Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

safamildAvatar border
TS
safamild
10 Transfer Terbaik Arsene Wenger Di Arsenal
Spoiler for No Repost:

Terlepas dari kegagalan Arsenal merengkuh trofi sejak 2005 lalu, manajer Arsene Wenger memiliki karir yang sukses bersama klub London Utara. Salah satu keahlian The Professor yang dikenal pecinta sepakbola adalah 'mencium' potensi pemain dan mengasah bakat mereka hingga menjadi pesepakbola kelas dunia.

Keahlian itu juga menjadi dasar kebijakan transfer Arsenal yang sangat jarang mendatangkan pemain-pemain bintang, selain fakta bahwa Wenger tidak mendapat jatah biaya transfer yang besar.

Namun, kekosongan gelar selama delapan tahun membuat The Gunners siap mengubah kebijakannya di bursa transfer musim panas nanti. Sejumlah nama besar seperti Gonzalo Higuain (Real Madrid), Stevan Jovetic (Fiorentina), Marouane Fellaini (Everton) dan Wayne Rooney masuk dalam daftar bidikan serius Arsenal yang akan belanja besar-besaran.

Sepuluh transfer terbaik yang pernah dilakukan Arsene Wenger selama 15 tahun masa baktinya bersama klub:

THIERRY HENRY
Kalau membicarakan soal transfer sukses Arsenal, tentu saja nama pertama yang harus disebut adalah Thierry 'King' Henry. Striker asal Prancis ini menjadi salah satu pemain terbesar Arsenal sepanjang sejarah klub berkat rekor menterengnya selama berlabuh di klub London Utara.

Henry sempat merasakan dilatih Wenger ketika masih bergabung dengan klub Prancis AS Monaco. Sempat hijrah ke Juventus pada Januari 1999, karir Henry di Serie A Italia hanya bertahan setengah musim. Awal musim 1999/2000, dia pun diboyong Arsenal dengan biaya transfer £11 juta untuk bereuni dengan Wenger, yang berkeras pemain kelahiran 17 Agustus 1977 itu layak dibayar mahal.

Meski sempat mengalami kesulitan beradaptasi di beberapa laga pertamanya bersama Arsenal, keyakinan Wenger ternyata terbukti. Bersama Arsenal, Henry menjadi pemain kelas dunia yang berhasil memberikan dua gelar Liga Primer, tiga gelar Piala FA dan dua trofi FA Community Shield.

Henry tercatat sebagai topskor Arsenal sepanjang masa dengan torehan 228 gol di seluruh kompetisi. Dia pernah dinominasikan sebagai Pemain Terbaik FIFA dua kali dan menjadi Pemain Terbaik PFA dua kali selama bersama Arsenal. Henry juga termasuk dalam skuat Invicible Arsenal ketika mereka merengkuh gelar Liga Primer 2003-04 tanpa menelan kekalahan.

Selain rentetan prestasinya, kesetiaan Henry kepada Arsenal membuatnya begitu dicintai armada gooners. Bahkan setelah dia hijrah ke Barcelona dan New York Red Bulls, Henry tidak pernah bosan mengungkapkan rasa cintanya kepada Arsenal. Tidak heran fans begitu 'memuja' pemain yang kini berusia 36 tahun.
Spoiler for Thierry henry:

CESC FABREGAS
Cesc Fabregas merupakan bukti ketajaman naluri Arsene Wenger dalam melihat potensi seorang pemain. Diboyong dari akademi La Masia Barcelona di usia 16 tahun pada September 2003 lalu, Fabregas menjadi salah satu pemain paling penting Arsenal dalam sepuluh tahun terakhir.

Di bawah bimbingan Wenger, Fabregas tumbuh menjadi pemain kelas dunia di usia yang relatif masih muda. Gelandang Spanyol ini tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi bersama Arsenal dan dikenal memiliki visi serta kreativitas menakjubkan di lini tengah.

Wenger menaruh kepercayaan besar kepada Fabregas ketika menunjuknya sebagai kapten tim pada pertengahan musim 2008-09. Saat itu, Fabregas baru menginjak usia 21 tahun. Beberapa pihak menilai, Fabregas menanggung beban terlalu berat di usia yang masih muda. Karena selain menjadi kreator di tengah lapangan, dia harus memimpin rekan-rekannya bersaing di kompetisi domestik maupun Eropa.

Meskipun hanya meraih satu gelar bersama Arsenal, yaitu Piala FA 2005, kontribusi Fabregas untuk The Gunners tidak bisa diremehkan. Fabregas seringkali menjadi penentu kemenangan Arsenal pada musim 2008-09 hingga 2010-11 sebelum akhirnya dia kembali ke Barcelona.

