[ GATSU INFO ] 20 Desainer Indonesia yang sukses mendunia
TS
gatsuone.com
[ GATSU INFO ] 20 Desainer Indonesia yang sukses mendunia
Desainer berusaha untuk merancang pakaian fungsional dengan nilai estetika yang tinggi . Para desainer kelas dunia memiliki berbagai macam kombinasi pola bahan , warna dan pola gaya untuk hasil desainnya . Fashion Desainer bekerja untuk merancang berbagai busana , aksesoris , dan masih banyak lagi item fashion yang mereka desain . Mereka harus bisa mengantisipasi perubahan trend atau selera konsumen yang sewaktu waktu berubah.
Mereka adalah para ahli di bidang tata busana. Mereka memang bukan desainer biasa. Para perancang busana ini adalah para ‘superhero’ fashion designer. Yuk, kenali top 20 desainer yang lewat karya-karya mereka yang sudah mendunia!
Spoiler for 1. Tex Averio:
Ia adalah desainer berbakat yang terkenal akan rancangan adibusananya. Namun, di samping itu Tex Saverio juga mendesain koleksi siap-pakai. Dia dianggap sebagai desainer kelas dunia bahkan disebut-sebut sebagai Alexander McQueen-nya Indonesia. Lulusan Bunka School of Fashion dan Phalie Studio Jakarta ini telah mengubah hobi masa kecilnya menjadi sebuah pekerjaan. Rio memenangkan penghargaan pertamanya, Mercedes-Benz Asia Fashion Award, ketika ia baru berumur 21 tahun. Karya-karya rancangannya telah dikagumi di Fashion Week Jakarta dan Paris juga di berbagai majalah fesyen, seperti Harper’s Bazaar dan Elle. Selebritis kondang seperti Jennifer Lawrence, Kim Kardashian, dan Lady Gaga pernah memakai rancangannya. Lady Gaga bahkan telah memilih salah satu karya rancangannya untuk kampanye parfumnya bernama “Fame”. Koleksi Tex Saverio sudah tersedia di Amerika Serikat dan Eropa, namun kini ia juga akan berfokus pada Asia.
Spoiler for 2. Didit Hediprasetyo:
Ia adalah putra dari Siti “Titiek” Hediati Hariyadi, putri dari mantan Presiden Suharto, dan Prabowo Subianto. Ia merupakan lulusan dari Parsons School of Design di New York dan Paris. Didit mendapatkan gelar Bachelor of Fine Arts dari jurusan Fashion Design. Dia pun pernah mendapatkan Silver Thimble Award pada tahun 2006. Didit memasukkan unsur Indonesia melalui penggunaan kain songket dalam desainnya. Anggun, Dian Sastro, dan Carly Rae Jepsen adalah beberapa selebritis yang gemar menggunakan rancangannya. Ia juga salah satu desainer yang terpilih BMW untuk mendesain interior BMW Individual Series 7. Seri ini sangat eksklusif karena hanya ada 5 model dari BMW tersebut di seluruh dunia. Sekarang, ia tengah menetap di Paris. Indonesia patut bangga melihat salah satu anak bangsanya berhasil menembus lini fashion yang menuntut kreativitas tinggi ini.
Spoiler for 3. Nancy Go:
Ia adalah perancang busana asal Indonesia yang lahir di Brazil. Ia mendirikan merek tas bernama Bagteria pada tahun 2000. Beberapa butik Bagteria sudah tersebar di Indonesia dan tas-tasnya juga tersedia di berbagai toko di seluruh dunia. Emma Thompson, Paris Hilton, Audrey Tautou, Blake Lively, dan Putri Zara Phillips adalah beberapa nama yang gemar menggandeng tas Bagteria. Tas Bagteria yang unik, klasik, dan buatan tangan tersebut pernah diliput dalam majalah L’Officiel, Harper’s Bazaar, dan Vogue. Sekarang, ia berencana untuk memperluas butik Bagteria di negara-negara lain.
Spoiler for 4. Fahrani Empel:
Ia juga dikenal dengan sebutan Fa dan Fa’vela Punk. Selain aktris, penyanyi dan model, perempuan Indonesia ini juga desainer kacamata hitam. Ia mendirikan Cast Eyewear pada tahun 2011. Selebritis seperti Dakota Fanning, Tyra Banks, Lady Gaga, Rihanna, dan Cara Delevigne pernah terlihat memakai kreasi kacamatanya. Cast Eyewear bisa didapatkan di beberapa toko kacamata dan juga online.
Spoiler for 5. Sabbatha Rahzuardi:
Ia adalah pria lulusan Sorbonne University, Perancis, yang awalnya bekerja sebagai art director. Dari Pulau Dewata, Sabbatha Rahzuardi melahirkan “mahakarya”-nya yang go International. Kini, ia adalah pendiri dan desainer merek tas “Sabbatha”. Sabbatha sudah menjadi salah satu merek tas mewah yang terkenal di Indonesia. Ia melihat tas-tasnya sebagai perhiasan, yang ia lengkapi dengan penggunaan perak Bali dan batu permata. Tas-tas Sabbatha pernah dipakai oleh banyak selebritis Indonesia maupun Luar negeri, termasuk Anggun, Melly Goeslaw, Katie Holmes, dan Julia Roberts. Tas-tas Sabbatha pun tersedia di seluruh dunia.
Spoiler for 6. Peggy Hartanto:
Perempuan ini adalah desainer asal Surabaya yang berbakat. Namanya dikenal sebagai perancang High End Ready To Wear.begitu menyelesaikan pendidikan di Raffles College of Design and Commerce Sydney, Australia, dia langsung bekerja di fashion label Australia, Collette Dinnigan. Peggy meraih gelar Fashion of Design and Commerce dan menjadi mahasiswa terbaik di Raffles College di Sydney. Beberapa penghargaan lainnya juga berhasil ia raih. Pada tahun 2011, Peggy mulai mengeluarkan merk desain atas namanya. Rancangannya banyak dikagumi dan dipakai oleh berbagai selebritis Amerika Serikat, seperti Bella Thorne, Giuliana Rancic, dan Odette Annable.
Spoiler for 7. Harry Darsono:
Pria yang lahir pada tanggal 15 Maret 1950 ini adalah perancang adibusana kelahiran Jawa Timur. Namanya sudah dikenal sangat luas. Harry Darsono merupakan salah seorang perancang busana tanah air yang piawai melukis diatas kanvas maupun kain sutra, juga merancang berbagai desain kostum panggung, karya tenun, dan mampu menghasilkan sulaman dekoratif serta kontemporer. Berawal dari desain haute couture dan seniman tekstil pada 1947, busana karya Harry Darsono Couture (HDC) mulai dipakai kaum sosialita-sosialita di dunia. Adibusana merupakan produk pesanan khusus pribadi yang berkualitas tinggi dan tidak ada duanya didunia, dikerjakan secara manual / dijahit menggunakan tangan dengan tinggkat ketelitian luar biasa, serta terbuat dari bahan yang sangat mahal.
Spoiler for 8. Adjie Notonegoro:
Adjie Notonegoro pernah belajar di sekolah mode Mueller und Sohn Jerman, kemudian belajar ke Paris dan Italia guna memperdalam ilmunya. Setelah selesai masa stydi nya Adjie Nugroho kembali ke Indonesia dan membuka butik pada tahun 1986 dengan nama "House of Adjie". Adjie Notonegoro telah menciptakan karya-karya busana yang begitu memesona. Tidak hanya dipakai di kalangan artis atau bintang film dunia, karya busananya juga pernah digunakan beberapa kepala negara mulai dari Gus Dur (Abdurahman Wahid), Bill Clinton, hingga Fidel Castro. Adjie Notonegoro memilih kreasi batik sebagai salah satu ciri khasnya. Adjie Notonegoro menjadi satu-satunya desainer dari Indonesia yang berhasil memamerkan karyanya di Mode Woche, Muenchen di Jerman. Selain itu karyanya beberapa kali dipamerkan di National Gallery of Australia.
Spoiler for 9. Arantxa Adi:
Arantxa Adi, seorang perancang dari Indonesia yang telah mendunia kembali menunjukkan kepiawaian lewat karya-karyanya. Dunia fashion Indonesia patut berbangga atas keberhasilan Arantxa Adi yang menjadi satu-satunya perancang yang ikut mendesain jins merek internasional, Citizens of Humanity. Brand Arantxa Adi for Citizens of Humanity ini hanya akan tersedia di Harvey Nichols Indonesia. Arantxa Adi adalah perancang Indonesia yang eksklusif. Hasil rancangannya sangat kaya akan detail. Ini merupakan kali pertama desainer Indonesia bekerjasama dengan brand asal Amerika yang sudah mengglobal.
Spoiler for 10. Harry Halim:
Desainer satu ini pernah memenangkan Asian Young Designer Contest pada 2006 dan juga menjadi finalis dalam Mercedes Benz Asia Fashion Awards. Tak lama setelah itu, Ia dinobatkan sebagai Best Asian Designer of the Year dalam ajang Asian Young Fashion Designers yang diadakan oleh Daab. Masih di tahun yang sama, Harry Halim hijrah ke Paris dan memulai debutnya dalam koleksi Fall/Winter 2010 di Paris Fashion Week. Media internasional terkesan dengan karyanya dan lantas Ia mendapatkan jadwal resmi di Paris Fashion Week.
Spoiler for 11. Ghea S. Panggabean:
Ghea, meski terlahir sebagai perempuan blasteran Sunda-Belanda, nyatanya amat mencintai kekayaan budaya Indonesia. Desainer ini memiliki ciri khas tersendiri, ia selalu memasukan etnik Indonesia di setiap karya-karyanya. Ia bertujuan untuk mengenalkan etnik-etnik Indonesia hingga ke pelosok negeri. Busananya mampu menggaet banyak pecinta busana di seluruh dunia. Kekayaan imajinasi Ghea juga dituangkannya dalam rancangan busana muslim. Pada Juli 2011, Ghea Panggabean ambil bagian dalam peragaan busana muslim yang digelar Islamic Fashion Festival (IFF) dengan bertema "Eastern Treasures", di Hotel Mandarin Oriental Hyde Park, London, Inggris. Kini dengan sentuhan tangan kreatif Ghea Panggabean, kain jumputan yakni kain tradisional motif ikat-celup (tie dye) bisa hadir lebih menarik dan modern. Bahkan karya inovatif itu mendapat apresiasi berupa Aparel Award sebagai Indonesia's Best Ready to Wear Designers 1987.
Spoiler for 12. Yosep Sinudarsono:
Putra bangsa yang berhasil menjadi desainer. Mungkin kamu belum familiar dengan namanya, tetapi ternyata pria asal Semarang ini mampu menembus Pasar Hollywood. busana rancangannya pernah dikenakan oleh beberapa artis mancanegara seperti sang penyanyi Estelle dan aktris Judy Meyers pada Oktober 2013 lalu. Bahkan, busana rancangannya tersebut juga dikenakan oleh dua selebriti Hollywood, Terri Seymour dan Marlin Akerman ketika menghadiri penghargaan bergengsi Golden Globe Awards 2015 lalu. Awal mula Yosep mendobrak dunia mode Tanah Air dan mancanegara adalah ketika salah satu agen di luar negeri yang melihat berbagai karya Yosep dari akun instagram miliknya. Akhirnya, Yosep yang bekerja sama dengan Michelle Surjaputra resmi memperkenalkan diri melalui brand ‘Lotuz’ pada Oktober 2014 lalu.
Spoiler for 13. Biyan Wanaatmadja:
Bangsa Indonesia boleh berbangga hati karena lagi-lagi karya anak bangsa digunakan oleh selebriti luar negeri. Kali ini desainer tersebut adalah Biyan yang karyanya digunakan oleh bintang ‘Gossip Girl’ Kelly Rutherford. Pada drama seri ‘Gossip Girl’ yang memasuki episode terakhirnya, busana Biyan yang bernuansa hitam-gold dipakai oleh tokoh yang diperankan Kelly Rutherford. Tokoh tersebut bernama Lily Van Der Woodsen. Dalam episode tersebut, Kelly mengenakan gaun sequin dengan kerah V dan aksen brokat. Sayangnya, penggemar karya Biyan di Indonesia belum bisa mencontek gaya dengan mengenakan busana tersebut karena tidak dijual di butik Biyan yang berada di Indonesia.
Spoiler for 14. Rinda Salmun:
Jejak Rinda mulai menemui titik terang ketika ia terpilih menjadi 10 finalis dalam NOT JUST A LABEL show, ajang bergengsi bagian dari Ringstrassen Gallerien Designer Award di Wina, Austria. Ia menyuguhkan koleksinya yang terinspirasi dari wayang dan mengambil judul Neo Nirvana. Demi niatnya untuk go international, lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 2007 ini bekerja sama dengan sebuah agen humas. Buah dari perjuangannya adalah diundangnya Rinda berpartisipasi di London Fashion Week 2010 dalam show Fashion Maverick.
Spoiler for 15. Ardistia Dwiasri:
Setahun setelah kelulusannya dari Parsons The New School for Design, New York di tahun 2003, ia mengeluarkan lini busana dengan brand namanya. Eksistensi label Ardistia sudah menggema di Amerika Serikat, Kanada, bahkan Eropa. Garis desainnya menampilkan aksi geometris dan siluet yang simpel. Koleksi ready-to-wear tersebut bersifat timeless dan chic, sesuai dengan visinya untuk mempercantik kaum urban yang peduli akan penampilan. Kak Disti membuka bisnis pakaian siap pakai di New York, Amerika Serikat dengan label Ardistia New York . Label Ardistia New York mulai berjalan tahun 2007 di New York. Kemudian Kak Disti memasarkan karyanya di pertokoan tertentu dan butik di Amerika, diikuti dengan toko-toko dan butik di Eropa, Kanada, Timur Tengah, dan kini berekspansi ke Asia.
Spoiler for 16. Auguste Soesastro:
Ilmu yang didapat dari Australian National University dan Chambre Syndicale de la Couture, Paris, memberi Auguste kesempatan emas untuk bergabung dengan beberapa rumah couture di Paris. Tak hanya itu, ia berkesempatan bekerja bersama Ralph Rucci, sebelum ia meluncurkan koleksi perdananya di ajang bergengsi New York Fashion Week di tahun 2009. Tetap cinta Indonesia, ia memilih nama Kraton (lini haute couture) dan Kromo (lini Ready To Wear) untuk koleksinya. Desainnya selalu menengahkan siluet minimalis yang berstruktur dan penggunaan material yang sangat berkualitas.
Spoiler for 17. Iwan Tirta:
Iwan Tirta adalah seorang desainer busana asal Indonesia yang sangat dikenal melalui rancangan-rancangan busanannya yang menggunakan unsur-unsur batik. Ia berhasil 'menjual' batik khas Indonesia hingga ke mancanegara. Desainer batik asal Jawa Tengah ini memang luar biasa. Pasalnya batik rancangan beliau ini sering dikenakan oleh Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan yang terkenal memperjuangkan anti-apartheid. Nelson Mandela sering mengenakan batik Indonesia batik pada acara-acara formal, bahkan saat mengunjungi Indonesia pada 1997. Sampai saat ini, Nelson Mandela sering menggunakan batik, yang didesain oleh Iwan Tirta.
Spoiler for 18. Fransisca Phang:
Menjadi salah satu pemenang Indonesia Fashion Design Competition (IFDC) dalam ajang Indonesia Fashion Week 2013. Sisca mendapatkan coaching yang digembleng dari beberapa desainer, salah satunya Ali Charisma (Presiden Direktur Indonesia Fashion Week) dan mendapat kesempatan memamerkan karyanya dalam Hong Kong Fashion Week 2014 yang digelar pada 13-16 Januari 2014. Melalui brand Sisca Phang, ia mendapat perhatian dari parabuyer internasional termasuk dari Polandia, Jerman (agen yang cukup besar), Bahrain, dan Kuwait.
Spoiler for 19. Barli Asmara:
Desainer kenamaan kelahiran Bandung, 3 Maret 1978 ini memulai debutnya di industri fesyen tanah air pada tahun 2002. Bersama dua rekannya, Barli meluncurkan Nui Masu, sebuah label yang sukses melihat tren pasar anak muda yang kala itu dilanda demam Harajuku. Berbekal pemahaman dasar mengenai dunia fesyen, Barli akhirnya memutuskan untuk melucurkan label sendiri dengan mengguakan namanya, Barli Asmara. Tak hanya bermain di ranah lokal, Barli juga memiliki Aaliah Asmara yang merupakan label made by orderyang hanya berada di Brunei Darussalam. Kekuatan karakter rancangan yang dimiliki oleh desainer yang disebut-sebut sebagai salah satu desainer favorit selebriti tanah air ini adalahcraftmanship, seperti macrame, smocked, sulaman, dan fringe. Kepiawaiannya dalam mendesain busana yang diakui secara luas telah mengantarkan Barli Asmara ke jajaran World Fashion Designer di ajang Miss World.
Spoiler for 20. Raffi Ridwan:
Desainer cilik Rafi Abdurrahman Ridwan menjadi salah satu nominator dalam kategori Tokoh Muda Mendunia. Nama lengkapnya Rafi Abdurrahman Ridwan. Desainer cilik yang melesat ke kancah internasional. Berkat tangan dinginnya itu, meski terlahir tuna rungu, ia tak patah arang membawa nama batik Indonesia diakui dunia. Sejak umur 9 tahun, Rafi tampil memamerkan koleksi perdana di acara Festival Fashion Week 2012. Ia berkolaborasi dengan Nonita Respati dari rumah mode Purana Batik dan Ariani Pradjasaputra dari Aarti aksesoris. Ketiganya menghasilkan kolaborasi kuat yang diberi nama PAR. Koleksi busana yang bertajuk “Echoes of Heritage” ini berisi 4 jajaran busana ready-to-wear. Tema ini dipilih sesuai visi dari LC Foundation selaku penggagas proyek kolaborasi dan pagelaran ini. Tak hanya itu, kini diusia 11 tahun, ia berhasil menghipnotis para pendatang Food Festival (JFFF) 2014. Tak tanggung-tanggung ia melahirkan 40 karya baru dengan desain baju batik spektakuler ke kancah internasional. Busana rancangan Rafi sempat mendapat respons positif dari Tyra Banks pada 2011 lalu. Di Facebook-nya, Tyra memamerkan serta memuji busana rancangan Rafi seraya menyebutkan bahwa bocah 11 tahun ini merupakan desainer termuda di dunia. Sejak itu, dia mendadak menjadi orang paling dicari, baik di Amerika, Australia, dan Indonesia. Sementara pada 2013, Tyra memercayakan Rafi untuk merancang busana para kontestan America's Next Top Model. Ketika itu, busananya digunakan untuk keperluan photoshoot di Bali.
Demikian para ‘superhero’ fashion designer ini. Keren ya gan ternyata banyak desainer Tanah Air yang sudah merambah dunia Internasional. Apakah Agan terinspirasi dari hasil karya mereka? Mungkinkah Agan yang akan menjadi desainer ternama selanjutnya?