Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

centilluqueAvatar border
TS
centilluque
Sadis ... Morgan Stanley bilang Rupiah akan Rontok bila Prabowo Menang Pilpres

source: http://www.bloomberg.com/news/2014-0...east-asia.html

Morgan Stanley: Prabowo menang, Rupiah rontok
Rabu, 2 Juli 2014 16:05

Merdeka.com - Institusi keuangan global terus menyorot penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia. Bagaimanapun, presiden yang terpilih akan sangat mempengaruhi mood investor memutar dananya di pasar finansial Indonesia.

Sebagaimana yang ditulis dalam riset Morgan Stanley yang diterima Kompas.com, Selasa 1 Juli 2014, disebutkan bahwa pelaku pasar berharap figur reformis, Joko Widodo memenangkan pilpres yang akan datang.

Sebaliknya, jika Prabowo Subianto menang hal itu akan memberi dampak yang kurang bagus terhadap pasar finansial. Akibatnya, akan banyak pelarian modal ke luar negeri dan rupiah diprediksi akan melorot hingga Rp 12.300 per dollar AS.

"Jokowi memenangkan pilpres, akan memberi kepastian terhadap pasar valas. Tapi sebaliknya, jika Prabowo menang, hal itu akan memicu capital outflow (pelarian modal), dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot kami perkirakan mencapai Rp 12.300 per dollar AS," tulis Morgan Stanley.

Riset tersebut disusun oleh sejumlah analis, yaitu Geoffrey Kendrick, Deyi Tan, Chetan Ahya, Hozefa Topiwalla, Jonathan F. Garner, Viktor Hjort dan Kewei Yang. Disebutkan juga bahwa jika Jokowi memenangkan pilpres, dia akan menghadapi kekuatan politik yang terbelah.

Di satu sisi ada kubu yang mendukung dirinya di pemerintahan. Adapun di kubu yang lain terdapat parpol dengan kekuatan mayoritas di parlemen. "Sepertinya akan terjadi sebuah pemerintahan yang terbelah apabila Jokowi menjadi presiden," tulis riset itu.

Para investor menilai Jokowi merupakan sosok yang reformis dan bakal mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang produktif. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti India, akan terus berlangsung. Jika ada kebijakan yang mampu mendorong produktifitas, pertumbuhan ekonomi akan terus terjaga," lanjut riset itu.

Terkait dengan pasar modal, pilpres sedikit banyak akan berpengaruh terhadap volatilitas pasar. "Namun, jika Prabowo yang menang, hal itu akan semakin menambah volatilitas pasar modal."

Sebelumnya, banyak analis yang khawatir pasar finansial akan terganggu jika Prabowo menang. Dalam riset Deutsche Bank yang dirilis beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa, jika dalam pilpres nanti pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memenangi pemilu, maka 56 persen dari investor yang disurvei mengaku akan menjual aset di Indonesia.
http://www.merdeka.com/politik/morga...ah-rontok.html

Prabowo: Katanya bela wong cilik, tapi kekayaan kita dijual
Rabu, 2 Juli 2014 18:25


Kampanye akbar Prabowo-Hatta di GBK.

Merdeka.com - Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto berorasi soal kekayaan bangsa Indonesia yang banyak dikuasai asing. Di tengah pidatonya, Prabowo menyindir perilaku pemimpin yang punya jargon membela rakyat, namun ketika berkuasa justru menjual aset bangsa ke luar negeri.

"Katanya membela wong cilik, tetapi begitu berkuasa kekayaan kita dijual ke luar negeri," kata Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya di Gor Satria, Purwokerto, Rabu (2/7).

Prabowo tak menyebut siapa pemimpin yang dimaksud. Namun menurutnya, akibat sikap pemimpin yang tidak berpihak pada rakyat kecil tersebut, membuat kekayaan Indonesia bocor.

Dia pun bercerita bahwa sudah ratusan tahun negara-negara asing mengincar kekayaan Indonesia. Mereka dinilai iri dengan SDA yang dimiliki Bumi Pertiwi.

"Dan yang menyedihkan ada di antara kita, elite Indonesia yang suka menjual bangsa kita. Mereka pandai sandiwara, mereka pandai bercitra-citraan, mereka pandai pura-pura miskin, tapi sering begitu berkuasa aset-aset negara dijual ke luar negeri," ungkap Prabowo disambut riuh pendukung.
http://www.merdeka.com/politik/prabo...ta-dijual.html

Inilah Sikap Prabowo di Hadapan Perwakilan Negara Asing
Tuesday, 01 July 2014, 00:01 WIB


Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Capres dari koalisi Merah Putih Prabowo Subianto menghadiri undangan Indonesian Council on World Affairs (ICWA) di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6). Prabowo memaparkan pandangannya mengenai politik luar negeri dan kepentingan nasional Indonesia.

Hadir dalam acara itu berbagai perwakilan kedutaan besar negara asing di Indonesia. Prabowo berorasi dalam bahas Inggris. Dalam orasinya, Prabowo menegaskan mengenai visi misinya akan politik luar negeri Indonesia apabila mendapat mandat memimpin Indonesia. "Politik luar negeri tidak bisa dipisahkan dari kondisi dalam negeri," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Prabowo mengatakan, Indonesia harus membangun kekuatan di dalam negeri. Ia menekankan pada kesejahteraan rakyat Indonesia. Apabila rakyat sejahtera, maka Indonesia bisa menjadi kuat. "Negara lemah tidak bisa mempunyai politik luar negeri yang kuat," ujar mantan Danjen Kopassus itu. 

Dalam orasinya, Prabowo kembali memberikan pujian pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengatakan, pemerintahan SBY sudah mengambil langkah politik luar negeri yang tepat. Prabowo berniat untuk melanjutkannya. "One thousand friends too few, one enemy too many," ujar dia.

Prabowo mengatakan, pentingnya untuk menjaga hubungan. Ia meyakini hubungan yang baik dengan negara lain dapat menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Bentuk politik luar negeri ini yang akan dilanjutkan Prabowo. "Jika situasi kondusif, jika situasi baik dan menguntungkan kepentingan nasional, kenapa harus mengubah," kata dia.

Meskipun ingin menjaga hubungan dan menjalin persahabatan dengan negara lain, Prabowo tetap menekankan akan martabat Indonesia. Ia mengatakan, Indonesia tidak bisa bergantung kepada orang lain. "Kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri," ujar mantan Panglima Kostrad itu.

Prabowo pun menekankan harus menjaga kepentingan nasional Indonesia. Ia mengatakan, tidak ada tawar menawar apabila itu menyangkut kedaulatan bangsa dan kemerdekaan Indonesia. "Kita harus menjaga persatuan dan kedaulatan Indonesia dan dalam waktu bersamaan melindungi warga negara kita," kata dia.

Indonesia, menurut Prabowo, mempunyai banyak tantangan di depan. Ia menyebutkan antara lain mengenai pertumbuhan jumlah penduduk yang mencapai 5 juta per tahun dan pemerataan ekonomi. Selain itu, mengenai cadangan energi Indonesia yang semakin menipis. Ia pun menyoroti persoalan korupsi di Indonesia.

Prabowo menilai Indonesia bisa menghadapi tantangan itu. Ia mengatakan, Indonesia mempunyai banyak potensi untuk bisa lebih maju ke depan. Ia bertekad untuk menyelematkan kekayaan negara, meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengentaskan kemiskinan. "Saya melihat jendela peluang, kita punya peluang," ujar dia.

Bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih, Prabowo percaya akan dapat membentuk pemerintahan yang kuat ke depan. Ia mengatakan didukung oleh banyak tokoh hebat. Hadir dalam pertemuan itu para elite koalisi Merah Putih, seperti Aburizal Bakrie, Idrus Marham, dan Zulkifli Hasan. Ia pun menyebut adanya dukungan Partai Demokrat. "Kami bisa meemberikan pemerintahan yang stabil dan kuat dalam lima tahun ke depan," kata dia.

Dalam acara ini, Chairman of the Executive Board of the ICWA Ibrahim Yusuf juga memberikan sambutan. Hadir juga mantan perwakilan tetap Indonesia di PBB Makarim Wibisono, yang juga Chairman of Governing Board of ICWA. Hadir juga duta besar dan perwakilan kedutaan besar negara lain di Indonesia. Seperti dari Amerika Serikan, Afganistan, Australia, Iran, Kanada, Qatar, Prancis, Jerman, Jepang, Singapura, Finlandia, dan Yordania.
http://www.republika.co.id/berita/pe...n-negara-asing

Amien Rais Sebut Prabowo Anak Ideologis Sukarno
MINGGU, 01 JUNI 2014 | 20:16 WIB


Amien Rais

TEMPO.CO, Yogyakarta - Politikus sekaligus salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menilai calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan koalisinya layaknya anak ideologis Proklamator RI Sukarno.

Anggapan itulah yang turut mendasari mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat itu mendukung Prabowo dalam pemilihan umum presiden kali ini, alih-alih mendukung Joko Widodo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

"Selama ini, saya sudah membaca semua pidato dan karya Sukarno, dan Prabowo yang memiliki semangat seperti itu. Dia seperti anak ideologis Sukarno," kata Amien saat memberikan pernyataannya di sela deklarasi pemenangan Prabowo-Hatta di Kota Yogyakarta, Ahad, 1 Juni 2014. (Baca: Tim Sukses Sebut Korban Lapindo Dukung Prabowo)

Dia mengatakan dua jilid karya Sukarno berjudul Di Bawah Bendera Revolusi sudah dimengerti prinsip-prinsipnya semasa masih kuliah. "Nilai saya tertinggi saat ujian soal itu (karya Sukarno)," kata dia.

Dari reprerentasi prinsip dan ajaran yang tersirat dalam karya Soekarno itu, Amien menyimpulkan semua sudah terwujud dalam sosok Prabowo. "Untuk era saat ini Prabowo seperti Sukarno kedua," kata dia.

Tak sampai di situ puja-puji tokoh reformasi itu kepada Prabowo. Amien pun mengganggap Prabowo memiliki komitmen dan pandangan kebangsaan yang utuh, seperti yang tecermin dalam hasil amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Saat itu Amien masih menjadi Ketua MPR.

"Sikap Prabowo seperti tecermin pada UUD 1945 Pasal 33 ayat 4, memiliki kemandirian dalam mewujudkan demokrasi ekonomi yang jadi cita-cita bangsa," kata dia.
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...ologis-Sukarno

--------------------------------

Pilihlah Capres yang tidak disukai negara asing ...


emoticon-Ngakak
0
8.8K
125
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan