hayden.cAvatar border
TS
hayden.c
Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke Indonesia, Benarkah?
Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke Indonesia, Benarkah?

Jakarta - Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia bakal seperti Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari China. Benarkah kabar itu?

Isu ini berawal dari pemberitaan tentang tenaga kerja China di proyek pembangunan pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap buang air besar sembarangan. Dari situ, isu berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari sebuah pabrik di Manokwari, Papua.

Pemerintah Jokowi dituding membuka keran pekerja asing China dan mempersempit nasib pekerja dalam negeri seiring dengan meningkatnya kerjasama infrastruktur dengan mereka. Sejumlah berita penandatanganan proyek kerjasama pun ditautkan dengan kabar eksodus.

Bak bola salju, isu tersebut menggelinding hingga ke Afrika. Ada yang mengaitkan video dokumenter BBC tentang dominannya tenaga kerja China dii Angola. Proyek-proyek infrastruktur di sana, tak menyediakan tempat bagi warga setempat.

Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib Indonesia bakal sama seperti Angola?

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri menjawab pertanyaan di atas dengan tegas. Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir pekerja asal China di Indonesia.

"Tidak benar ada exodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin. Semua IMTA (Izin cumierjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan untuk kedua pabrik itu sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di tahap konstruksi, bukan produksi. Jika konstruksi kelar, mereka segera pulang," tegas Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).

Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk dua perusahaan yang disorot yakni, PT Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17 izin pekerja asing dan PT Cimona, menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.

"Karena 6 bulan, maka kami perkirakan sebagian sudah pulang. Kenapa? Karena memang mayoritas dari mereka adalah TK untuk tahap konstruksi saja," terangnya.

Meski begitu, Hanif mengaku mendapat laporan jumlahnya lebih banyak di lapangan. Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika benar, maka mereka bakal dideportasi.

Data yang dimiliki Hanif, selama periode Januari 2014- Mei 2015, izin bagi tenaga kerja China di Indonesia adalah 41.365. Namun yang masih berada di Indonesia jumlahnya sebesar 12.837.

source

dr zaman sblm jokowi, TK asing dah banyak di Indonesia
yg jd masalah dari dlu itu sebenarnya izin tinggal & kerja mrk aja.. apakah sesuai masa berlakunya..
jd peran depnaker & imigrasi yg musti lbh proaktif utk mendata dan mendeportasi yg menyalahi izinnya.
selama ini kan tau sendiri, birokrat bs dibayar.. emoticon-Cape d... (S)
0
9K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan