Yes, Judul thread nya emang agak aneh, tapi simak dulu sebelummemberi tanggapan, bata or cendol

Begini gan di bulan Ramadhan begini adalah waktunya untuk berlomba lomba dalam kebaikan, salah satunya adalah sedekah.


Entah mengapa dan apa yang terjadi di negeri ini, beberapa waktu yang lalu saya lihat di televisi tentang pembagian sedekah yang dilakukan oleh keluarga X, membagikan sedekah kisaran 50 ribu untuk setiap orang dan yang antriii WOOOWWWW buanyakkk nya ga ketulungan.

Ada yang menggunakan metode tukar kupon dan yang antri juga buanyaaakkk nya wooowwwww.


Bahkan yang aneh dan entah ikutan trend adalah pembagian sedekah dengan metode celup jari ke tinta, jadi yg sudah mendapatkan sedekah wajib menandai jari nya dengan tinta yang sudah di sediakan oleh panitia.

memang Arti Rupiah bagi satu orang dengan yang lainnya memilika nilai yang berbeda mungkin 20 ribu adalah sepele dan tak sebanding dengan energi ketika harus antri dan berdesak desaikan, tapi bagi kaum yang kekurangan 20 ribu adalah rejeki nomplok dan amat bernilai.

Fenomena sedekah dengan membagi bagikan rizki kepada masyarakat secara langsung sebetulnya selalu berulang utamanya pada bulan Ramadhan.

Tetapi coba perhatikan, Walaupun sudah ada pengamanan dari Kepolisian dan kepanitian yang teroganizir, tetap saja ada masalah-masalah, baru dan masalah laman yang terulang, bahkan ada yang jatuh korban.

Entah apa hakikat sedekah, atau tujuan sedekah, aga dan siswati bisa search google insya ALLAH ketemu jawabnya,..

Bukankah kita punya BAZIS, dan Yayasan lain yang siap menerima sedekah dari juragan, saudagar, dan pengusaha nan kaya raya, dan tentunya dengan tersalurkannya sedekah ke lembaga-lembaga sosila insya Allah terhindar dari fitnah & riya, dan juga lebih teratur tertata.

Semoga ini menjadi renungan, agar donatur yang ingin bersedekah lebih bijak dalam menginfakah sebagian rizkinya, dan untuk yang berburu sedekah, semoga mendapatkan sedekah dari cara cara yang layak, nyaman, dan aman, tak perlu berebut, berdesakan, aminnn....

biar kata entu duit, harta, rejeki dan hak masing orang untuk membelanjakannya, tapi tolong dong yang bijak ketika harta ANda bersinggungan dengan khalayak ramai.

Sedih ane liat negeri ini kalo ada kerumunan massa yang antri untuk menerima sedekah. Semoga jiwa bangsa ini adalah jiwa bangsa yang kaya bukan bangsa berhati pengemis... maaf kalo ada salah kata, terimakasih.