Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

colenak846Avatar border
TS
colenak846
Masjid Kaimana, Bukti Kerajaan Islam Pernah Bercokol di Papua, Bukti Islam Tidak ....
Masjid Kaimana, Bukti Kerajaan Islam Pernah Bercokol di Papua, Bukti Islam Tidak Menjajah Kaum Primitif



Dream - Di Kota Kaimana, Papua, ada sebuah masjid yang begitu cantik dan ikonik. Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Agung Baiturrahim Kaimana, akrab disebut Masjid Kaimana. Keindahan arsitektur masjid ini kerap 'menggoda' para wisatawan untuk mengabadikan gambar melalui lensar kamera.

Masjid yang berdiri kokoh tak jauh dari pelabuhan besar Kaimana memiliki delapan pilar berpucuk warna emas mengelilingi satu kubah utama dengan balutana warna senada. Badan masjid didominasi warna putih dengan latar pemandangan laut serta rumah-rumah penduduk di sekitarnya. Masjid sudah dipugar beberapa kali sehingga masih terlihat apik hingga saat ini.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pariwisata RI, Indonesia.Travel, Jumat 14 Agustus 2015, Masjid Agung Baiturrahim Kaimana merupakan salah satu dari sedikit sisa peninggalan Kerajaan Islam Sran Eman Muun yang pernah berjaya di Pulau Adi, Laut Arafuru.

Peninggalan lain seperti istana dan benteng telah dihancurkan oleh bangsa barat dalam perang berkepanjangan. Kini, masjid peninggalan kerajaan Islam Papua ini dapat dilihat di Kampung Sran, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.

Menurut sejarahnya, Kerajaan Sran sangat identik dengan Islam sehingga dibangunlah masjid megah sebagai simbol eksistensi Islam pada masa itu. Pada saat awal perkembangan Islam di sana, Raja Sran menjadi Imam bagi rakyatnya.

Kemudian, saat perpindahan pusat kerajaan pada abad ke-19, raja mendatangkan warga keturunan Arab dari Maluku untuk menjadi Imam di Kaimana. Kebijakan ini diambil karena ketika itu belum ada satu pun warga yang siap menjadi Imam.

Meskipun kerajaan Islam pernah berkembang di Kaimana, agama Kristen yang dibawa Belanda pada abad ke-20 akhirnya tetap mendominasi. Hal inilah yang membuat masyarakat Kaimana terbiasa hidup dalam lingkungan bahkan keluarga dengan agama berbeda.

Perbedaan yang sudah tumbuh sekian lama di Kaimana itu kemudian melahirkan toleransi yang kuat antara penganut agama berbeda. Toleransi antaragama bahkan masih bertahan hingga kini di tanah Kaimana, Papua.

http://www.dream.co.id/jejak/masjid-...--150814f.html

sekarang suku suku papua yang awam, telah menjadi target missionaris asing dengan puluhan pesawat kecil. ada apa gerangan emoticon-Big Grin
0
1.8K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan