Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nandackcahyoAvatar border
TS
nandackcahyo
Stand-Up Comedy #2 - Teknik Joke Mine untuk membuat Materi
Hai, guys. Setelah kemarin aku bikin catatan tentang Stand-Up Comedy basic tech, kali ini aku akan membahas tentang Joke Mine, teknik untuk menggali materi dalam stand-up comedy. Aku ambil banyak contoh dari Greg Dean, seorang Comic luar negeri yang sangat terkenal dan sukses. Pembahasan ku ini bakalan ngomongin tentang bagaimana kita membuat sebuah materi stand up yang lucu dari hal disekeliling kita. Catatan: Jokes adalah sebuah bahasan yang berisi surprise / kejutan, tanpa kejutan maka bahasan itu hanyalah cerita. Dan dalam stand up comedy itu sendiri menggunakan definisi dari Carlie Caplin yaitu Punchline selalu kearah negatif, baik secara langsung ataupun tingkatan.

+ Negatif secara langsung: Dari Baik ke Jelek.
+ Negatif secara tingkatan: Dari Jelek ke Parah.

Dalam dunia stand up comedy, comic dituntut untuk awas dan cermat dalam hal-hal yang terjadi disekitarnya yang membuat keresahan dalam diri comic. Misal BBM naik, Koruptor merajalela, Tata tertib yang diacuhkan, dsb tapi harus dikemas secara conversational (santai) agar tidak menjadi sarkasme (kritikan tajam). Ingat ini: jokes selalu kearah yang negatif (bukan maksud negatif tetapi arahnya negatif / lebih buruk).

Contoh:
Setup: Seminggu yang lalu aku pergi ke spa dan minta luluran wajah dengan lumpur vulkanik. Ini membuat wajahku lebih ganteng selama 3 hari.
Punchline: Sampai akhirnya lumpur vulkanik tadi hilang.

Ok, contoh diatas ga terlalu lucu, itu cuma contoh. Pada bagian Setup penonton akan mengira (assumption) bahwa setelah luluran lumpur maka wajah comic jadi lebih ganteng selama 3 hari. Tapi dibagian punchline ternyata mengatakan bahwa yang membuat wajah comic ganteng adalah lumpur vulkanik tadi (reinterpretation). Disini ada Kejutan yang dimunculkan dalam punchline dan punch nya pun kearah negatif, dari dikira ganteng ternyata jelek.

Dari contoh diatas, kita dapat memastikan ada 3 hal penting yaitu Target Assumption (asumsi penonton), Connector, dan Reinterpretation (Tafsiran ulang dari comic). 3 Hal ini sangatlah erat kaitannya dalam membuat materi yang lucu dan pas satu sama lain. Tapi sebelum itu, ada hal yang dinamakan 1st story dan 2nd story. Setup dan 1st story, Punchline dan 2nd story adalah hampir sama. Bedanya adalah 1st story berisi lebih detail dari setup, dan 2nd story berisi lebih detail dari punchline.

Setup dan 1st Story
1st story merupakan bagian yang berisi lebih detail dari setup dan ini hanyalah dalam coretan saja, bukan untuk diucapkan. Sedangkan setup adalah permasalahan yang mau dibawa yang merupakan bagian inti dari 1st story tadi. Contohnya ada dibawah ini.
- 1st story: Teman ku sedih karena 2 hari yang lalu smartphone nya hilang dicopet di pasar. Dia tahu orangnya tapi dia ga berani ngelawan ataupun mukul pencopetnya. Padahal temanku ini cowok racing.
- Setup: Aku punya teman anak racing. 2 hari yang lalu smartphone temanku dicopet tapi dia gak berani mukul pencopetnya.

Gimana? Keliatan kan bedanya? Meskipun hampir sama, tapi 1st story dan setup itu beda. Bedanya adalah 1st story berisi cerita pertama yang menerangkan hal apa yang sedang terjadi. Sementara setup adalah apa yang ingin comic sampaikan kepada penonton dari 1st story tadi.

Target Assumption
Target Assumption: asumsi yang dipikirkan oleh penonton (diharapkan penonton berpikir begitu). Asumsi ini didapatkan dari melihat lebih jauh kedalam 1st story yang sudah dibuat. Target Assumption lah yang memberikan arti penting pada 1st story. Contoh asumsi dari 1st story tadi adalah temen comic dicopet tapi ga berani ngelawan karena pencopetnya garang. Ini bukan harga mati dimana kalian bisa mencari dan memilih asumsi lain sesuai keinginan kalian.

Connector
Connector adalah penghubung yang menyambungkan pembahasan 1st story dan target assumption untuk dijadikan reinterpretation yang kemudian menjadi 2nd story. Connector diambil dari target assumption yang merupakan inti pembahas dari asumsi tadi. Kemudian dilanjutkan untuk dibuat menjadi reinterpretation. Contoh connector dari hal yang tadi adalah Alasan ga berani mukul pencopetnya. Dari connector ini maka reinterpretation nya dibuat dari alasan kenapa temen comic ga berani mukup si pencopet.

Reinterpretation
Reinterpretation adalah hal yang menjadi dasar dari 2nd story dimana disini adalah letak kelucuan mulai terjadi. Dari connector alasan teman ku ga berani mukul si pencopet dapat dibuat reinterpretation yang lucu misalnya si pencopet tadi ganteng, jadi temenku ga berani mukul meskipun sama-sama cowok. Jadi reinterpretationnya adalah Karena si pencopet ganteng.

Punchline dan 2nd Story
2nd story adalah cerita kedua yang merupakan bagian lucu dari sambungan 1st story tadi, tapi disini sudah ada kelucuan yang tersimpan sesuai dengan reinterpretation. Maka reinterpretation tadi dimaksudkan sebagai dasar dari 2nd story. Isinya juga mendetail tapi hanya sebagai coretan saja. Sedangkan punchline adalah hal yang diungkapkan ke penonton dan merupakan inti dari 2nd story tadi.
- 2nd story: Temanku yang kecopetan tadi ga berani ngelawan. Katanya sih pencopetnya ganteng. Padahal sama-sama cowok.
- Punchline: Kata dia sih karena pencopetnya ganteng, padahal temanku juga cowok.

Urutan prosesnya adalah:
Setup - 1st story - Target Assumption - Connector - Reinterpretation - 2nd story - Punchline

Maka dari itu yang harus pertama kali kita buat adalah setup nya, kemudian menentukan 1st story nya apa agar dapat membuat target assumption. Dari target assumption ini kita cari connector yang pas, kemudian kita buat reinterpretation yang unik dari connector tadi untuk dibuat 2nd story. Dan dari 2nd story dapat dihasilkan punchline yang merupakan inti dan bagian yang akan diungkapkan ke penonton.

Jadi, bit ini adalah:
Setup: Aku punya teman anak racing. 2 hari yang lalu smartphone temanku dicopet tapi dia gak berani mukul pencopetnya. (penonton berpikir pencopetnya kasar dan garang jadi ga dibales).
Punchline: Kata dia sih karena pencopetnya ganteng, padahal temanku juga cowok. (asumsi penonton salah dan dikejutkan oleh reinterpretation comic sehingga memberikan kejutan).

Aku punya teman anak racing. 2 hari yang lalu smartphone temanku dicopet tapi dia gak berani mukul pencopetnya. Kata dia sih karena pencopetnya ganteng, padahal temanku juga cowok.

Sekian pembahasan Stand Up comedy ini, rencananya akan membuat catatan bagaimana menyusun materi dari premis-premis yang ada. Sekian, follow @NandackCahyo.
tata604
tata604 memberi reputasi
2
7.5K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan