- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga Daging Sapi, Ayam dan Cabai Menggila, Pemerintah Klaim Masih Stabil
TS
hamizan77
Harga Daging Sapi, Ayam dan Cabai Menggila, Pemerintah Klaim Masih Stabil
Quote:
Jakarta, HanTer - Empat hari jelang lebaran (H-4), harga daging sapi, daging ayam, cabai merah, dan cabai rawit mengalami kenaikan. Kenaikan cukup tinggi terjadi pada daging sapi yang tembus diangka Rp130 ribu - Rp150 ribu dari sebelumnya Rp95 ribu. Sedangkan harga daging ayam dari Rp35 ribu menjadi Rp50 ribu.
Sementara pantauan Harian Terbit di Pasar Pondok Gede, Bekasi dan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga cabai merah keriting dan cabai rawit mengalami kenaikan hingga tembus Rp50.000/kilogram dari sebelumnya Rp25.000/kilogram.
Sejumlah pedagang mengaku kenaikan harga daging dan ayam sudah terjadi sejak seminggu terakhir, sementara harga cabai sejak dua minggu lalu.
Para pedagang memperkirakan dua atau satu hari sebelum lebaran (H-2/H-1), harga daging bisa tembus Rp150 ribu - Rp160 ribu. Daging Ayam Rp70 ribu, sementara cabai bisa mencapai Rp80 ribu/kilogram.
“Biasanya setiap tahun kenaikannya seperti itu. Tapi pembeli tetap membelinya,” kata Toto, pedagang di Pasar Kramat Jati kepada Harian Terbit, Minggu (12/7/2015).
Dia mengaku, kenaikan harga saat ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kenaikan harga daging saat ini cepat sekali, pedagang juga heran kenapa begitu cepat naik. Biasanyakan bertahap dan ada jeda waktu,” ujar Toto.
Rosmiati, pedagang ayam mengaku, kenaikan daging ayam tahun ini sangat signifikan. “Tahun lalu agak stabil, kok sekarang terus naik. Kami pedagang heran daging ayam naik terus,” ujarnya.
Menurutnya, jenis ayam yang paling banyak dibeli sebelum lebaran hingga menjelang hari H adalah ayam kampung meskipun harganya cukup mahal.
"Kalau menjelang lebaran, ayam kampung laku keras," papar Rosmiati.
Meski sejumlah komoditas mengalami kenaikan, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, H-4 jelang lebaran, harga rata-rata nasional sejumlah kebutuhan pokok (sembako) mengalami penurunan. Misalnya, harga bawang merah yang beberapa pekan lalu tinggi kini sudah stabil.
"Rata-rata nasional turun, kalau lihat tadi bawang sudah pada turun tuh. Yah jangan bilang-bilang sebelumnya terus (naik), lihatnya sekarang nih (turun),” kata Gobel ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.
Berdasarkan data Kemendag 9 Juli 2015, harga sembako rata-rata nasional yang harganya turun antara lain gula pasir, tepung terigu, minyak goreng curah, telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
Harga gula pasir turun 0,88% dari Rp 13.125/kg menjadi Rp 13.010/kg, bawang merah turun 4,12% dari Rp 26.680/kg menjadi Rp 25.580/kg, dan bawang putih turun 2,02% dari Rp 21.820/kg menjadi Rp 21.380/kg.
Khusus harga daging sapi yang dipastikan melambung menjelang lebaran disebabkan panjangnya rantai distribusi. Untuk itu, Gobel mengatakan idealnya setiap provinsi, Kabupaten/Kota memiliki sentra peternakan atau penggemukan sapi yang bisa memenuhi kebutuhan daging daerahnya sendiri.
Selama ini pasokan daging sapi tanah air berasal dari Jawa, NTB dan Lampung sehingga ketika sampai di Aceh jatuhnya mahal. Harga daging sapi di Aceh menembus Rp150.000/kg, kemudian di Medan Rp120.000/kg, dan Banten Rp125.000/kg.
"Itu setiap tahun begitu memang. Jadi ke depan adalah setiap satu Provinsi atau setiap Kabupaten mesti ada satu peternakan di sana, mengembangkan sehingga bisa menurunkan biaya," katanya.
Selain itu, Kemendag sudah menginstruksikan produsen daging sapi menjaga harga kebutuhan pokok tersebut pada kisaran Rp 89.000 sampai Rp 96.000 per kilogram mulai H-22 hingga H+2 lebaran.
"Untuk produsen yang memiliki jaringan, itu harga maksimal Rp 96.000 dimana selama ini produsen menjual putus, namun keingingan menteri perdagangan tidak seperti itu, harus turut mengawal (harga hingga konsumen akhir)," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agustina, di Jakarta, Jumat (10/7/2015).
Menurutnya, pemerintah akan terus mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1436 H. Pasalnya, tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok menjelang Idulfitri kerap membuat harganya terdongkrak.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mengingatkan pemerintah agar memperhatikan masalah pendistribusian. Pasalnya, distribusi menjadi acuan dalam menentukan harga kebutuhan bahan pokok.
"Yang selalu kami ingatkan adalah distribusi. Distribusi dari Jawa ke luar pulau Jawa itu ada masalah," ujar Mansuri, pengurus Ikappi.
menggila
wajar, karena ini adalah berkah THR buat petani cabai dan peternak sapi/ayam......
0
2.3K
Kutip
29
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan