Hairiyantira atau kini lebih dikenal Rian, 37 tahun, asisten Presiden Direktur PT XL Axiata, ternyata menjadi korban pembunuhan oleh teman dekatnya sendiri, Andi Wahyudi, 38 tahun. Sebelumnya, Rian, belakangan diketahui dilaporkan hilang kontak dengan keluarganya sejak November 2014.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan, Rian dibunuh pada 30 Oktober 2014 di Garut, Jawa Barat. “Dari pengakuan tersangka, dia membunuh korban di sebuah hotel di Garut,” ungkap Khrisna di kantornya, Rabu, 5 Agustus 2015. Menurut pengakuan sementara tersangka Andi, kata Khrisna, Rian dibunuh dengan cara dibekap menggunakan bantal hingga meninggal.

Setelah dibunuh, lalu tersangka meninggalkan korban di bak kamar mandi kamar hotel. Mayat Rian pun kemudian ditemukan dan kasusnya diselidiki oleh Kepolisian Resor Garut. “Saat itu tak diketahui itu mayat siapa,” kata Khrisna. Karenanya, mayat itu pun dimakamkan di tempat pemakaman massal tanpa nama alias “Miss X”



1. Entah saya mau bilang pelaku ini pintar atau bodoh. Pintar karena pelaku berhasil berkeliaran kurang lebih selama 8 bulan setelah melakukan pembunuhan di tempat umum seperti hotel, apalagi mayat tidak dihilangkan, hanya identitas saja yang dihilangkan. Ini sih mungkin bukan pintar tapi beruntung. Bodohnya, buat apa dia balik nama mobil di showroom, kalau toh selama ini dia sudah main aman, buat apa melakukan hal beresiko seperti itu?

2. Keluarga Rian sudah kehilangan kontak dengannya sejak November 2014. Namun hilangnya Rian baru dilaporkan pada April 2015. Selama hampir sembilan bulan tak diketahui keberadaannya, Rian ternyata menjadi korban pembunuhan teman dekatnya.
Aneh juga ya, sebagai keluarga kenapa tidak bertanya-tanya dan melaporkan sejak awal kalau Almh. Rian telah hilang kontak, apa keluarga menganggap hal ini sebagai hal biasa?

3. Dari lamanya keluarga melaporkan hilangnya korban, ada yang lebih aneh, diketahui korban merupakan Asisten Presdir sebuah provider telepon selular terkemuka, kenapa bos nya tidak mencari? Berikut juga rekan kerjanya?

4. Ada berbagai macam versi awal perkenalan korban dengan pelaku, media banyak mengatakan bahwa korban mengenal pelaku dari mantan suaminya, ada juga yang bilang melalui kakak korban. Awalnya karena korban punya penyakit dan pelaku-lah yang ditengarai bisa menyembuhkan (pelaku dikenal sebagai ahli pengobatan alternatif).

5. Yang paling aneh, ada yang bilang kalau semenjak masuk (check-in) di hotel cipaganti, kabarnya mobil korban plat nya sudah diganti, makanya Polres Garut kesulitan menentukan siapa korban pembunuhan tersebut, ditambah saat memberikan identitasnya adalah palsu. Apa korban tidak menyadari bahwa plat nomor kendaraaannya berubah? Lalu, kapan pelaku menggantinya? Begitu juga ketika check-in, berarti korban tidak sadar bahwa pelaku memberikan identitas palsu kepada resepsionis hotel. Sungguh mengherankan.



Sekarang kepolisian masih mendalami motif pelaku. Awal dugaan karena pelaku merasa terhina atas perkataan korban yang bilang bahwa pelaku adalah homo (ini diragukan kebenarannya, karena ini kan pernyataan pelaku, dalam penyelidikan pernyataan pelaku adalah hal yang paling merusak dan sangat tidak disarankan untuk dipercayai).



Tapi, seorang Almh. Rian yang dikenal baik oleh kawan-kawan kerjanya, mana mungkin menghina pelaku AW sebagai homo? Ditambah pelaku kan sudah punya istri dan 2 anak.

Mudah-mudahan kepolisian dapat mengungkap kasus ini sedalam-dalamnya. Yang menurut saya perlu ditelusuri adalah, mungkinkah ada aktor intelektual di balik kasus ini? Ini hanya asumsi saya saja, perlu juga Bos korban diperiksa (si Presdir ini), begitu juga mantan suami korban. Kita tidak tahu seberapa dalam ini, sampai-sampai 9 bulan baru ketahuan.

Katanya juga harta milik korban diambil, seperti atm, sertifikat dan buku tabungan (menurut beberapa media). Perlu ditelusuri juga melalui bantuan pihak bank, kemana saja aliran uang dari rekening korban jika memang pelaku mengambilnya, dan tahu darimana pin rekening milik korban.

Akhir kata, saya mohon maaf bila ada salah kata. Saya pribadi turut menyampaikan dukacita kepada keluarga korban Almh. Hairiyantira, semoga juga Tuhan YME melapangkan kubur dan memberikan tempat terbaik disana. Amin.