Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cahayaemasAvatar border
TS
cahayaemas
If you don’t know your numbers, you don’t know your business!
Omzet business Anda bulan ini perkiraannya berapa?

Dalam melakukan business evaluasi dengan banyak pengusaha, ternyata jawaban ini susah dijawab!

Awalnya saya kira mereka masih sungkan atau menjaga ”rahasia” omzet perusahaan mereka, ternyata memang banyak pengusaha dalam golongan menengah pun tidak memiliki ”sense” atau angka perkiraan omzet mereka, demikian juga kalau ditanya BEP setiap bulan mereka berapa, banyak juga tidak mengetahuinya.

Terjebak dalam kesibukan tapi tidak menghasilkan!

Banyak pengusahaa masih mempercaya mithos bahwa businesss harus ramai alias sibuk, soal angka keuangan itu urusan akuntant/pemegang duit, apalagi soal laporan keuangan setiap bulan. Banyak yang masih mengangggap urusan pembukuan itukan setahun sekali, itupun untuk keperluan pajak saja, sehingga mereka menjalankan operational business sehari hari hanya berdasarkan feeling saja. Jadi tidak heran sering dengar bahwa business yang diperjuangkan all out, tiba tiba terbentur masalah cash flow, sehingga harus meminta pertolongan sana sini dan lebih parah sampai bankrut.

Kenali angka dasar usaha Anda!

Business adalah menghasilkan arus kas kemudian laba, bila usaha tanpa menghasilkan laba, itu namanya hobby, karena bahkan usaha yayasan sosial pun harus menghasikan cash flow dan laba, bedakan laba yang dihasilkan akan di investasi kembali untuk mengembangkan yayasan tersebut.

Jadi angka dasar pertama yang harus di ketahui dan dijaga oleh seornag pengusaha adalah:

1. Arus Kas yang sehat

Ada pepatah yang mengatakan Omzet itu hanya pencitraan, keuntungan itu adalah akal sehat, tapi CASH adalah segala galanya. Sebuah usaha masih bisa bertahan berjalan walaupun rugi dalam kurun waktu tertentu, tapi kalau sebuah perusahaan tanpa CASH, perusahaan itu pastilah bangkrut, karena upah karyawan tidak bisa di utang, demikian juga tagihan rekening listrik, air, telepon dan sebagainya.

Pertama Anda harus mencatat keluar masuk uang Anda dalam sebulan, kemudian menganalisa biaya mana yang HARUS dikeluarkan walaupun tidak ada transaksi penjualan, itulah yang disebut biaya TETAP, kemudian menganalisa berapa % harga pokok penjualan setiap penjualan Anda, dengan memperkirakan berapa besar penjulan yang anda capai dalam sebulan, Anda akan mengetahui apakah balance arus kas Anda positive atau negative, bila negative, Anda harus mencari duit utk mengisi pundi kas tersebut, biasanya mempercepat tagihan, bila masih tidak bisa menutup kekurangan maka harus mengusahankan pinjaman ke pihak ketiga, yaitu mengajukan kredit ke bank atau pihak ketiga, atau juga menambah modal (lagi) ke usaha Anda.

Lakukan prediksi ini minimal 3 bulan ke depan dan lakukan setiap bulan inilah yang disebut rolling forecast (prakiraan yang berkesinabungan) Ini system pengelolah arus kas yang paling sederhana tanpi ampuh.

Jadi laporan arus kas adalah laporan yang memprediksi ke masa depan usaha Anda.

2. Laporan Laba Rugi

Setelah menjaga arus kas tetap positive, sekarang Anda juga harus catat apakah operasi usaha Anda menghasilkan untung yang memadai, dan ini perlu mengerti beberapa pengertian dari catatan keuangan:

a. Margin/Laba kotor

Laba kotor adalah penjualan yang terjadi dikurangai harga pokok penjualan, dan biaya variable apakah ini menghasilkan margin (laba kotor) yang positive? Bila tidak Anda harus menaikkan harga, percuma saja menjual lebih banyak kalau di tingkat laba kotor saja Anda sudah merugi. Setelah itu baru dikurang biaya operastonil

b. Biaya Operasional

Biasanya juga disebut biaya tetap, dimana walaupun tidak terjadi penjualan, biaya tersebut akan muncul dan harus dibayar, itu terdiri dari gaji karyawan dan gaji sendiri (yang sering tidak dihitungkan), listrik, alir, sewa gedung, biaya komunikasi, biaya bunga bank (kalau ada pinjaman dari bank) dsb.

Nah apakah laba kotor setelah dikurangi total biaya operational tersebut masih positive? Bila tidak berarti biaya operational harus diperkecil dan volume penjualan juga harus diperbesar sampai minimal menutup besarnya biaya operational tersebut.

c. Depresiasi

Depresiasi adalah pengurangan nilai assest yang di investasi supaya bisa menjalankan usaha tersebut, dan itu adalah ketentuannya dimana akan habis dikurangai dalam kurun waktu tertentu.

Walaupun depresiasi tidak mengganggu arus kas, tetapi harus diperhitungan setiap bulannya, banyak pengusaha lupa memasukkan nilai depreasi tersebut sehingga perusahaan itu berjalan tapi sampai tahap tertentu assest untuk menjalankan usaha tersebut sudah tdiak produsktif lagi dan tidak memiliki cash flow yang cukup untuk menggantikan dengan assest produksi yang baru. Ini akan mengakibatkan perusahaan tersebut sulit berkembang ke depan.

d. EBITDA

EBITDA = Earning Before Interest Tax Depreciation Amortisation.

Ini adalah pengukuran keuntungan sebelum bunga pinjaman, depresiasi dan amortisasi, yaitu Laba kotor dikurangi biaya operasional di tambah kembali biaya bunga pinjaman.

EBITDA inilah mengukur kesehatan operational perusahaan tersebut.

Semua usaha yang sehat minimal harus menghasilkan EBITDA yang positive!

e. BEP

BEP = BREAK EVEN POINT, yaitu titik impas operational perusahaan tersebut. Semua pengusaha harus mengetahui minimal penjualan harus dicapai setiap bulannya supaya tidak rugi, dan diatas omzet tersebut sduah mulai menikmati laba

Semua catatan di laporan Laba Rugi tersebut adalah mencatat kejadian yang sudah lampau, tapi dengan menganalisa semua biaya di bandingkan dengan penjualan, kita bisa mengetahui distribusi biaya ataupun persen keuntungan perusahaan Anda. Semua perbandingan ke penjualan diberi nama Common Sizing dalam %.

3. Neraca

Neraca mencatat assest atau harta Anda dibanding dengan utang dan modal Anda pada saat/wakt tertentu. Neraca adalah ”snap shot” alias photo seketika keadaan usaha Anda. Neraca haruslah balance alias seimbang dan dia sudah mengabungkan unsur arus kas saat itu dengan laba/rugi di saat yang sama.

Angka angka dineraca ini lah yang bisa digunakan untuk mengitung angka ratio seperti ROI, RONA, ROE dsb, dan semuanya itu merupakan indikator effisiensi dan kesehatan usaha tersebut.

Jadi jangan keburu nafsu untuk cepat cepat membesarkan usaha Anda, kalau Anda belum memiliki ”financial dash board” alias laporan keuangan yang singkat tapi sudah meliputi semua angka angka penting usaha Anda.

Untuk mendapat ilmu pengetahuan mengenai keuangan, telah banyak beredar buku akuntansi yang cukup dan bagus untuk dimengerti dan dicerna, atau mengaji seorang tenaga pembukuan untuk mengerjakan catatan tersebut, tapi Anda harus membaca laporan tersebut setiap awal bulan tidak melebihi tanggal 5, karena Anda memerlukan angka keuangan tersebut untuk bisa mengambil langkah penindakan selanjutnya.

Sumber : Coach Cahyadi
ActionCoach South Jakarta - info(at)actioncoachsouthjakarta.com
0
2.1K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan