April 2015 lalu, menggema seruan dari Australia di media sosial untuk memboikot Bali. Twitter dan Facebook ramai dengan ajakan agar warga Australia tak lagi mengunjungi Pulau Dewata sebagai protes hukuman mati pada pengedar narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Tapi sepertinya, seruan boikot itu tak berhasil.

Ya, berdasarkan data yang dihimpun website travel Skycanner dan dikutip detikINET dari News.com.au, Selasa (10/6/2015), booking tiket ke Bali dari Australia secara keseluruhan justru meningkat 16% dibanding periode Juni sampai Agustus tahun lalu. Hal ini juga didukung oleh makin banyaknya penerbangan langsung antara Australia dan Bali.

Jika dipilah lagi, lonjakan pemesanan pesawat terbesar dilakukan penduduk Melbourne dengan persentase 26% diikuti Sydney dengan 17%. Bali tetap destinasi wisata terpopuler bagi warga Darwin, nomor dua untuk penduduk Adelaide dan nomor tiga bagi warga Brisbane dan Perth setelah London dan Los Angeles.

Aksi boikot Bali sendiri mulai menyeruak di media sosial sejak pertengahan Februari, bahkan hashtag #BoycottBali sempat menjadi trending topic di Twitter.

"Bali sudah mati bagiku dan juga ribuan yang lain," tulis akun Twitter @fleeatweet. "Bali, aku pernah berkunjung ke sana sebelumnya, tapi tak akan lagi. Aku tak akan pernah mendukung sistem pembunuhan ini," tulis akun @laurahteacheroz. Begitu kurang lebih contoh seruan boikot Bali yang sempat muncul.

Tapi agaknya seruan boikot Bali menemui kegagalan. Bali tetap jadi incaran warga Australia untuk piknik. Para pelaku wisata sendiri memang sudah memprediksi Bali tetap favorit meski hubungan Australia dan Indonesia sering mengalami pasang surut.

Menurut CEO Australian Federations of Travel Agents, Jayson Westbury, kebanyakan warga Australia sadar kalau Indonesia memang memberlakukan hukuman mati bagi pengedar narkoba. Hal itu tidak pernah menyurutkan mereka untuk mengunjungi Bali.

"Bali selalu menjadi destinasi populer bagi pelancong Australia dan meskipun ada berbagai tantangan, Bali selalu naik lagi popularitasnya," kata Jayson.

Menurut data Australian Bureau of Statistics Data, lebih dari 300 ribu warga Australia mengunjungi Bali antara bulan Juni dan Agustus tahun lalu. Jumlah itu bisa meningkat sekitar 48 ribu lagi pada tahun ini berdasarkan data booking pesawat di Skyscanner.

Meskipun ditolak habis - 2an, emang ga bisa dipungkiri keindahan alam pulau dewata