JAKARTA - Menyedihkan. Mungkin itulah kata
yang tepat untuk menggambarkan bagaimana
nasib sepak bola di Indonesia sekarang. Cabang
olahraga yang paling digandrungi oleh
masyarakat di seluruh pelosok nusantara,
nyatanya harus terperosok ke jurang terdalam
lantaran langkah brutal yang diambil Imam
Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga.
Meski tidak bisa dipungkiri kalau pada awalnya
banyak pihak yang menganggap langkah yang
dilakukan Imam Nahrawi adalah sebuah
terobosan yang berani, namun balakangan mulai
banyak pihak bertanya, apa sebenarnya skenario
di balik semua ini?
Pasalnya, setelah memutuskan untuk
membekukan PSSI, Menpora nyatanya tampak tak
perduli dan tutup mata dengan nasib para
individu yang menggantungkan hidupnya di
cabang olahraga ini. Maka sangat wajar bila
kemudian hal ini memancing Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk juga angkat
bicara terkait langkah Menpora.
Menurut salah satu komisioner Komnas HAM,
Natalius Pigai, langkah yang dilakukan Menpora
ini sudah jelas-jelas masuk dalam kategori
pelanggaran HAM. Bahkan menurut Pigai, sangat
tidak layak bila seorang palanggar HAM masih
diberikan ruang yang memungkinkan dirinya untuk
bias melakukan tindakan yang jauh lebih arogan.
''Menurut saya, Menpora ini adalah Menteri yang
paling gagal dan layak untuk diturunkan,'' jelas Natalius Pigai kepada Sindonews.com, Kamis
''Lewat kebijakannya, Menpora dengan sengaja
memutus mata pencaharian para pelaku sepak
bola. Ini jelas kalau dia telah melakukan
pelanggaran HAM,'' sambungnya.
Pria kelahiran Paniai, Papua 28 Juni 1975 ini
beranggapan, karena sudah jelas Menpora
melanggar pasal 27 ayat 2 UUD 1945 , maka
sudah sangat layak bagi para wakil rakyat yang
terhormat untuk mempertanyakan dan
menimbang semua kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh Menpora.
''Di undang-undang jelas dituliskan kalau 'Tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan' .
Dengan begitu, harusnya legislatif sudah bisa
untuk mempertanyakan kebijakan yang dilakukan
Menpora,'' tegas Pigai.
Lebih jauh Pigai menjelaskan, posisi sepak bola
sebagai cabang olahraga paling digandrungi di
Indonesia, tidak lagi sekedar berfungsi sebagai
sarana hiburan belaka. Namun sepak bola
menurutnya adalah salah satu media paling kuat
untuk tetap menjaga persuatuan Indonesia.
''Dan satu hal yang tidak boleh dilupa, sepak bola
sebagai cabang olahraga yang paling besar menyedot minat masyarakat di Indonesia bahkan dunia, adalah salah satu wadah pemersatu
bangsa. Bila ini terus dibiarkan berlarut-larut, maka sama saja membiarkan negara ini terpecah
belah,'' tuka Pigai.
sumur
1. Pengamat abal abal
2. Sumbernya tidak barokah
3. Ts sudah ngasih apa ke negara?
4. Jangan tebar fitnah di bulan puasa
5. Salah pemain bola ga persiapan dan hidup hura hura
6. Pssi ga ada prestasinya
7. Kapan ganti rugi lapindo
8. Ini pasti Anak buah la Nyala
9. Lembaga itu ngga kredibel
10. Ts penuh kebencian