


Quote:
Diubah oleh youhave2cows 16-08-2015 20:16
0
12.3K
162
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan