- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mendikbud Sesalkan MOS di SMAN 2 Tangerang
TS
mat_indon
Mendikbud Sesalkan MOS di SMAN 2 Tangerang
Mendikbud Sesalkan MOS di SMAN 2 Tangerang
Laporan Jose Asmanu | Rabu, 29 Juli 2015 | 07:57 WIB
Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat sidak pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang Banten, Rabu (29/7/2015) pagi. Foto: Jose suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat menahan amarahnya ketika melihat langsung pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang Banten, Rabu (29/7/2015) pagi.
Mendikbud mengumpulkan panitia dan meminta atribut yang tidak pantas di kepala siwa, dicopoti.
"Kita bekerja di negeri dengan aturan, bukan semau kita, yang menurut rasanya pantes, rasanya pas. Mana ketua panitianya? Sudah baca belum surat edaran menteri soal orientasi ini?" kata Mendikbud dengan nada tinggi.
Dirinya menambahkan, tidak boleh ada kegiatan mempermainkan selama MOS. "Jangankan memplonco. Cenderung pun tidak boleh," ujarnya.
Anies juga mempertanyakan, kenapa panitia tidak menggunakan atribut yang sama, yaitu pita di kepala. "Copot semua pitanya. Letakkan pita itu di bahu, sama seperti panitianya. Terhormat ketika Anda gunakan sebagai tanda, bukan untuk mempermalukan," kata Anies.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Tangerang juga terancam dipecat karena saat MOS berlangsung sampai Mendikbud melakukan sidak, belum hadir di sekolah. Ditengarai, karena kepala sekolah belum hadir, pelaksanaan MOS berjalan atas kehendak panitia, bukan aturan yang semestinya.(jos/iss/ipg)
Kasek yang Biarkan Perploncoan Saat MOS, Akan Dicopot
Laporan Jose Asmanu | Rabu, 29 Juli 2015 | 09:41 WIB
Siswa didik baru SMKN 4 Tangerang mengenakan atribut MOS, Rabu (29/7/2015) pagi, yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Foto: Jose Asmanu suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat rekomendasi pencopotan bagi kepala sekolah (Kasek) se-Indonesia yang sekolahnya melaksanakan MOS, tidak sesuai dengan surat edaran menteri tentang larangan perploncoan.
"Kemendikbud akan mengirimkan surat rekomendasi pencopotan kepala sekolah tersebut ke Gubernur dan Walikota," kata Mendikbud saat meninjau secara langsung pelaksanaan MOS di SMKN 4 Tangerang, Rabu (29/7/2015).
Sebelumnya, Kepala SMAN 2 Tangerang terancam diberhentikan karena saat MOS berlangsung sampai Mendikbud melakukan sidak, belum hadir di sekolah. Ditengarai, karena kepala sekolah belum hadir, pelaksanaan MOS berjalan atas kehendak panitia, bukan aturan yang semestinya.
Mendikbud menemukan pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang dan SMKN 4 Tangerang, tidak sesuai dengan peraturan tentang larangan kegiatan mempermainkan selama MOS. "Jangankan memplonco. Cenderung pun tidak boleh," ujarnya.
Mendikbud juga meminta siswa didik baru harus berani menolak mengenakan atribut diluar seragam sekolah. Panitia tidak boleh menyuruh siswa didik baru, mengenakan atribut yang panitia sendiri tidak memakainya.(jos/iss/ipg)
Editor: Iping Supingah
-----------------
Temukan Perpeloncoan di SMK Tangerang, Mendikbud Geram
Dia menegaskan bahwa perpeloncoan harus dihentikan.
Rabu, 29 Juli 2015 | 14:59 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, sidak MOS di Tangerang. (Kemendikbud)
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menghentikan kegiatan masa orientasi siswa (MOS) yang dianggap tidak sesuai di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu, 29 Juli 2015.
Anies Baswedan mendapati sejumlah pelanggaran Permendikbud Nomor 55 Tahun 2014 tentang Orientasi Peserta Didik Baru. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa perpeloncoan harus dihentikan dan diganti dengan kegiatan yang positif dan mendidik.
"Pakaian aneh ini apa maksudnya, ini mengarah pada perpeloncoan," kata Anies.
Di SMKN 4 Tangerang, seluruh siswa baru memang diwajibkan menggunakan tas dari karung goni dan memakai topi dari bola plastik yang dibelah dua. Selain itu, mereka juga diharuskan memakai tali sepatu dari tali plastik dan kaos kaki warna warni serta papa nama dari kardus.
Selain itu, Anies Baswedan yang didampingi Wali Kota Tangerang, Arief Rahadiono Wismansyah, juga melakukan inspeksi mendadak di SMAN 2 Tangerang dan SMK Yappentek 1 Tangerang.
Dari dua sekolah itu, Mendikbud juga menemukan unsur perpeloncoan. Mulai dari atribut, tanda pengenal, pita, tali sepatu, hingga potongan rambut yang diharuskan botak bagi siswa laki-laki.
Anies dengan tegas menegur dan meminta pihak panitia, guru, serta kepala sekolah segera menghentikan orientasi siswa yang mengarah kepada perpeloncoan ini.
Disampaikan Mendikbud, kejadian seperti ini sebenarnya juga terjadi di banyak sekolah di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan seperti ini harus dihilangkan karena tidak ada memiliki manfaat bagi peserta didik baru.
Sanksi pemecatan kembali disampaikan bagi kepala sekolah yang terbukti membiarkan pelaksanaan kegiatan perpeloncoan saat masa orientasi siswa.
"Masyarakat jangan berdiam diri. Bila melihat praktik seperti ini segara dilaporkan. Laporan dari masyarakat masih terbilang sedikit," katanya.
Rabu 29 Jul 2015, 09:05 WIB
Gembiranya Siswa Baru di Tangerang Saat Menteri Anies Minta Atribut Aneh Dicopot
Tangerang - Mendikbud Anies Baswedan geram melihat siswa baru masih memakai atribut aneh. Tas dari karung goni, nametag dari karton, kaus kaki aneka warna, hingga tali sepatu dari tali rafia.
Anies pagi ini Rabu (29/7/2015) menemukan ratusan siswa baru di SMKN Tangerang masih memakai atribut aneh. Anies kemudian meminta siswa baru yang ada di masing-masing kelas keluar dan berkumpul di lapangan. Anies kemudian meminta mereka mencopot atribut tersebut.
"Horeeee," teriak siswa baru dengan tepuk tangan.
Anies kemudian menyampaikan, bila tujuan untuk mendisiplinkan siswa baru jelas salah. Karena para senior tidak memakai atribut aneh.
"Jika kalian dipermalukan atau direndahkan kalian harus berani melawan. Jumlah kalian lebih banyak dari siswa senior. Kalian harus berani menolak tindakan perpeloncoan," tegas Anies.
Tak lama Anies kemudian memanggil ketua panitia. Siswa bernama Hafiz itu kemudian meminta maaf. Dia menjelaskan, tak ada maksud melakukan perpeloncoan. Dia juga mengaku tak tahu kalau mengenakan atribut aneh itu tak dibolehkan.
Kemudian Anies mengajak seluruh panitia dan siswa baru untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri. Anies meminta agar MOS yang mengedepankan perpeloncoan diakhiri.
(dra/dra)
Surat Edaran Mendikbud:
Alhamdulillah, setelah berpuluh tahun baru kali ini kemdikbud bisa tegas terhadap MOS.
Akhirnya ada juga menteri yang cukup waras dan tegas menghentikan praktik merendahkan harkat dan martabat manusia Indonesia.
buat bahan perbandingan saja, ini MOS di luar negeri, biasanya disebut sebagai freshmen orientation atau new student orientation.
kegiatannya ya penyambutan murid baru, acara kenal-kenalan, acara hiburan atau seneng2 di hall, perkenalan guru, fasilitas sekolah, dsb.
Ane nggak ngira trit ane ini terpilih jadi HT, paling atas pula
Yang bikin ane sempat tertegun, sudah ada lebih dari 2 ribu komen, 100 ribu views dan 4 ribu shares, gan!
Ternyata masih banyak kaskuser yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Ane terharu, gan
Kalo ane bandingin dengan komentator berita di detik, komentar teman2 kaskuser lebih positif menilai sidak Mendikbud ini.
Sedangkan berita di detik, komentator pendukung MOS lebih mengemuka. Maklum, yang banyak komen adalah pelaku dan mantan pelaku perpeloncoan
UPDATE: Setelah Mendikbud, kali ini giliran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mencegah perpeloncoan siswa baru di perguruan tinggi. TOP!
Cegah Perpeloncoan, Nasir Larang Mahasiswa Jadi Koordinator Ospek
Jakarta - Praktek perpeloncoan di tingkat pendidikan dasar dan menengah menuai perhatian serius Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Pada tingkat perguruan tinggi, praktek yang dikenal sebagai ospek itu juga menjadi kekhawatiran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir mengatakan praktek ospek di kampus berlangsung dari masa ke masa dengan penggunaan istilah yang beragam. Umumnya, praktek yang akhirnya jadi ajang perpeloncoan itu diadakan oleh mahasiswa senior/BEM di kampus.
