Prolog
Quote:
Hujan deras memaksaku berteduh di emperan toko, rasanya tak mungkin menembus hujan sederas ini tanpa payung ataupun mantel, namun aku tak lagi punya waktu.. malam semakin larut dan sudah seharusnya aku segera beristirahat di kamar, tidur di bawah selimut tebal sambil mendengarkan musik berkualitas.. aku menghela napas...
Ciitt.. suara decit ban mobil yang secara tiba-tiba berhenti di depanku sontak membuatku terkejut, terkejut karena akhirnya baju dan celanaku basah tersiram air hujan yang terciprat ke arahku, belum sempat mulutku memaki, keluar seseorang dengan membawa payung hitam dari dalam mobil, tangannya mengenggam sesuatu yang diarahkan tepat ke arahku,
“masuk..” ujarnya singkat, tegas dan memaksa, otakku berhitung kemungkinan-kemungkinan yang bisa kuambil, antara lari menyelamatkan diri atau menyerah dengan keadaan, namun ahh secara rasional akhirnya aku memilih melangkah masuk ke dalam mobil itu dengan bulu kuduk merinding daripada harus kabur dan mengulang sebuah scene film aksi laga dalam kehidupan nyata, aku tersenyum kecut, sebelum akhirnya semua menjadi gelap...
Bagian-Bagian
Bagian Pertama
Bagian Kedua
Bagian Ketiga
Bagian Keempat
Bagian Kelima
Bagian Keenam | Serangan Pembuka
Bagian Ketujuh | Komandan Budi
Bagian Kedelapan | Dia
Bagian Kesembilan | Dia 2
Bagian Kesepuluh | Jarum dan Jerami