Wahai Warga Negara Republik Beras Plastik... Bukalah Mata Kalian !!!

Mirror has two faces – Half God Semi Devil

Berbaik Sangkalah wahai umat…
”Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.”(Q. S. 2: 216).

Sebagai seorang muslim, apabila kita mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang terkait dengan pribadi seseorang, maka kita harus melakukan tabayyun (penyelidikan) terlebih dahulu sebelum mempercayainya apalagi meresponnya secara negative



Lets the story begin….

Chapter 1
Cerita ini berawal dari pemberitaan tentang hilangnya seorang anak perempuan cantik bernama Angeline yang disebar melalui media social, bbm, dll oleh keluarga (angkat) dari si anak.

Fakta : Keluarga (angkat)lah yang berupaya keras untuk mencari keberadaan si anak melalui medsos, poster dsb.
Opini (Media & Publik) : Kecurigaan mengarah pada keluarga kandung korban karena pada saat itu baru ada 2 kemungkinan : penculikan/si anak kabur dari rumah.

Chapter 2 :
Suka atau tidak suka, realitas masyarakat Republik ini paling lahap mengkonsumsi berita2 yang berbau poliTIK, beras plasTIK, dan semua kasus yang ada bumbu canTIK dibelakangnya.
Walhasil berita hilangnya Angeline, anak perempuan canTIK itupun mulai tersebar secara massive dan sistemaTIK di berbagai portal media baik online maupun offline dan menarik perhatian dan simpati dari khalayak ramai.
Fakta dan Opini Publik saat itu masih wajar tanpa pengecualian…

Chapter 3:
Mohon untuk memperhatikan baik-baik bagian ini, karena dari sinilah semua fitnah maha dahsyat itu dimulai.
Mari mundur sedikit waktu kebelakang…
Setelah eksistensi KPAI didepan media meredup pasca masa jayanya di kasus JIS, KPAI tiba2 kembali tenar setelah penggerebekan Bogor dimana ada oknum orang tua yg mendidik anaknya dengan cara yang terbilang unik. Kebetulan kondisi rumahnya macam kapal pecah, diluar batas normal….
Anda pasti mengikuti berita tersebut bukan ?
N then…

Same Shit Different Day
Saat perhatian media mengarah ke hilangnya Angeline, sekonyong2 di siang bolong datanglah seorang pahlawan KPAI bernama Aris Merdeka Sirait, bersama kroni2 media yang haus akan berita. Dengan modus yg sama dengan kasus Bogor berusaha menggeneralisasi kasus berharap mendapatkan eksistensi yang sama didepan media. It works bro !!

http://bali.tribunnews.com/2015/05/2...iserahkan-kpai

Note :
Anda sungguh kejam bung Sirait Yth, disaat anda disambut baik oleh keluarga si anak dengan harapan baik, anda malah membalasnya dengan keji. Begitu tega Anda menuduh sang Ibu yang telah susah payah merawat si Anak dari semenjak lahir sampai usianya yang ke 8 sebagai penyebab kaburnya si anak, justru disaat sang ibu sedang kehilangan buah hatinya.

Saya haqul yakin, kondisi rumah Ibunda Angeline masih jauh lebih baik dibanding kondisi rumah jutaan anak Indonesia lainnya, seyakin bahwa tugas mencuci piring itu bukanlah hal yang buruk untuk mendidik anak.
Dan memberi makan ayam ??? 50 ekor jumlahnya ??? Tak lebih dari 1 menit mengerjakannya.

Bahkan anak saya tersayang pun yang umurnya 5 tahun setiap hari rutin memberi makan ikan di kolam yg jumlahnya puluhan dan kucing2 peliharaannya atas kemauan sendiri.



Sadarkah anda semua kalau seluruh prasangka buruk itu sumber utamanya dari si Pembunuh untuk menyesatkan logika anda semua ?

Luar biasa si AGUS ini, cocok jadi pimred OBOR RAKYAT yang legendaris.

Anda tentu ingat sehari setelah hilangnya/dibunuhnya Alm Angeline sebuah stasiun TV tak sadar mewawancarai si Pembunuh. Sebuah kesempatan emas untuk mengalihkan kecurigaan berhasil dilakukan saat itu. Nyaris semua focus ditujukan pada perlakuan Ibunda angkat yg membuat si anak kabur…

MIRIS
Jikalau pada kasus terdahulu masalah beras plastic Kompornya adalah mahasiswi penjual nasi uduk sementara pencari mukanya adalah Walikota Bekasi & Sucofindo, ternyata saat ini level cara berfikir awak media dan masyarakat cukup dikadali oleh Pembantu psikopat dan kroni2 tukang kipasnya (yth Bpk Sirait & Guru Sekolah Angeline).

Semenjak saat itu hampir seluruh media dan masyarakat awam tergiring opininya oleh si biadab. Dari saat si pembunuh diwawancarai oleh media (U know who lah… komplotan media yang punya lembaga survei abal2 dan acara penghargaan abal2), keseluruhan cerita selanjutnya adalah a Big Sh*t, sinetron dan dagelan oleh Media sang tukang goreng, Para Pahlawan kesiangan tukang hasut,Guru sekolah gak tau apa2 pun tiba2 menjelma jadi tukang kipas, bahkan sekelas Kapolda, Menteri, dan yg terbaru YTH Anggota DPR pun bicara ngawur karena otaknya sudah tercuci oleh Trio Kompor . Shame on You !

Tolonglah…
Bagi kalian yang belum pernah mengasuh anak dari bayi sampai besar (walau anak angkat) lebih baik diam. You Know Nothing bro !

Anda seharusnya menonton film ini.
Film Dengan jalan cerita yang kurang lebih mirip untuk kasus angeline tapi dengan sudut pandang yg berbeda apabila masih juga gagal paham atas tulisan saya :



Dan untuk Keluarga Angkat Angeline, semoga diberi ketabahan atas musibah yang datang bertubi2.

Saya pribadi menghimbau pihak keluarga (angkat) agar menuntut secara hukum beberapa pihak diatas yang secara massive memfitnah kalian, termasuk Para Pahlawan2 kesiangan yang tiba2 sering ikut2 muncul di belakang Orang tua kandung yg tiba2 pandai berakting.

Enough is enough….

Sekali lagi turut berduka cita

Dan mohon maaf threadnya agak acak2an, saya terpaksa pinjam id teman karena sudah begitu muak melihat banyaknya sandiwara di media…

To be Continued



Alangkah baiknya menyempatkan diri untuk membaca update spoiler diatas supaya kita dapat melihat perspektif berbeda dari kacamata saudara dekat sang ibu angkat.

Sungguh tidak menyesal saya membuat thread ini meskipun banyak caci maki dan hujatan, apalagi setelah membaca kutipan terakhir...
"Dulu pas ada papa, kami hidupnya enak. Sekarang papa sudah enggak ada. Aku juga kasihan sama mama. We don't have money, tapi kami mau kasih yang terbaik buat dia (Angeline),"