Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jawaban1Avatar border
TS
jawaban1
[Ga ada di KOMPAS & DETIK] Ini Surat Pelarangan GIDI Pemicu Pembakaran Masjid





Solopos.com, TOLIKARA – Insiden nahas terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, sejak Jumat (17/7/2015). Sebuah musala di daerah itu dilempari dan dibakar usai dalam rangkaian salat Idulfitri.

Kabarnya insiden ini dipicu oleh pelarangan yang dilakukan oleh Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Badan Pekerja Wilayah Toli. Pelarangan yang disiarkan dalam bentuk surat ini bahkan cepat tersebar di media sosial, blog, dan forum Internet.

“Penyerbuan oleh massa GIDI disinyalir karena ada larangan bagi Umat Islam di Kabupaten Tolikara untuk merayakan/sholat Idul Fitri. GIDI beralasan karena tanggal tersebut bertepatan dengan adanya kegiatan GIDI tingkat internasional. GIDI sudah membuat surat pemberitahuan larangan Idul Fitri dan juga larangan memakai jilbab bagi muslimat,” demikian tulis salah satu blog seperti dikutip Solopos.com, Jumat siang.

Dalam surat ini GIDI menegaskan bahwa pada tanggal 13-19 Juli 2015 ada kegiatan Seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat Internasional.

Dalam surat yang ditujukan kepada Umat Islam se-Kabupaten Tolikara, GIDI memberitahukan bahwa acara Idulfitri pada tanggal 17 Juli 2015 tidak diijinkan pihak gereja. Perayaan hanya boleh dilakukan di luar Kabupaten Tolikara.

“Dilarang Kaum Muslimat [Muslimah] memakai pakain Yilbab [jilbab],” tulis surat itu.

Meski belum dapat dipastikan keasliannya, surat ini sudah menjadi pembahasan panas di kalangan blogger. Beberapa bahkan mengecam keras surat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, dikutip Solopos.com dari Metrotvnews.com, pembakaran itu terjadi saat Umat Islam tengah melaksanakan salat Id di halaman Koramil 1702 / JWY. Saat imam mengucapkan takbir pertama, tiba-tiba beberapa orang mendekati jemaah dan berteriak.

Jemaah bubar dan menyelamatkan diri ke markas Koramil. Sejam kemudian, orang-orang itu melempari Musala Baitul Mutaqin yang berada di sekitar lokasi kejadian. Mereka juga membakar rumah ibadah tersebut. Selain musala, enam rumah dan sebelas kios pun menjadi sasaran amukan orang-orang itu.

Hingga berita ini dimuat, polisi dan TNI berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. Petugas gabungan mengantisipasi kerusuhan berlanjut. Alasan pengrusakan dan pembakaran tersebut pun belum diketahui. Belum ada pula keterangan resmi dari aparat setempat.

sumber






coba anda buka detik dan kompas, satupun mereka ga ada yang berani masang berita ini, apalagi dijadiin headline. padahal di media lain seperti beritasatu, metrotv, merdeka, tribun, kedaulatan rakyat dll sudah rame beritanya. bahkan di beritasatu sudah ada klarifikasi dari humas polda papua kalau memang benar ada surat provokasi itu emoticon-cystg

waspada sama media yg ngakunya "toleran", dukung rayakan "perbedaan", tapi nyatanya berat sebelah gan...
emoticon-Tai

Diubah oleh jawaban1 17-07-2015 11:53
0
12.9K
114
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan