Jadi gan, kalo ente mau jadi atheis di negara ini, itu berarti ente bukan warga negara Indonesia yang baik

"itu kan hak ane memilih atheis"

apakah ente wajib mendapatkan hak? sementara kewajiban ente dalam berkewarganegaraan ente kesampingkan? cuiiiihh

HAM

hanya kebanyakan hanya memperjuangkan hak - hak gak penting seperti homo, lesbi, transgender, bisex, androgini, dll yang gue jijik...

mana aktivis HAM ternama yang koar koar buat perjuangin hak hidup mereka di palestina, suriah, dll?

oh ya, sekedar pencerahan, ane pernah buat materi stand up comedy tentang Tuhan.

TUHAN

Gue termasuk orang yang percaya sama Tuhan
Tapi gue heran, kenapa ada ya orang Indonesia yang mau berpikir rumit
mempertanyakan bukti keberadaan Tuhan?

sehingga mereka menamakan diri mereka Autis

*eh apa si tuh orang - orang yang anti sama agama tuh?
*aduh lupa lupa, sorry ya pokoknya itu dah.

Mereka mempertanyakan apa bukti keberadaan Tuhan?

orang - orang bilang mereka ini pintar, kritis
pintar dan kritis apanya?

Arti kata "BUKTI"menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia aja mereka gak tau

Menurut KBBI arti kata "Bukti"itu adalah keterangan atau bisa juga berupa Tanda.


Jadi kita gak perlu ngeliat wujud kentut terus nanya sama kentut

"Heh Kentut! Lo busyuk banget sih, siapa orang yang ngeluarin lo?"

Kita cukup cari tanda - tanda untuk membuktikan siapa pelaku kentut

cari darimana sumber bunyi teriakan pantat itu berasal.
cari ditubuh siapa sumber bau itu semakin menyengat

Itu juga sudah bisa menjadi tanda bahwa ternyata kita sendiri yang kentut

atau malah menjadi bukti
bukti bahwa kita gak sadar ternyata hidung kita ini ternyata lagi iseng tukeran fungsi sama pantat.

Jangan terlalu berpikir rumit
Sesuatu bisa dibuktikan hanya dengan Tanda - tanda nya.

Mungkin iya Tuhan tidak terlihat.
Tapi sadarlah sesungguhnya ukuran mata kita lah yang terlalu kecil untuk melihatnya yang Maha Besar.

Mungkin iya daya jangkau pandangan mata kita luas.
namun sayang terbatas.
kita tidak bisa melihat keseluruhan luasnya langit
contoh di jakarta kita bisa lihat langit begitu mentereng
namun apa kita bisa lihat mendungnya langit bogor dari jakarta?
nggak kan?

apalagi melihatNya yang Maha Luas

mungkin iya Tuhan itu Maha dekat, harusnya bisa dilihat.
Namun, coba sadar, kita ngelihat telinga kita sendiri aja kaga bisa
ngeliat leher kita sendiri gak bisa
tanpa cermin, sering gak sadar bahwa leher kita sering memproduksi sendiri kalung hitam yang mudah rontok

Logikanya gini
lo gak akan bisa baca tulisan nama calon suami/istri mantan lo di undangan, kalo jarak antara mata lo dan undangan itu cuma 1/2 cm
apalagi lo melihatnya Yang Maha Dekat.

iya nggak?
ngak kan?
*loh (opoooo iki?)

Tuhan itu akan selalu ada buat lo
dan lo gak akan merasa ditinggal Tuhan
Kalo lo gak kebanyakan Nuntut
Dan selalu mau bikin Tuhan jadi apa yang lo mau

Mau Tuhan bisa lo lihat lah
Mau Tuhan bisa lo dengar lah

sekarang jadiin aja dulu diri lo jadi apa yang Tuhan mau
biar lo bisa buktiin kalo Dia itu ada.

Inget bro, perpisahan itu gak akan terjadi kalo lo gak egois dan mau menang sendiri.








salam
Fauzul

update

atheist pada ngamuk dan blunder hahaha

ok gapapa, mungkin mereka agak terguncang dan resah.

gue pernah nanya sama seorang atheist siapa yang menciptakan bumi?

dia jawab teori apa gitu gue lupa,

biasa lah gue harus pura pura bego dengan nanya.

"itu kan teori, bisa dipraktekin gak?"

percaya sebuah teori yang gak bisa dipraktekan. saran gue mending lo beragama

kalo memang bisa dipraktekan, silahkan buat aja bumi baru, yang bisa lo isi dengan atheist atheist lainnya dan gak ada orang orang beragama di dalamnya.

buat atheis seluruh dunia, silahkan berkumpul dan buatlah bumi baru