"Periode ini saya libatkan dosen sebagai koordinator (ospek), tidak boleh lagi mahasiswa. Mahasiswa hanya panitia. Dulu ketuanya panitia, saya larang,"ujar M Nasir usai penandatangan kerjasama di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Kamis (30/762015).
Nasir menerangkan, ada kecenderungan 'balas dendam' dari mahasiswa senior kepada mahasiswa baru dalam Ospek, sehingga yang terjadi perpeloncoan. Padahal, sejatinya masa orientasi kampus itu lebih pada pengenalan kampus.
"Pertama yang dikenalkan bagaimana manajemen kampus, bagaimana perkuliahan di kampus, organisasi dan kegiatan kampus, sarana dan prasarana. Bukan masalah perpeloncoan dan sebagainya," ujarnya.
Secara konkret, sebagai upaya pencegahan, Menteri Nasir mengundang wakil rektor II seluruh perguruan tinggi se-Indonesia pada tanggal 2 Agustus untuk mensosialisasikan hal tersebut. Bahkan, sudah terbit Peraturan Dirjen Nomor 274 yang melarang perpeloncoan di masa orientasi mahasiswa baru.
"Jadi besok tanggal 2 Agustus, pembantu rektor II kami kumpulan dilakukan penyerahan, brainstorming, jangan sampai terjadi perpeloncoan. Ada peraturan Dirjen, maka apabila ada pelanggaran harus dikenakan sanksi," paparnya.
"Kalau sanksi akademik maka rektor yang mengambil tindakan, perlu ada pengawasan terhadap ospek," imbuhnya.
Namun, Nasir mengaku kesulitan mengontrol praktek ospek di lembaga pendidikan yang berada di kementerian atau lembaga. Seperti Pelayaran yang berada di bawah Kemenhub dan lainnya.
"Karena itu nanti Dirjen di semua kementerian dan lembaga akan kami undang supaya tidak terjadi perpeloncoan. Masa sampai ada yang meninggal, tidak benar itu," ucap Nasir.
Laporan Jose Asmanu | Rabu, 29 Juli 2015 | 07:57 WIB
Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat sidak pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang Banten, Rabu (29/7/2015) pagi. Foto: Jose suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat menahan amarahnya ketika melihat langsung pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang Banten, Rabu (29/7/2015) pagi.
Mendikbud mengumpulkan panitia dan meminta atribut yang tidak pantas di kepala siwa, dicopoti.
"Kita bekerja di negeri dengan aturan, bukan semau kita, yang menurut rasanya pantes, rasanya pas. Mana ketua panitianya? Sudah baca belum surat edaran menteri soal orientasi ini?" kata Mendikbud dengan nada tinggi.
Dirinya menambahkan, tidak boleh ada kegiatan mempermainkan selama MOS. "Jangankan memplonco. Cenderung pun tidak boleh," ujarnya.
Anies juga mempertanyakan, kenapa panitia tidak menggunakan atribut yang sama, yaitu pita di kepala. "Copot semua pitanya. Letakkan pita itu di bahu, sama seperti panitianya. Terhormat ketika Anda gunakan sebagai tanda, bukan untuk mempermalukan," kata Anies.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Tangerang juga terancam dipecat karena saat MOS berlangsung sampai Mendikbud melakukan sidak, belum hadir di sekolah. Ditengarai, karena kepala sekolah belum hadir, pelaksanaan MOS berjalan atas kehendak panitia, bukan aturan yang semestinya.(jos/iss/ipg)
Kasek yang Biarkan Perploncoan Saat MOS, Akan Dicopot
Laporan Jose Asmanu | Rabu, 29 Juli 2015 | 09:41 WIB
Siswa didik baru SMKN 4 Tangerang mengenakan atribut MOS, Rabu (29/7/2015) pagi, yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Foto: Jose Asmanu suarasurabaya.net
suarasurabaya.net - Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat rekomendasi pencopotan bagi kepala sekolah (Kasek) se-Indonesia yang sekolahnya melaksanakan MOS, tidak sesuai dengan surat edaran menteri tentang larangan perploncoan.
"Kemendikbud akan mengirimkan surat rekomendasi pencopotan kepala sekolah tersebut ke Gubernur dan Walikota," kata Mendikbud saat meninjau secara langsung pelaksanaan MOS di SMKN 4 Tangerang, Rabu (29/7/2015).
Sebelumnya, Kepala SMAN 2 Tangerang terancam diberhentikan karena saat MOS berlangsung sampai Mendikbud melakukan sidak, belum hadir di sekolah. Ditengarai, karena kepala sekolah belum hadir, pelaksanaan MOS berjalan atas kehendak panitia, bukan aturan yang semestinya.
Mendikbud menemukan pelaksanaan MOS di SMAN 2 Tangerang dan SMKN 4 Tangerang, tidak sesuai dengan peraturan tentang larangan kegiatan mempermainkan selama MOS. "Jangankan memplonco. Cenderung pun tidak boleh," ujarnya.
Mendikbud juga meminta siswa didik baru harus berani menolak mengenakan atribut diluar seragam sekolah. Panitia tidak boleh menyuruh siswa didik baru, mengenakan atribut yang panitia sendiri tidak memakainya.(jos/iss/ipg)
Editor: Iping Supingah
-----------------
Temukan Perpeloncoan di SMK Tangerang, Mendikbud Geram
Dia menegaskan bahwa perpeloncoan harus dihentikan.
Rabu, 29 Juli 2015 | 14:59 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, sidak MOS di Tangerang. (Kemendikbud)
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, menghentikan kegiatan masa orientasi siswa (MOS) yang dianggap tidak sesuai di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu, 29 Juli 2015.
Anies Baswedan mendapati sejumlah pelanggaran Permendikbud Nomor 55 Tahun 2014 tentang Orientasi Peserta Didik Baru. Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa perpeloncoan harus dihentikan dan diganti dengan kegiatan yang positif dan mendidik.
"Pakaian aneh ini apa maksudnya, ini mengarah pada perpeloncoan," kata Anies.
Di SMKN 4 Tangerang, seluruh siswa baru memang diwajibkan menggunakan tas dari karung goni dan memakai topi dari bola plastik yang dibelah dua. Selain itu, mereka juga diharuskan memakai tali sepatu dari tali plastik dan kaos kaki warna warni serta papa nama dari kardus.
Selain itu, Anies Baswedan yang didampingi Wali Kota Tangerang, Arief Rahadiono Wismansyah, juga melakukan inspeksi mendadak di SMAN 2 Tangerang dan SMK Yappentek 1 Tangerang.
Dari dua sekolah itu, Mendikbud juga menemukan unsur perpeloncoan. Mulai dari atribut, tanda pengenal, pita, tali sepatu, hingga potongan rambut yang diharuskan botak bagi siswa laki-laki.
Anies dengan tegas menegur dan meminta pihak panitia, guru, serta kepala sekolah segera menghentikan orientasi siswa yang mengarah kepada perpeloncoan ini.
Disampaikan Mendikbud, kejadian seperti ini sebenarnya juga terjadi di banyak sekolah di Indonesia. Menurutnya, kebiasaan seperti ini harus dihilangkan karena tidak ada memiliki manfaat bagi peserta didik baru.
Sanksi pemecatan kembali disampaikan bagi kepala sekolah yang terbukti membiarkan pelaksanaan kegiatan perpeloncoan saat masa orientasi siswa.
"Masyarakat jangan berdiam diri. Bila melihat praktik seperti ini segara dilaporkan. Laporan dari masyarakat masih terbilang sedikit," katanya.
Rabu 29 Jul 2015, 09:05 WIB
Gembiranya Siswa Baru di Tangerang Saat Menteri Anies Minta Atribut Aneh Dicopot
Tangerang - Mendikbud Anies Baswedan geram melihat siswa baru masih memakai atribut aneh. Tas dari karung goni, nametag dari karton, kaus kaki aneka warna, hingga tali sepatu dari tali rafia.
Anies pagi ini Rabu (29/7/2015) menemukan ratusan siswa baru di SMKN Tangerang masih memakai atribut aneh. Anies kemudian meminta siswa baru yang ada di masing-masing kelas keluar dan berkumpul di lapangan. Anies kemudian meminta mereka mencopot atribut tersebut.
"Horeeee," teriak siswa baru dengan tepuk tangan.
Anies kemudian menyampaikan, bila tujuan untuk mendisiplinkan siswa baru jelas salah. Karena para senior tidak memakai atribut aneh.
"Jika kalian dipermalukan atau direndahkan kalian harus berani melawan. Jumlah kalian lebih banyak dari siswa senior. Kalian harus berani menolak tindakan perpeloncoan," tegas Anies.
