Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyatakan belum berani menindak tegas angkutan umum yang menjadi salah satu pemicu kemacetan di ibu kota. Pihak Dishub DKI beralasan jika penindakan dilakukan sekarang, maka dikhawatirkan justru membuat Jakarta makin macet.

Kepala Bidang Operasional Dishub DKI Jakarta Hendrico Tampubolon menuturkan kemacetan di Jakarta salah satu penyebabnya angkutan umum yang menurunkan dan menunggu penumpang di badan-badan jalan.

"Kalau kami tindak tegas sekarang ini bisa sampai 70 persen angkutan umum tidak akan beroperasi. Efeknya tentu saja kemacetan akan kian parah,” Hendrico saat dihubungi Infonitas.com, Senin (15/6/2015)

Menurut Hendrico, kemacetan itu bisa saja terjadi lantaran masyarakat tentunya akan beralih ke kendaraan pribadi, karena tidak adanya angkutan umum yang beroperasi. Karena itu, penindakan tegas baru dapat dilakukan bila sudah ada penambahan armada bus Transjakarta, dan 15 koridor Transjakarta seluruhnya beroperasi.

"Kalau bus-bus baru sudah datang, dan 15 koridor Transjakarta aktif, trayek angkutan umum itu akan mati dengan sendirinya. Kalau peraturan dan izin diperketat sekarang, 70 persen angkutan umum akan hilang. Jadi kami tidak bisa menindak tegas begitu saja," imbuhnya.

Hendrico menyebutkan titik-titik kemacetan yang disebabkan oleh angkutan-angkutan umum dan sulit ditertibkan terdapat di semua wilayah Jakarta.

“Beberapa di antaranya dari data kami, yaitu Jakarta Pusat di kawasan Tanah Abang dan Roxy. Jakarta Utara di Pluit, Mangga Dua, Cilincing, Plumpang. Jakarta Timur di Jatinegara dan Cililitan. Jakarta Barat di kawasan Cengkareng dan Terminal Kota,” pungkasnya.

Narasember: http://www.infonitas.com/megapolitan...6#.VX6EJVLTDrM

klo makanan enak nih ayam sayur