Tuhan, surga, dan neraka hingga saat ini masih dipertanyakan keberadaannya. Banyak orang yang mulanya percaya pada Tuhan, namun lama kelamaan kepercayaannya makin memudar karena tak adanya bukti kalau Tuhan memang ada. Di jaman yang semakin modern dan canggih ini tak sedikit pula orang yang sangat pintar hingga tak percaya akan adanya Tuhan.
Ilmu-ilmu filsafat dan kecerdasan manusia yang tak dibarengi dengan kepercayaan yang tinggi akan Tuhan bisa membuat manusia tak lagi percaya akan keberadaan Tuhan. Dilansir dari oddee.com, ada sejumlah ilmuwan yang punya bukti bahwa Tuhan, surga, dan neraka itu memang ada.
satu......
Quote:
Dikisahkan pada tahun 1989 silam, sebuah tim ilmuwan Rusia di bawah pimpinan Dr. Azzacove, melakukan pengeboran tanah hingga 9 mil dalamnya. Pengeboran ini dilakukan di Siberia. Saat kedalaman mencapai 8 mil, suhu tanah di sana menjadi sangat amat panas. Panasnya pun tak tanggung-tanggung, yaitu mencapai 180 derajat Celcius.
Suhu yang teramat panas ini digadang-gadang terjadi karena terbukanya lubang neraka. Keanehan kedua terjadi tatkala beberapa orang yang melakukan pengeboran tersebut mendengar jeritan-jeritan orang yang begitu putus asa.
dua......
Quote:
Pada tahun 2008, Eben Alexander III, seorang ahli bedah saraf Harvard, mengalami koma selama seminggu akibat infeksi otak yang amat parah. Scan otaknya menunjukkan bahwa otak dokter malang ini sudah tak lagi bisa berfungsi karena bakteri E coli menyerang dengan sangat ganas.
Tak disangka, seminggu kemudian Eben bangun dan mengatakan pengalaman yang luar biasa selama koma. Di saat-saat ia mendekati kematian, Eben sempat berjalan-jalan ke sebuah tempat yang begitu indah. Tempat ini dikatakan Eben sebagai surga. Perjalanan supranaturalnya ini ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul Proof Of Heaven: A Neurosurgeon's Journey Into the Afterlife. Dalam bahasa Indonesia, artinya Pembuktian Surga: Sebuah perjalanan seorang ahli bedah saraf di kehidupan setelah kematian.
tiga......
Quote:
Pada tahun 1725, Profesor Johann Bartholomeus Adam Beringer, dekan fakultas kedokteran di Universitas Wurzburg, menemukan ukiran yang disebut-sebut sebagai ciptaan Tuhan. Ukiran ini ia temukan di Gunung Eibelstadt, Jerman. Ukiran tersebut berbentuk lafal Allah dalam bahasa Ibrani.
Selain itu ada pula ukiran-ukiran berbentuk ulat, laba-laba, kadal, katak, dan sebagainya. Ukiran-ukiran ini dipercaya adalah buatan Tuhan saat Ia 'mendesain' ciptaan-Nya.
empat......
Quote:
Francis S. Collins, M.D, Ph.D, direktur peneliti DNA manusia mengatakan. Setelah bertahun-tahun ia meneliti DNA manusia, DNA itu selalu memiliki hubungan dengan keagamaan seseorang.
Saat meneliti DNA dari segi orang yang percaya Tuhan, ia mengatakan bahwa setiap molekul dalam tubuh manusia ini hidup karena diberi hembusan napas oleh Tuhan. Saat meneliti dari segi Atheis, ia mengatakan bahwa DNA manusia bisa 'terbuat' dari pencampuran molekul-molekul seperti yang ada dalam teori matematika, kimia, maupun fisika. Saat seseorang menanyakan, Anda lebih percaya yang mana dokter?
Dr. Collins menjawab, 'Apa arti kehidupan? Kenapa aku di sini? Bagaimana bisa manusia mampu menerapkan rumus matematika? Siapa yang menciptakan semesta? Kalau semua dihitung dengan rumus matematika, itu tak akan mungkin. Tuhan lah yang menciptakan semua awal mula'.
lima......
Quote:
Dr. Steven Laureys, seorang dokter bedah saraf dari Belgia, jelas telah bertahun-tahun berkecimpung dengan orang yang sering koma karena saraf mereka tak lagi berfungsi. Dari sini, ia mendapatkan pengalaman bahwa banyak pasien yang koma lalu akhirnya 'hidup' kembali sering bercerita tentang perjalanan supranatural mereka dalam mendekati kematian. Mereka menceritakan bagaimana indahnya surga saat mereka koma.
enam......
Quote:
Seorang dosen dari sebuah universitas memberi pertanyaan yang menantang pada murid-muridnya. "Apakah Tuhan menciptakan semesta ini?", tanyanya. Dengan lantang dan yakin para murid menjawab, "Ya pak, Tuhan yang menciptakan!".
Tak puas dengan itu, sang profesor memberi pernyataan, "Kalau Tuhan menciptakan segala yang ada di dunia ini, itu berarti Ia juga menciptakan setan. Kalau Ia menciptakan setan itu artinya bahwa Tuhan = setan. Kesimpulannya, pembuktian bahwa Tuhan itu ada dan kepercayaan akan Tuhan itu percuma". Saat mendengar pernyataan itu, seisi kelas hening seketika. Mereka bingung akan memberi tanggapan apa.
Seorang mahasiswa mengangkat tangan, ia bertanya.
"Profesor, apakah dingin itu ada?", tanya mahasiswa itu.
"Pertanyaan macam apa itu? Jelas saja dingin itu ada. Apa kamu tidak pernah merasakan dingin?" jawab sang profesor.
Si mahasiswa bertanya lagi, "Sekarang, apakah gelap itu ada?"
Sang profesor menjawab, "Jelas saja ada".
Lalu dengan sangat cerdas si mahasiswa menjelaskan, "Dingin ada karena ketidakadaan panas. Gelap pun ada karena tidak adanya terang. Sama halnya dengan setan, setan pun ada karena tidak adanya Tuhan dalam hati manusia. Tuhan memang tak kelihatan, namun ia ada. Otak profesor juga tidak kelihatan, apakah berarti Profesor tidak punya otak?"
Saat mendengar jawaban itu sang profesor terdiam tak bisa menjawab, seluruh kelas bertepuk tangan menyambut kecerdasan sang mahasiswa itu.
Saat ini diketahui, nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein. Seorang ilmuwan ternama yang begitu percaya bahwa Tuhan itu ada.
sumur
Perhatikanlah bagaimana cara Tuhan memperkenalkan diri melalui ayat-ayat Alquran
Quote:
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha 20:14)
“Sampaikan kepada orang-orang yang mencari Tuhan itu, Muhammad, Akulah Allah, Tuhan kalian. Aku yang menciptakan langit dan bumi, bahkan diri kalian sendiri. Lalu beribadahlah kepadaku supaya kalian ingat terus, tidak lupa, tidak tersesat.”
Tapi apakah Muhammad sekadar menciptakan ide transendental melalui kepalanya sendiri? Apakah konsep Allah itu hasil pemikirannya sendiri? Sekadar untuk menarik simpati dengan membuat wadah keagamaan? Tidak. Allah sendiri memberi tahu:
Quote:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (Al-An’am:82)
“Hey, kamu yang masih ragu-ragu, juga kamu yang mencari-cari kesalahan, apa yang dikatakan Muhammad itu bukan berasal dari pikirannya, tapi datang dari Aku, Tuhan kalian.”
Untuk lebih meyakinkan bahwa Al-Qur’an ini datang dari Tuhan, Tuhan sendiri memberikan ruang kontemplasi:
Quote:
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (Al-Baqarah:23)