Tak lama Anies kemudian memanggil ketua panitia. Siswa bernama Hafiz itu kemudian meminta maaf. Dia menjelaskan, tak ada maksud melakukan perpeloncoan. Dia juga mengaku tak tahu kalau mengenakan atribut aneh itu tak dibolehkan.
Kemudian Anies mengajak seluruh panitia dan siswa baru untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri. Anies meminta agar MOS yang mengedepankan perpeloncoan diakhiri.
(dra/dra)
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Surat Edaran Mendikbud:
Quote:
Alhamdulillah, setelah berpuluh tahun baru kali ini kemdikbud bisa tegas terhadap MOS.
Akhirnya ada juga menteri yang cukup waras dan tegas menghentikan praktik merendahkan harkat dan martabat manusia Indonesia.
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
buat bahan perbandingan saja, ini MOS di luar negeri, biasanya disebut sebagai freshmen orientation atau new student orientation.
kegiatannya ya penyambutan murid baru, acara kenal-kenalan, acara hiburan atau seneng2 di hall, perkenalan guru, fasilitas sekolah, dsb.
Spoiler for freshmen orientation:
Ane nggak ngira trit ane ini terpilih jadi HT, paling atas pula
Yang bikin ane sempat tertegun, sudah ada lebih dari 2 ribu komen, 100 ribu views dan 4 ribu shares, gan!
Ternyata masih banyak kaskuser yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Ane terharu, gan
Kalo ane bandingin dengan komentator berita di detik, komentar teman2 kaskuser lebih positif menilai sidak Mendikbud ini.
Sedangkan berita di detik, komentator pendukung MOS lebih mengemuka. Maklum, yang banyak komen adalah pelaku dan mantan pelaku perpeloncoan
Spoiler for komen di detik:
UPDATE: Setelah Mendikbud, kali ini giliran Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mencegah perpeloncoan siswa baru di perguruan tinggi. TOP!
Cegah Perpeloncoan, Nasir Larang Mahasiswa Jadi Koordinator Ospek
Jakarta - Praktek perpeloncoan di tingkat pendidikan dasar dan menengah menuai perhatian serius Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Pada tingkat perguruan tinggi, praktek yang dikenal sebagai ospek itu juga menjadi kekhawatiran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir mengatakan praktek ospek di kampus berlangsung dari masa ke masa dengan penggunaan istilah yang beragam. Umumnya, praktek yang akhirnya jadi ajang perpeloncoan itu diadakan oleh mahasiswa senior/BEM di kampus.
"Periode ini saya libatkan dosen sebagai koordinator (ospek), tidak boleh lagi mahasiswa. Mahasiswa hanya panitia. Dulu ketuanya panitia, saya larang,"ujar M Nasir usai penandatangan kerjasama di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Kamis (30/762015).
Nasir menerangkan, ada kecenderungan 'balas dendam' dari mahasiswa senior kepada mahasiswa baru dalam Ospek, sehingga yang terjadi perpeloncoan. Padahal, sejatinya masa orientasi kampus itu lebih pada pengenalan kampus.
"Pertama yang dikenalkan bagaimana manajemen kampus, bagaimana perkuliahan di kampus, organisasi dan kegiatan kampus, sarana dan prasarana. Bukan masalah perpeloncoan dan sebagainya," ujarnya.
Secara konkret, sebagai upaya pencegahan, Menteri Nasir mengundang wakil rektor II seluruh perguruan tinggi se-Indonesia pada tanggal 2 Agustus untuk mensosialisasikan hal tersebut. Bahkan, sudah terbit Peraturan Dirjen Nomor 274 yang melarang perpeloncoan di masa orientasi mahasiswa baru.
"Jadi besok tanggal 2 Agustus, pembantu rektor II kami kumpulan dilakukan penyerahan, brainstorming, jangan sampai terjadi perpeloncoan. Ada peraturan Dirjen, maka apabila ada pelanggaran harus dikenakan sanksi," paparnya.
"Kalau sanksi akademik maka rektor yang mengambil tindakan, perlu ada pengawasan terhadap ospek," imbuhnya.
Namun, Nasir mengaku kesulitan mengontrol praktek ospek di lembaga pendidikan yang berada di kementerian atau lembaga. Seperti Pelayaran yang berada di bawah Kemenhub dan lainnya.
"Karena itu nanti Dirjen di semua kementerian dan lembaga akan kami undang supaya tidak terjadi perpeloncoan. Masa sampai ada yang meninggal, tidak benar itu," ucap Nasir.
Diubah oleh mat_indon 03-08-2015 01:42
0
260.7K
2.5K
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan