Selama ini media khususnya TV OON sangat getol mengkritik Presiden. Dengan hantaman kritik yang mereka lontarkan kepada Presiden, TV OON meminta Presiden agar menyikapinya dengan baik sebagai bahan untuk intropeksi diri.

kini kejadiannya terbalik. Dalam Pidato Kenegaraan Hari ini (14 Agustus 2015) Presiden mengkritik Media yang dia anggap cuma sibuk mengejar RATING sampai melupakan kewajibannya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih produktif.

Lalu bagaimana response TV OON menanggapi kritik Presiden tersebut? Jauh Panggang dari api itulah yang saya saksikan hari ini saat menonton acara Berita Sore TV OON. Dalam acara itu pembawa acara malah mempertanyakan balik maksud dari kritik Presiden tersebut dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber apa sebenarnya yang salah dari media sehingga Presiden harus menyampaikan kritik pedas seperti itu di dalam forum resemi pidato kenegaraan.

Dari pertanyaan si pembawa acara saya makin yakin bahwa memang benar media saat ini benar - benar cuma mencari rating. Hingga media cuma bisa melihat kesalahan orang lain dan tak mampu melihat kesalahannya sendiri. Ibarat kata pribahasa : "Semut disebrang lautan kelihatan tapi gajah di depan mata sendiri tak kelihatan".

Kalau boleh jujur coba saja lihat apa yang ditampilkan media saat ini. Benar memang bahwa media saat ini cuma mengejar rating khususnya media televisi dengan menampilkan tayangan - tayangan sampah seperti :

- Siaran Live Pernikahan Raffi Ahmad
- Siaran Live Tuangan Julia Perez
- Siaran LIve acara siraman kehamilan Nagita
- Siaran Live Lahiran anak Anang
- Acara joget - joget gak jelas
- Acara Dunia esek - esek
- Acara Dunia Lain dan Tahayul
- Berita - berita tendensius dan cenderung memihak dan memecah belah
- Acara - acara kritik - kritik dan debat - debat tanpa solusi

Belum lagi masalah media saat ini tidak lagi netral dan sudah menjadi alat politik. Dari sejak SBY sampai saat ini media mulai terjun ke politik penuh muslihat dengan bertamengkan "Kebebasan Pers".

Jadi tulisan ini saya dedikasikan kepada para pewarta dan media khususnya TV OON. Tolonglah jangan cuma bisa mengkritik orang lain tapi coba beli cermin dan lihat lah wajah anda sendiri dengan seksama. Lihatlah apa yang anda telah berikan untuk masyarakat saat ini? acara - acara sampah dan pembodohan. Setiap hari kami disajikan berita "Indonesia Tanpa Harapan" seolah Indonesia akan kiamat yang pada akhirnya membuat rakyat yang sedang susah bertambah pesimis dan skeptis. Cobalah untuk belajar mengedukasi masyarakat agar bisa lebih produktif dan kreatif dalam menghadapi perubahan.

Angkat lah tema - tema yang bisa membuat rakyat bersemangat dan menemukan ide - ide baru seperti cerita - cerita sukses orang - orang yang pernah mengalami kesulitan ekonomi misalkan. Jangan malah acara nangkapin hantu, acara debat tak mau kalah tanpa solusi dan berita - berita sensasional semata.

Sekali lagi beli lah kaca dan cobalah lihat wajah media saat ini lalu jujurlah pada diri sendiri. Jangan cuma bisa mengkritik tapi tak mau dikritik. Karena memang tak ada manusia yang sempurna termasuk anda yang saat ini memegang kartu pers.

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA
MERDEKA!