Sebagai pemain tengah, Fabregas termasuk 'rajin' mencetak gol, terutama di musim 2009-10 ketika dia mencetak 19 gol dan menyumbangkan 19 assist dalam 36 laga. Talenta yang dimiliki Fabregas membuatnya didapuk sebagai Pemain Muda Terbaik oleh PFA pada musim 2007-08.
Spoiler for Cesc fabregas:

ROBIN VAN PERSIE
Karir Robin van Persie bersama Arsenal mengalami pasang surut menyusul sejumlah cedera yang dialami striker Belanda. Namun, pada tahun-tahun terakhirnya bersama The Gunners, Van Persie menjadi sosok penting yang memastikan klub London Utara bertahan di posisi empat besar Liga Primer.

Ayah dua anak ini didatangkan ke Arsenal pada 2004 setelah menghabiskan tiga tahun bersama tim senior Feyenoord. Meski awalnya lebih dikenal sebagai winger, The Professor secara perlahan mengubah Van Persie menjadi striker tengah hebat seperti saat ini.

Van Persie dipercaya sebagai striker utama Arsenal pada musim 2007-08 menyusul kepergian Thierry Henry ke Barcelona. Namun, sejumlah cedera yang membekapnya membuat Van Persie harus bolak-balik masuk ruang perawatan.

Akan tetapi, keraguan atas kontribusi Van Persie untuk Arsenal segera sirna di musim 2011-12 ketika dirinya dipromosikan sebagai kapten tim setelah Cesc Fabregas kembali ke Barcelona. Di musim inilah Van Persie membuktikan kapasitasnya sebagai striker kelas dunia dengan torehan 37 gol dalam 48 laga di seluruh kompetisi. Bisa dikatakan, Van Persie lah yang mengupayakan Arsenal bertahan di posisi empat besar Liga Primer setelah ditinggal beberapa pemain penting seperti Fabregas, Samir Nasri dan Gael Clichy.

Ironisnya, musim itu merupakan musim terakhir Van Persie bersama Arsenal sebelum dirinya berlabuh di Manchester United. Bersama Setan Merah, Van Persie juga menjadi sosok penting untuk memastikan tim merebut gelar Liga Primer dari musuh bebuyutan mereka, Manchester City.
Spoiler for Van persie:

ROBERT PIRES
Arsenal berhasil mendapatkan jasa Robert Pires dari Marseille pada 2000 dengan nilai transfer £6 juta, setelah bersaing ketat dengan Real Madrid. Harga itu terbilang sangat murah mengingat performa impresif pemain asal Prancis.

Pires meraih sukses fenomenal bersama Arsenal dan sempat merasakan kerja sama bersama sejumlah legenda klub seperti Dennis Bergkamp dan Patrick Vieira. Meskipun diplot sebagai pemain sayap, Pires juga memiliki naluri gol yang bagus. Terbukti, dia berhasil mengemas 84 gol dalam enam musim bersama Arsenal.

Musim 2003-04 ketika Arsenal merengkuh trofi Liga Primer tanpa terkalahkan bisa dikatakan sebagai musim terbaik Pires. Selain meraih gelar Liga Primer kedua bersama The Gunners, saat itu Pires tercatat membukukan 19 gol sepanjang musim, catatan terbaiknya bersama Arsenal.

Melihat rentetan prestasi serta kontribusinya untuk Arsenal, tidak heran fans memilihnya sebagai pemain terhebat keenam sepanjang sejarah klub.
Spoiler for Pires:

MARC OVERMARS
Berlabuh di Highbury pada 1997, Marc Overmars menjadi salah satu pembelian paling penting Arsene Wenger. Overmars sudah merengkuh tiga gelar Eredivisie bersama Ajax sebelum mendarat di Arsenal dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuktikan kapasitasnya.

Di musim pertamanya bersama Arsenal, Overmars langsung meraih Double, ketika The Gunners menjuarai liga dan memenangkan Piala FA. Bahkan, Overmars ikut menyumbangkan gol pada kemenangan 2-0 atas Newcastle United sebelum Nicolas Anelka menyempurnakan kemenangan Arsenal.

Pemain internasional Belanda ini dikenal berkat kecepatannya di lapangan yang membuat Overmars dengan mudah melewati bek-bek lawan. Karena kecepatannya itu, Overmars pun dijuluki Roadrunner.

