Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jawaban1Avatar border
TS
jawaban1
Ini Studi Kemenag Soal Dugaan Penistaan Agama di Car Free Day
Quote:


Hasil dari studi ini dimaksudkan sebagai bahan masukan bagi Menteri Agama untuk menyusun langkah-langka penanganan dan merumuskan kebijakan terkait kasus yang disebut oleh sementara para tokoh agama sebagai “penistaan” agama tersebut.

Untuk mengkaji permasalahan di atas dipergunakan metode kualitatif dengan bentuk studi kasus. Data dikumpulkan lebih mengandalkan wawancara dengan para narasumber atau informan yang dianggap mengetahui persoalan yang didalami (key person), di samping telaah dokumentasi dari berita internet (you tube) dan foto-foto terkait.

Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa simpulan yang diajukan, antara lain Pertama, para pemuka agama Islam Kp. Karang Tengah, Babakan Madang, Sentul, Bogor dengan dimotori oleh KH. Mukti Ali Abdul Goni/Pimpinan Pesantren Bina Ummat di Babakan Madang, Sentul, Bogor, mensinyalir adanya penistaan agama terhadap warga muslim Karang Tengah, Sumur Batu dan Bojong Koneng, Sentul yang dilakukan oleh Tina seorang warga Tampak Sirang, Penahanan, Sentul City, dengan memfasilitasi warga jalan-jalan ke Monas, Jakarta naik bus gratis menghadiri acara “gelar budaya” yang terselubung modus-modus operandi upaya kristenisasi.

Hal itu terindikasi di Monas ada kegiatan pembagian kaos bergambar mahkota, ada tulisan “His Kingdom Be Established”, gambar burung merpati dan tongkat. Atas peristiwa tersebut maka KH. Mukti Ali bersama beberapa pemuka agama Islam yang semula berniat ingin audiensi dengan Polsek, kemudian diarahkan Polsek agar ke Polres Bogor.

Kedua, Polres Kabupaten Bogor dalam menindaklanjuti laporan K.H.Mukti Ali melalui BAP menyatakan bahwa laporan tersebut tidak cukup bukti dan mengatakan “ada kesalahfahaman” semata. Pernyataan tersebut dapat dimengerti, mengingat pihak Kepolisian dalam menangani perkara terkait kasus tersebut tampaknya lebih mengedepankan legal formal dengan alat bukti-bukti yang kuat.

Ketiga, berdasarkan fact finding di lapangandan dengan adanya serangkaian aktivitas oknum tertentu membagikan kaos dengan gambar/logo tersebut di atas dan pembagian barang lainnya, serta adanya panggung/stand “Merubah Nasib” yang diisi dengan acara yang cenderung bernuansa ajakan kepada agama Kristen, maka mengindikasikan adanya upaya kristenisasi oleh oknum tertentu dengan memanfaatkan momen acara “Gelar Budaya” dengan dalih untuk memecahkan rekor MURI.

Keempat, kegiatan yang cenderung berupa penyiaran agama dengan modus-modus seperti itu berarti tidak mengindahkan “Pedoman Penyiaran Agama” yang ditetapkan dalam SK Menag No. 70 Tahun 1978 point pertama dan “Tata Cara Penyiaran Agama” sebagaimana ditetapkan dalam SKB Menag dan Mendagri No. 1 Tahun 1979 pasal 4.

Kelima, kegiatan “gelar budaya” di Monas pada tanggal 2 November 2014 yang mengikutsertakan para warga muslim Sentul yang pelaksanaannya bersamaan dengan acara Car Free Day di tempat yang sama, mengindikasikan adanya keterkaitan antara dua kegiatan tersebut, dan Keenam, acara “Gelar Budaya” pada tanggal 2 November 2014 yang melibatkan warga Sentul di Monas tersebut ada indikasi korelasi dengan acara Car Free Day yang dilaksanakan pada hari dan waktu yang sama, yang menurut video You Tube menunjukan adanya gambar-gambar yang mengarah upaya Kristenisasi, di gambar video tersebut tampak seorang ibu bertopi putih, berbaju dan celana hitam mempengaruhi seorang nenek-nenek berjilbab dengan ajakan yang bersimbol Kristen, sama halnya dengan kejadian acara Gelar Budaya di Monas di hari yang sama yang mendistribusikan barang-barang yang simbolnya serupa.


sumber

bersambung dibawah......agak panjang hasil riset kemenagnya
0
3.5K
33
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan