ozie1974Avatar border
TS
ozie1974
JENGGOT DAN CELANA NGATUNG (JILID III)
BEBERAPA CONTOH KONTEKSTUAL-NYA HADITS NABI

Sebelumnya ane pengin ngucapin banyak terima kasih kepada agan/aganwati yang telah merespon trit ane terdahulu. Ane terima semua masukan, saran kritik dan juga nasihatnya. Ane sadar ane juga harus lebih banyak belajar plus ane juga sadar banyak kekurangan, kelemahan.
Dalam trit terdahulu emang ane gak banyak memuat contoh-contoh haditsnya. Begitu juga ane gak memuat sumber-sumber dan referensi-refensinya. Asumsi ane, para agan/aganwati bukan orang bodoh. Ane yakin agan/aganwati sudah banyak juga tahu tentang hadits-hadits serupa. Selain itu, karena menurut ane ini adalah Cuma trit. Kalo ane mencantumkan banyak hadits, sumber, referensi tentu bukan trit namanya. Itu mah Buku, skripsi atau thesis.
Mari berdiskusi dengan elegen, kepala dingin, mengedepankan etika dan akhlak dan tanpa harus menyerang fihak lain yang memiliki pandangan berbeda, apalagi memvonis surge atau neraka.


===============================

Kita masuk ke bahasan , berikut ini ane nukil beberapa hadits nabi.

Pertama, dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Rasul pernah berkata : dahulu aku melarang kalian berziarah ke kuburan. Sekarang aku bolehkan kalian berziarah.

Kedua, diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa datang seorang sahabat kepada beliau dan bertanya : Ya Rasul, apa amalan yang paling utama, Rasul menjawab, amalan paling utama adalah sholat pada waktunya (ashsholaatu ‘ala waqtihaa)

Ketiga, dalam riwayat yang lain disebutkan juga ada seseorang datang kepada Rasul dan bertanya, Yaa Rasul apakah amalan yang paling utama ? Rasul menjawab Jihad Fii Sabiilillah

Keempat, pernah diriwayatkan bahwa suatu hari ketika Rasul dan para sahabat sedang bersiap-siap menghadapi perang melawan orang kafir datanglah seorang laki-laki yang bermaksud mengikuti perang tersebut sebagai pembela Rasulullah. Tiba-tiba Rasul mendatangi laki-laki tersebut dan bertanya , bukankah kamu masih memiliki seorang ibu ? Ia menjawab , benar ya Rasul. Rasul berkata, pulanglah dan urusi ibu kamu.

Coba agan perhatikan…. Kalau kita memahami hadits secara tekstual saja kita akan berkesimpulan bahwa Rasul itu tidak konsisten. Mungkinkah Rasul tidak konsisten ? Mustahil. Tidak mungkin Rasul memiliki sifat seperti itu. Terus dengan cara bagaimana kita memahami ke-3 hadits tersebut di atas ?
Kalau kita memahami hadits ini secara tekstual, saya yakin kita akan dibuat bingung. Apa amalan yang utama sebenarnya, solat tepat waktu atau jihad di jalan Alloh ?
Kenapa juga, ketika sedang mengobarkan semangat perang, Rasul malah menyuruh seseorang pulang dan mengurus ibunya. Hadits keempat difahami oleh banyak orang bahwa mengurus ibu sama nilainya dengan jihad perang melawan orang kafir. Bayangkan , kalau semua ummat Islam memahami hadits tersebut seperti itu ! tentu kebanyakan orang akan memilih menghindari perang dan lebih memilih mengurus ibu di rumah.
Hadits pertama dengan sangat gamblang memberikan gambaran kepada kita bahwa Rasul bukan tidak konsisten, tapi jelas Hadits itu terikat ruang dan waktu.


Terus , bagaimana memahami hadits kedua, ketia dan keempat ? kalau ane berkesimpulan bahwa Rasul sebagai seorang pemimpin, beliau begitu dekat dan begitu faham dengan karakter para sahabatnya. Jawaban-jawaban Rasul pasti sangat berkaitan dengan bagaimana situasi dan kondisi sahabat yang bertanya.

Perhatikan hadits berikut ….
Seseorang datang kepada Rasul dan Ia berkata : Ya Rasul beri saya nasehat. Rasul menjawab , jangan suka marah. Laki-laki itu bertanya lagi , kemudian apa Ya Rasul ? Rasul menjawab, jangan suka marah. Laki-laki itu bertanya lagi, kemudian apa ya Rasul ? Rasul menjawab, jangan suka marah.

Coba agan bayangkan… kira2 profil seperti apa yang datang tersebut ? seseorang yang pendiam, jarang bicara,dan penyabar ? atau seseorang yang emosional dan mudah naik pitam ?
Kalau ane memahami betapa Rasul seorang pimpinan hebat dan sangat mengenal ummatnya. Jawaban Rasul pastinya benar dan sangat tepat disampaikan kepada yang bersangkutan.

Ketika Rasul menjawab bahwa amalan yang paling utama adalah solat tepat waktu, ane yakin jawaban inilah yang paling tepat yang diberikan kepada sahabat yang bertanya. Dan menurut ane , profil sahabat yang bertanya adalah yang suka menunda-nunda sholat.
Begitu juga saat Rasul menjawab bahwa amalan utama adalah Jihad, ane yakin bahwa profil sahabat yang bertanya adalah sahabat yang kurang memiliki semangat dan ghiroh berperang.

Dan kita keliru (menurut saya loh…) bila memahami hadits ke-empat dengan cara mengatakan bahwa mengurus ibu sama utamanya atau lebih utama dibandingkan jihad fii sabiilillah. (bukan berarti ane berpendapat mengurus ibu tidak utama , kan ? )

Artinya memahami hadits tidak cukup hanya dengan mengambil pengertian dari teksnya belaka. Kita harus fahami bagaimana asbaabul wurud dari keluarnya hadits tersebut. Dengan cara ini kita akan benar-benar mengakui betapa Rasul sangat memahami situasi dan kondisi ummat, sangat dekat dan bersahabat dengan ummat , sangat hebat dan cerdas. Tidak mengherankan, karena Nabi Muhammad SAW adalah insan pilihan, penghulu para Nabi, pemimpin para Rasul , manusia teladan yang menjadi kekasih Alloh, dan urutan pertama manusia yang berpengaruh di dunia dalam buku yang ditulis Michael H. Hart.
(sampe sini … coba agan senandungkan… Rindu kami padamu ya Rasul…Rindu tiada terperi….)

Terakhir…. Coba menurut agan/aganwati bagaimana profil sahabat yang diceritakan dalam hadits berikut .

Seorang laki-laki datang kepada Rasul dan bertanya, Ya Rasul siapakah yang harus aku pergauli dengan sebaik-baiknya di dunia ini ?
Rasul menjawab : Ibumu
Ia bertanya lagi : kemudian siapa ?
Rasul menjawab : Ibumu
Ia bertanya lagi : kemudia siapa ?
Rasul menjawab : Ibumu
Ia bertanya lagi : kemudian siapa ?
Rasul menjawab : Ayahmu.


Wallaahu alam bishshowwab
0
4.2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan