ORANG takut digoda setan di bulan puasa. Tapi karena cantik, Ny. Asmonah, 28, justru digoda sopir angkot. Suaminya mendapat laporan bininya, jadi naik pitam. Dicarinyalah Farid, 23, di pangakal angkot. Begitu ketemu langsung bet bet bet. Sopir angkot masuk rumah sakit, Bakrodin, 35, melapor ke polisi.

Menurut hadits Nabi, di bulan puasa setan-setan itu dibelenggu. Dengan demikian orang menjalankan ibadah Ramadan terbebas dari godaan setan. Tapi yang dialami Ny. Asmonah dari Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan (Madura), justru lain. Dia terbebas dari godaan setan, tapi malah digoda oleh sopir angkot yang jadi langganannya.

Ny. Asmonah ini memang tergolong cantik, sehingga mudah menarik minat kaum lelaki. Hal ini termasuk Farid yang jadi sopir angkot. Karena sering ditumpangi Asmonah, lama-lama jadi kenal. Dari ngobrol ngalor ngidul bila kebetulan duduk di bangku depan, Farid jadi tahu bahwa Asmonah ini istri pelaut yang sering ditinggalkan suami berlayar. Hal itu bisa berlangsung selama 4 bulan, 6 bulan.

Otak Farid langsung saja jalan. Dia menarik kesimpulan bahwa Asmonah pasti sering kesepian, karena suami sering berlayar. Dia untung-untungan mencoba untuk menggoda, siapa tahu bernasib mujr. Dari pergaulan di atas angkot itu kemudian bisa menggauli seperti layaknya sami istri.

Sudah jadi nasib Asmonah rupanya. Lolos dari godaan setan, justru digoda sopir angkot. Padahal yang namanya insan (manusia), ternyata jika menggoda perempuan lebih sadis daripada setan itu sendiri. Setan menggoda perempuan cantik, tanpa ambisi untuk menggauli. Sedangkan manusia, target akhir pasti ke sana. Karenanya, insan wal jin itu memang sudah punya tugas masing-nasing.

Setan gundul bernama Farid terus menggoda Asmonah tanpa henti. Perempuan digoda, kalau menanggapi godaan itu pasti diam saja, takkan mengadu ke suami. Diajak ke ranjang lansung oke saja. Tapi kalau tak suka pada yang menggoda, otomatis akan mengadu pada suaminya, blab la bla………….

Itulah yang terjadi. Karena tak suka pada Farid, Asmonah pun mengadu pada Bakrodin yang baru beberapa hari pulang dari berlayar. “Asetmu hampir saja diambil alih sama sopir angkot, tapi aku mampu mempertahankannya.” Kata Asmonah penuh kiasan. Mendengar itu Bakrodin langsung marah. “Tapor kelap (samber geledek) ini orang, asset pribadi kok mau dilempar ke public,” reaksi Bakrodin.

Esok paginya dia langsung mempersiapkan celurit yang pernah makan korban pendita sanga (pendeta sembilan) kata kidalang. Farid yang sedang santai di pangkalan cari penumpang, tahu-tahu dibabat clurit. Kontan dia ambruk dan dilarikan ke RS, sementara Bakrodin menyerahkan diri ke polisi. “Saya nyaris membunuh orang Pak,” akunya jujur.

Jujur tapi itu namanya ngawur. (Gunarso TS)

http://poskotanews.com/2015/06/23/go...itis-diclurit/

gak tobat tobat ternyata