melihat thread
http://www.kaskus.co.id/thread/558c0...as-bacotannya/

kecewa saya terhadap pekerja2 yang bekerja di institusi di Indonesia, jika memang thread makernya adalah salah satu orang yang bekerja di kementrian perhubungan di Indonesia.

Mungkin Para menteri di Indonesia ini berpikir sama seperti bapak Robby, jika teknologi itu murah.

http://liputanislam.com/berita/dana-...it-berkembang/

http://tekno.tempo.co/read/news/2015...asi-dana-riset

http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/penda...ndanaan-riset/

ini diatas membuktikan minimnya dana riset di Indonesia,

http://metro.tempo.co/read/news/2015...-listrik-dasep

merugikan Indonesia sebesar 32 miliar untuk 16 mobil listrik.

saya gak bicara hukum disini, saya tidak membela siapa yang salah dan benar, tapi saya bicara tentang teknologi yang sedang dibuat dan tidak lolos uji emisi.

32 miliar ini jika digunakan untuk riset mobil listrik yang tidak lulus uji emisi itu, maka lantas saja ricky elson marah, karena sebegitu kecilnya dana yang dicurahkan untuk riset sebuah inovasi besar itu, dan setelah diberikan prototypenya untuk inspirasi anak anak di Indonesia, dinyatakan tidak lulus uji emisi, yang bahkan ketika diuruk lagi kebenarannya, mobil in harusnya sudah bisa menjadi inspirasi bagi para inovator teknologi di Indonesia.

sedih saya melihat kenyataan bahwa ketika 1 orang mengeluarkan kritiknya terhadap Indonesia, keluarlah bacotan bacotan yang memalukan nama Indonesia ini ke tingkat yang lebih dalam.

Bayangkan, jika semua orang yang bekerja di tingkat pemerintahan, semuanya rata-rata seperti bapak robby ini. Berpikiran sempit, tidak bisa menerima kritik, bahkan membalasnya dengan banyak perkataan non-sense.

bayangkan ketika kita membayar pajak setiap tahunnya, berharap Indonesia bisa berkembang lebih jauh lagi, harus menghadapi fakta yang cukup menyakitkan. Kita membiayai orang yang kurang berkompeten disini. Betapa kecewanya kita

Bahkan ketika kita membayar pajak tanpa ragu, mereka membalas dengan saya sudah bekerja 24 jam setiap hari menyampaikan aspirasi rakyat, tapi apa balasannya? sungguh memalukannya tingkah laku mereka.

saya hanya berharap saja, di institusi Indonesia, tidak semua pekerja bersifat seperti ini, memalukan sekali.

Saya salah satu addict terhadap teknologi di Indonesia, saya pernah kuliah Teknologi Informatika di Bina Nusantara, walaupun saya tidak melanjutkannya dan tidak mempunyai nilai yang bagus. Saya mengerti sekali bahwa teknologi itu mahal. Apalagi sebuah inovasi atau riset, itu sungguh mahal.
Mungkin di bidang Ricky Elson adalah mobil, dan di bidang saya adalah program. 2 ini adalah bagian dari teknologi.

Di bidang saya, biaya untuk sebuah program perusahaan skala besar, untuk pabrik manufacturing, itu nilainya miliaran. Program itu sama seperti riset mobil listrik elson, harga miliaran yang dibayar belom dalam bentuk jadi, tapi dalam bentuk project, jadi setiap program di perusahaan itu rata2 memiliki keunikannya sendiri. Program ini dibuat dengan logika logika, dan rumus rumus, maka ketika jadi program itu nantinya ada harganya. Sebuah team IT itu rata2 membutuhkan 5-10 orang perteam. Sama seperti Rick elson ini, membuat suatu rumus, suatu logika, bagaimana caranya membuat sebuah mobil yang dapat dijalankan oleh teknologi listrik itu tidaklah mudah. Dikarenakan Ricky Elson ini dan teamnya harus berpikir sebuah algoritma, bagaimana caranya agar mobil itu jalan dan harus ini dan harus itu dan ini dan itu. Lalu ketika dicoba, dan gagal, maka harus dicari kesalahannya, lalu dicoba lagi.

Jadi intinya, logikanya, ketika mobil listrik mereka jadi, tentu mereka sudah melihat persyaratan persyaratan uji emisi di Indonesia, dan mereka bukan orang bodoh yang begitu PDnya mengirimkan mobilnya untuk uji emisi, jika mobil mereka tidak layak bahkan untuk di uji coba sekalipun.

Mereka itu membuat mobil itu berulang berulang kali sampai akhirnya mencapai suatu titik cerah, mobil itu jadi dan terciptalah sebuah inovasi, dan hal itu bukan suatu hal yang gampang dan murah.

Bayangkan kerja keras team Ricky Elson yang dihina oleh bapak robby ini,

memalukan sekali kalu aspirasi kita sebagai rakyat, diwakilkan oleh seorang yang seperti ini.

Bagaimana caranya Indonesia bisa maju ya, kalau kita diwakili oleh orang orang seperti ini.