Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asp-boiAvatar border
TS
asp-boi
Ini Penjelasan Presiden Terhadap Lesunya Perekonomian Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berbicara blak-blakan soal lesunya perekonomian yang kini dirasakan di berbagai sektor. Jokowi membeberkan bahwa faktor siklus ekonomi yang berubah menjadi faktor utama perekonomian melambat.

"Kita saat ini hadapi tantangan ekonomi fundamental. Namun saya yakin pemerintah siap hadapi tantangan itu. Mengapa ekonomi saat ini alami perlambatan?" ujar Jokowi dalam acara yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta Convention Center, Kamis (9/7/2015).

Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak memahami bahwa saat ini ekonomi Indonesia baru mengakhiri sebuah siklus. Indonesia, sebut dia, kini diarahkan ke siklus ekonomi baru yang masih membutuhkan masa transisi.

"Siklus ekonomi saat ini sedang beralih dari konsumsi ke produksi, dari konsumsi ke investasi," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, mesin pendorong pertumbuhan ekonomi yang selama ini menopang perekonomian Indonesia seperti bahan mentah tidak lagi bisa diandalkan. Maka dari itu, Jokowi menekankan perlunya pendekatan industrialisasi.

"Kita harus masuk hilirisasi dan industrialisasi. Dunia sudah berubah, menggali komoditas mentah, baik nikel, tembaga, bauksit, tidak lagi menguntungkan sebagai mana sebelumnya," ucap Jokowi.

Menurut dia, pembangunan melalui sektor konsumsi tidak tepat. Dia menyebutkan contoh seperti kredit kendaraan bermotor hingga properti.

"Menurut saya sudah berlebihan. Lalu bangun mall dan rumah mewah, harus hati-hati," kata Jokowi.

Dia menuturkan, membangun industrialisasi dan mengarahkan pertumbuhan ekonomi dari yang semula didorong faktor konsumsi ke produktif tidak bisa cepat. "Memang butuh waktu lama, tapi tidak bisa ditunda," kata Jokowi.

http://nasional.kompas.com/read/2015/07/09/15235951/Ini.Penjelasan.Presiden.Terhadap.Lesunya.Perekonomian.Indonesia

Hmm... jadi gimana ya? Apa perlu menggalakkan produksi?
0
4.6K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan