Cerita Dirut PLN ke Jokowi: Orang Miskin 15,5 juta, yang Dapat Subsidi Listrik 44 Juta


Jakarta -Pagi ini, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan itu dibahas soal progres proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dan juga masalah subsidi listrik.

"Beliau (Jokowi) kan selalu tanya setiap saat sudah sampai ke mana, prosesnya seperti apa, hampir tiap dua minggu dimonitor terus. Sekarang progres nggak ada yang missed. Jalan terus, baik transmisi maupun pembangkit," jelas Sofyan usai pertemuan di kantor Presiden, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Soal subsidi, Sofyan mengatakan, saat ini banyak subsidi listrik yang tidak tepat sasaran, atau diterima oleh orang yang tidak berhak. Tahunya dari mana?

Sofyan mengatakan, dari data 15,5 juta orang miskin di Indonesia, ada 44 juta orang pelanggan PLN yang menerima subsidi tersebut.

"Sekarang ini subsidinya PLN kan besar sekali. Bukan kepada 15,5 juta orang tapi kepada 44 juta orang. Jadi kayak yang saya cerita kemarin, kita memang sampaikan ke pemerintah memang kami salah, tapi memang kebijakannya juga keliru. Dulu kebijakannya kepada 450 Va dan 900 Va. Miskin apa nggak miskin nggak tahu," papar Sofyan.

PLN usul, agar orang yang benar-benar miskin yang mendapatkan subsidi. Ada rencana, tahun depan subsidi listrik diubah pemberiannya dengan uang tunai lewat kartu jaminan sosial yang diberikan saat ini.

Kenapa subsidi listrik bisa diterima oleh 40 juta pelanggan PLN? Sofyan mengatakan, karena banyak pelanggan PLN dengan daya 1.300 Va dan 2.200 Va yang meminta penurunan daya menjadi 900 dan 450 Va, karena pelanggan berdaya kecil itu mendapatkan subsidi.

sumur
http://finance.detik.com/read/2015/0...istrik-44-juta