Meski hanya menghabiskan tiga musim bersama Arsenal, Overmars termasuk pemain yang nilai jualnya meningkat berkali-kali lipat setelah bermain di bawah asuhan Wenger. Dia menjadi pemain Belanda termahal ketika diboyong Barcelona dengan banderol £25 juta.
Spoiler for Marc overmars:

EMMANUEL PETIT
Emmanuel Petit didatangkan ke Arsenal pada 1997 dan bereuni dengan mantan pelatihnya di AS Monaco, Arsene Wenger dan langsung meraih Double pada musim pertamanya.

Didapuk sebagai gelandang bertahan, Petit mengusung kerja sama yang solid dengan kompatriotnya, Patrick Vieira, dan menjadi bagian penting bagi Arsenal. Selama tiga musim bersama Arsenal, mantan pemain internasional Prancis tampil dalam 118 laga dan mencetak 11 gol untuk klub London Utara.

Tak ayal, meskipun hampir menginjak usia 30 ketika dilepas Arsenal ke Barcelona, nilai transfer Petit masih cukup tinggi, yaitu £7 juta, atau lebih dari dua kali lipat nilainya saat dibeli klub Meriam London dari Monaco (£2,5 juta).

Arsenal sempat ingin membelinya kembali dari Chelsea pada 2004. Namun, kondisi fisik Petit yang sudah tidak sebugar dulu membuat Wenger mengurungkan niatnya. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa Petit merupakan salah satu pembelian terbaik Wenger selama 15 tahun menangani klub London Utara.
Spoiler for Petit:

FREDDIE LJUNGBERG
Seperti halnya Cesc Fabregas dan Robin van Persie, Fredrik Ljungberg merupakan contoh kejelian mata Arsene Wenger dalam mengamati potensi pemain. Pemain asal Swedia ini didatangkan dari klub lokal Halmstads BK dengan biaya transfer yang cukup rendah, £3 juta. Tapi, selama masa baktinya bersama Arsenal (1998-2007), dia memegang peran penting dalam tim.

Ljungberg tidak butuh waktu lama untuk membuktikan talentanya kepada Arsenal. Dia mencetak gol pada laga debutnya saat menjadi pemain pengganti menghadapi Manchester United. Arsenal akhirnya memenangkan laga dengan skor 3-0.

Tercatat melakoni lebih dari 200 laga bersama Arsenal, Ljungberg sukses mencetak 46 gol dan membantu tim merengkuh lima gelar juara, termasuk ketika mereka meraih Double kedua dengan menjuarai Liga Primer dan Piala FA di musim 2001-02.

Selain itu, Ljungberg juga memiliki peran integral dalam mengembangkan gaya permainan Arsenal yang lebih menyerang. Dalam diri Ljungberg, Wenger menemukan winger yang fleksibel dengan naluri mencetak gol yang tajam. Bukan kejutan jika fans menempatkan Ljungberg di urutan 11 daftar 50 Pemain Terbaik Arsenal.
Spoiler for Ljungberg:

SOL CAMPBELL
Sol Campbell mungkin salah satu pembelian kontroversial yang pernah dilakukan Arsene Wenger di Arsenal. Betapa tidak, Big Sol didatangkan dari klub tetangga yang merupakan musuh bebuyutan Arsenal, Tottenham Hotspur.

Meskipun 'mantan pemain musuh', Campbell ternyata berhasil mencuri hati gooners cukup cepat. Di musim pertamanya bersama Arsenal (2001-02), Campbell sukses merengkuh gelar Double dan memberikan kontribusi besar dalam musim tak terkalahkan pada 2003-04 bersama rekannya di lini belakang, Kolo Toure.

Campbell merupakan sosok pemain bertahan yang tangguh dalam masa-masa keemasan Arsenal. Meski dia tidak meraih sukses serupa ketika memperkuat Arsenal untuk kedua kalinya pada 2010, hingga kini The Gunners sepertinya masih kesulitan mencari bek tangguh seperti mantan pemain internasional Inggris.

Fakta menarik mengenai Campbell adalah, meskipun sudah beberapa kali berganti klub, belum ada klub yang merogoh kocek untuk mendatangkan dirinya. Semua transfer Campbell dilakukan ketika kontraknya bersama klub kadaluarsa.
Spoiler for Campbell:

NICOLAS ANELKA
Termasuk salah satu pembelian pertama Arsene Wenger ketika baru menangani Arsenal, Nicolas Anelka mungkin adalah bintang muda pertama yang dihasilkan klub Gudang Peluru. Striker Prancis masih berusia 17 tahun ketika didatangkan dari Paris Saint-Germain, namun dia berhasil memegang peran penting bagi The Gunners selama beberapa musim berikutnya.

Anelka baru berhasil menembus skuat utama di musim 1997-98, menyusul cedera yang dialami striker utama Ian Wright. Namun, dia merupakan pemain kunci dalam kesuksesan Arsenal merengkuh Double di musim itu, di mana dia mencetak gol pamungkas dalam kemenangan 2-0 atas Newcastle United di final Piala FA.

Striker kelahiran 14 Maret 1979 hanya menghabiskan dua musim bersama Arsenal dan memutuskan hijrah ke Real Madrid pada 1999. Namun, dia mencatat raihan memuaskan dengan torehan 23 gol dalam 65 laga bersama Arsenal.

Selain membuat kejutan di Liga Primer berkat kecepatan dan naluri golnya, Anelka juga menjadi salah satu transfer paling menguntungkan yang pernah dilakukan Wenger. Terbukti, nilai jual Anelka langsung naik berkali-kali lipat ketika Real Madrid memboyongnya dengan banderol £22 juta.
Spoiler for Anelka:

SANTI CAZORLA
Mungkin masih terlalu cepat untuk menyebut Santi Cazorla sebagai transfer terbaik Arsene Wenger. Tapi nyatanya, winger Spanyol ini menjadi solusi tepat bagi Arsenal di musim 2012-13 yang sempat terpuruk setelah ditinggal Robin van Persie.

Cazorla, bersama dengan Olivier Giroud dan Lukas Podolski, merupakan pembelian besar Arsenal di bursa transfer musim panas 2012-13. Meski sedikit melenceng dari kebijakan transfer Arsenal yang lebih sering mendatangkan pemain muda dengan harga murah, kedatangan Cazorla terbukti sangat tepat untuk memastikan The Gunners tidak terdepak dari posisi empat besar.

Dengan postur 168cm, Cazorla terbilang cukup mungil di tengah skuat Arsenal. Namun, dia dengan cepat menjadi pemimpin di lapangan karena gelandang Spanyol lah yang menjadi kreator bagi skuat Gudang Peluru. Kelincahan serta ketajaman visinya membuat Cazorla memegang peran integral bagi Arsenal yang sempat diyakini akan terdepak dari kualifikasi Liga Champions.

Pada musim perdananya bersama Arsenal, Cazorla sudah sembilan kali terpilih sebagai Man of the Match. Cazorla menjadi solusi yang tepat bagi The Gunners yang kehilangan sosok playmaker seperti Cesc Fabregas. Tidak heran jika dia terpilih sebagai Pemain Terbaik Arsenal di musim 2012-13.

Kini, hanya waktu yang bisa menjawab apakah Cazorla bisa menempatkan dirinya dalam deretan pembelian terbaik Wenger seperti halnya Thierry Henry, Fabregas, Robin van Persie ataupun Marc Overmars.
Spoiler for Cazorla:


BONUS
MESUT OZIL
Sejak kepergian Cesc Fabregas ke Barcelona, memang nyaris tak ada lagi figur playmaker mumpuni yang mampu memanjakan para juru gedor tim. Tapi Ozil sepertinya bisa memberi Wenger beberapa similaritas sosok gelandang internasional Spanyol tersebut, mulai dari gaya menyerang, cara mengeksploitasi celah defensif lawan via umpan-umpan imajinatif, sampai sorot mata tajam dalam membaca pergerakan rekan tanpa bola, atau bahkan lebih dari itu semua. Sebab faktanya statistik kedua pemain dalam tiga tahun terakhir memperlihatkan keunggulan Ozil dibanding Fabregas. Betapa tidak, total 94 assist diproduksi Ozil untuk timnas Jerman dan Madrid, sedangkan Fabregas 'cuma' mendistribusikan 49 assist untuk Arsenal, Barcelona dan timnas Spanyol.

Hal ini tentu beriringan dengan pokok visi bermain Wenger, yang mengandalkan keunggulan teknis di lini sentral. Seperti diketahui, Fabregas salah satu sosok yang terbilang sukses memainkan filosofi The Proffesor ketika dia diembani tanggung jawab untuk menyervis para kolektor gol macam Theirry Henry, Emmanuel Adebayor sampai Robin van Persie. Mundur sebelum era Fabregas, ada sang legenda hidup The Gunners, Dennis Bergkamp, yang kurang lebih berperan sama. Di masanya, mantan bintang Belanda itu juga banyak mengkreasikan gol untuk 'melayani' para striker pelari macam Henry, Nicolas Anelka, Sylvain Wiltord dan Marc Overmars

Asal Klub: Real Madrid
Harga Beli: £42 juta
Harga Jual: -

Sumur

yang bagi emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L) Silahkan
0
3.6K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan