ayah.rojakAvatar border
TS
ayah.rojak
Case Closed! Ini SRUT Scania: 72 Orang Berdiri, 39 Orang Duduk


Jakarta - Misteri daya angkut bus gandeng Scania armada TransJ sebanyak 39 orang terjawab sudah. Berdasarkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT), daya angkut bus Scania 111 orang, terdiri dari 72 orang berdiri dan 39 orang duduk.

detikcom mendapatkan kopian SRUT Scania yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah. Dalam SRUT yang diteken Kepala Dinas Hubkominfo Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat itu, disebutkan:

DAYA ANGKUT: ... Kg atau (111) ORANG TERMASUK PENGEMUDI, BARANG...KG


SRUT itu dikeluarkan Dinas Hubkominfo pada 4 Juni 2015 lalu. SRUT diberikan pada perusahaan LAKSANA, perusahaan karoseri yang berada di Semarang. Dalam SRUT itu penanggung jawab perusahaan karoseri tertera, Ir Iwan Herianto Arman.

Dalam lampiran SRUT itu, tertera dengan jelas:

Daya angkut Orang: Tempat Duduk 39 Orang termasuk Pengemudi dan 72 Tempat Berdiri (Hand Rail).


Kopian SRUT bus Scania (Foto: Nograhany Widhi K/detikcom)


Lampiran SRUT itu diteken oleh Kepala Seksi Kelaikan Kendaraan Bidang Lalu Lintas Jalan dan Kelaikan Kendaraan Andi Sukmono ST dan diperiksa oleh Tuwadi, SE dan Amad Kasan, SE.

detikcom coba mengkonfirmasi kopian ini kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemenhub mengkonfirmasi kopian SRUT tersebut. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan (Kapuskom Publik Kemenhub) JA Barata menerangkan bahwa angka 39 dalam stiker kir Dishub menunjukkan muatan tempat duduk.

"39 Orang itu tempat duduk plus pengemudi. Bukan total orang," tutur Barata saat ditemui detikcom di Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).

Sedangkan untuk duduk, Barata mengkonfirmasi jumlah yang ada dalam lampiran SRUT bus Scania, 72 orang. Kemenhub dalam hal ini sebagai pihak yang mengeluarkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) bus Scania.

Jadi tahapan sebelum bus Scania itu diproduksi di karoseri, prototype bus itu harus diuji dulu di Kemenhub.

"Kemenhub menguji 1 sampel yang diuji di Tambun (Bekasi). Menguji untuk beberapa item sampai detil parts (suku cadang). Seperti ukuran, sistem pengereman, ukuran lampu, tingkat terangnya lampu dan sebagainya. Kalau lampunya besarnya beda, kan beda tipe berarti," ujar Barata.

Nah, setelah prototype itu lulus uji sesuai standar Kemenhub, barulah dikeluarkan Sertifikat Uji Tipe (SUT). SUT ini diajukan oleh dan diberikan kepada ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk).

Setelah mendapatkan SUT, ATPM kemudian menunjuk karoseri. Karoseri ini kemudian memproduksi tipe yang telah mendapatkan SUT Kemenhub. Masing-masing produksi karoseri, kemudian dimohonkan SRUT di Dinas Perhubungan tempat karoseri itu berada, atau tempat di mana bus itu dirakit.

"SRUT itu gampangnya akte kelahiran. Tiap bus yang diproduksi mesti ada SRUT-nya," jelas dia.

Dalam menerbitkan SRUT, Dishub Wilayah melakukan kroscek dari spesifikasi prototipe dalam SUT dengan spesifikasi bus yang diproduksi sebenarnya. Setelah dinilai sesuai semua, maka Dishub wilayah akan mengeluarkan SRUT.

Nah, karena bus Scania itu akan digunakan di Jakarta, maka bus itu didaftarkan di Dishub DKI Jakarta. Setelah didaftarkan, Dishub DKI akan melakukan uji berkala tiap 6 bulan. Uji berkala ini dikenal dengan kir.

"Jadi label itu (stiker kir) menunjukkan tempat kendaraan beroperasi. Diuji setiap 6 bulan," jelas Barata. (nwk/nrl)

http://m.detik.com/news/berita/29910...39-orang-duduk

_______________

Quote:


________________
Case Closed !!

Yang penting bisa bermanfaat untuk banyak orang
Diubah oleh ayah.rojak 13-08-2015 09:20
0
12.7K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan