Merayakan jejak Raden Saleh di Eropa, Museum Sejarah Leipzig Jerman memamerkan beberapa lukisan karya pelukis kelahiran Semarang itu. Pameran dibuka mulai 23 Januari hingga 17 Februari mendatang di Balai Kota Leipzig.

Beberapa lukisan Raden Saleh koleksi Museum Sejarah yang dipamerkan antara lain dua lukisan harimau dan lukisan utama berjudul "Stierjagd auf Java--Berburu Banteng di Jawa" yang dibuat pada 1842 di media kanvas dan cat minyak. Pameran ini merupakan inisiatif dari Kelompok Perkumpulan Masyarakat Indonesia-Jerman di Leipzig, yang diketuai Claus Gerd Rohde. Pameran ini untuk mengenang jejak Raden Saleh yang tiba di Eropa pada 1829 Eropa dan menemukan jati diri dan lukisan di Dresden.

Dalam siaran pers yang diterima Tempo, pembukaan pameran dihadiri tak kurang dari 100 pengunjung. Hadir pula akademisi Universitas Passau, peneliti jejak Raden Saleh di Eropa dan menuangkannya dalam buku berjudul Raden Saleh The Beginning of Modern Indonesian Painting, Werner Kraus. Menurut dia, Raden Saleh berusaha untuk membangun jembatan antara budaya Barat dan Timur. Dia menemukan beberapa manuskrip yang hilang saat Perang Dunia II yang ditemukan di Dresden.

“Buktinya tertuang dalam manuskrip itu. Dia mencoba menghubungkan dua budaya yang sangat berbeda. Tetapi, sesungguhnya di belakang itu, setiap budaya manusia tidaklah berbeda,” ujar Kraus.

Kraus juga mengulas sisi eksentrik busana yang dikenakan Raden Saleh. Gaya busananya yang unik ala aristokrat Jawa menarik perhatian masyarakat setempat. Sisi orientalisme Raden Saleh dalam lukisan dan pergaulannya membuatnya diterima di berbagai kalangan. Termasuk aristokrat Jerman saat itu, Duke of Saxe-Coburg and Gotha serta adiknya, Pangeran Albert, yang menikah dengan Ratu Victoria Inggris.

http://www.tempo.co/read/news/2013/0...kan-di-Leipzig