Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masbatinAvatar border
TS
masbatin
[ASK] Kenakalan Apa yang Pernah Agan Lakukan Semasa Sekolah?
Musim kelulusan sudah tiba. Disela-sela sibuk persiapan nyari tempat kuliahan…ane suka mikir masa-masa sekolah dulu gan…. Kenakalan-kenakalan apa yang pernah ane lakukan..ternyata banyak juga…
Ane share disini gan yang paling parah (menurut ane), semuanya asli terjadi, no fiksi, no hoax!
Kalau agan-agan apa kenakalannya?(freeseks & tawuran gak usah dishare dimari)


1. Gabung Paduan Suara Kelas Bawah

Pas ane kelas 3, kelas 3 kan dah gak ditugasin upacara lagi gan. Sementara upacara adalah rutinitas yang membosankan (hayo pada ngaku!). Karena merasa bosen baris di barisan peserta upacara, ane dan belasan temen2 sekelas (cowok) gabung di paduan suara anak kelas bawah (biasa kelas 1 dan 2) yang dapet giliran.

Parahnya, ketika paduan suara harus nyanyi, kita-kita ikutan nyanyi dengan suara lantang dan difales-falesin…Anak-anak bawah yang jadi paduan suara pada lirik tapi gak berani menentang (wong kita kaka kelas).

Kefalesan itu berulang ketika menyanyikan lagu wajib Nasional.emoticon-Malu (S)

Akhirnya setelah bubar Upacara, Wakepsek memerintahkan petugas upacara, terutama paduan suara jangan dulu bubar. Mereka dihukum gan

Lalu bagaimana dengan kami? Ya kami kan bukan petugas upacara..kami bubar ke kelas dan belajar dengan giat #klise.

2. Melempari Sarang Tawon Dekat Ruang Guru, Perpustakaan, & TU
Suatu hari ada sarang tawon gede banget deket ruang Guru,Perpus, dan TU. Tiga ruang itu berderetan bebentuk huruf U dengan ruang Tu di tengah. Ada taman kecil dekat tiga ruangan itu dan di pohon jambu tumbuh sarang tawon besar.

Ketika pelajaran kosong, kita iseng-iseng lemparin tuh sarang tawon. Seperti biasa, kita gunakan strategi HIT n RUN, lempar lalu kabur karena takut disemprot guru (bukan takut ma tawon).

Lama kelamaan, tu sarang tawon koyak juga gan…dan akhirnya penghuninya keluar dengan marah memburu orang-orang di dekatnya dan masuk ke ruangan-ruangan yanga ada di dekatnya.

Kontan aja gan, terjadi kepanikan di ruang guru, TU, dan Perpus. Mereka pada lari ke lapangan upacara menyelamatkan diri dari serbuan tawon2 yg marah.

Sementara, kami2 para pelakunya alhamdulillaah gan berhasil kabur dengan selamat. Tapi pulang sekolah jadi telat, karena dihukum dulu sama guru BP.emoticon-Takut (S)


3. Nyolong Bahan Kimia Di Lab
Ada temen ane, sebut saja namanya Erwin, dia paling senang kalo ada kegiatan di Laboratorium. Saking senangnya, dia suka ikut bantu-bantu Pak Guru beresin peralatan Lab ke gudang. Tapi ternyata itu hanya pencitraan (jiaaah) dan tidak tulus hehe. Soalnya, begitu keluar dari Lab, si Erwin ini ngedeketin ane dan memperlihatkan benda-benda hasil jarahan dia dari gudang Lab.

Pernah dia ngambil amoniak, tabung kaca kecil, suryakanta (kaca pembesar) dan lainnya. Hingga suatu saat dia ngambil satu zat kimia (ane lupa namanya) yang tampilannya mirip kayak tahu kering. Agak keras tapi masih dapat dipotong.

Si Erwin ngambil gede juga, sebesar buah manga. Ane kaget, gimana ntar kalau guru tau ada koleksinya yang hilang.

Masalahnya, ketika praktek di Lab, si zat tersebut suka meledak ketika dimasukan ke air dan mengeluarkan asap putih yang cukup tebal. Walau ledakkannya gak besar, tapi lumayan cukup bikin kaget.

Pas siang, Erwin ngajak ane keluar kelas sambil tetap membawa zat tadi. Dia ngajak an eke WC guru yg berada diantara jejeran Ruang Guru, TU, dan Perpus (samping taman kecil yang ada sarang tawonnya). Dengan santai Erwin pura-pura cumi muka di wastafel dekat pintu WC Guru, setelah cukup sepi dia masuk ke salah satu pintu WC Guru dan tak lama kemudian terdengar bunyi “BLEDUG!”

Buru-buru Erwin keluar dari WC dan segera menutup rapat-rapat pintu. Kita berdua bergegas menjauh dan sesampainya di kelas, kita sengaja diam dulu memantau WC Guru tadi.

Tidak begitu lama, ada seorang guru laki-laki yang mendekati WC Guru, dan malangnya, dia memilih pintu yang tadi dimasuki Erwin. Dan begitu dia membuka pintu, guru itu kaget luar biasa karena kepulan asap putih cukup tebal keluar dari dalam WC.

Sontak guru itu berteriak, “Kebakaraaan….!! Kebakaraaan….!!”

Teriakan sang guru memancing kehebohan dikawasan Ruang Guru, TU, dan Perpus. Banyak yang berhamburan keluar menuju arah suara. Salah seorang dari mereka ada yang memberanikan diri mengintip ke dalam WC yang masih mengeluarkan kepulan asap putih.

Entah apa yang mereka bicarakan, tapi ada juga yang bolak-balik bawa ember berisi air lalu mengguyurkannya ke dalam WC.

Ane penasaran, ane tanya ke Erwin, “Win, Kamu masukin di bak?”
“Enggak, aku masukin di lubang kloset”

Aksi ini selamat gan…gak kena hukuman :-D


4. Wekeend, Liwet Bersama dengan daging angsa
Hari Sabtu, kami berunding merencanakan kegiatan buat malam minggu nanti. Akhirnya diambil kesepakatan kalau kita akan ngeliwet di sekolah. Berhubung rata-rata di kelas ane ini dipenuhi petinggi-petinggi organisasi seperti OSIS, PMR, Pramuka, dan Paskibra, jadi rata-rata kami kenal sama penjaga sekolah dan bisa dikatakan punya akses kapan saja masuk ke sekolah (kayak pejabat tinggi aja).

Kalaupun nanti malam mau ngeliwet ya udah ga masalah soal tempatnya di sekolah sekalipun.

Setiap dari kami dapat tugas urunan bahan-bahan buat liwet. Ada yang kebagian bawa beras, bumbu-bumbu, dan lainnya. Soal peralatan masak seperti panci dll, akan minjem pake peralatan dapur umum PMR. Kebetulan temen kami (sebut saja Ibnu) seorang ketua PMR.

Yang menarik, salah satu kawan kami, namanya Mulyanto dengan pede akan menyediakan daging angsa buat nanti malam. Kami semua menyambut semangat, karena pingin nyobain rasanya daging angsa.

Singkat cerita, sore jam setengah lima kami mulai kumpul di sekolah. Semua bahan dan peralatan mulai dikumpulkan untuk disiapkan. Tinggal satu yang kurang : daging angsa!
Mulyanto yang menyanggupi daging angsa gak datang-datang juga.

Sekitar jam 5 lebih Mulyanto baru datang, tanpa membawa daging angsa. Sontak seluruh anak ngomel2 karena di dianggap ingkar janji. Karena panas telinga diomeli, Mul ngajak ane dan Erwin untuk ngambil daging angsa ke rumahnya.

Bertiga kami ikut mobilnya Mul menuju rumahnya. Sesampainya di rumah dia, saya dan Erwin disuruh muter ke belakang rumah Mul, sementara dia sendiri masuk jalan depan.

Di belakang rumah, Mul minta kami berdua jangan ribut dan tenang. Dia pun berjalan mengendap-ngendap menujuk……..halaman belakang rumah tetangganya. Mau tidak mau kami pun mengikuti, karena penasaran dimana letak daging angsa itu.

Kami bertiga tiba di kandang yang berisi tiga ekor angsa di halaman belakang tetangganya Mul. Perasaan ane sama Erwin dah gak enak n curiga, jangan2…kita mau nyuri angsa2 itu. Kita kan belum pernah nyuri…apalagi nyuri angsa…kyk gimana?

Pelan2 banget, Mul membuka pintu kandang…situasi cukup mendukung, selain sepi, suasana yang mulai gelap karena sebentar lagi magrib membuat angsa-angsa itu hanya bisa menebak2 apa yang akan terjadi. Gak tau mereka bisa kena rabun ayam juga gak ya kalau jelang magrib?
Entah gimana caranya, Mul berhasil memegang kepala salah satu angsa dan dengan pelan dia menyeretnya keluar kandang. Angsa itu sempat memberontak sesekali, tapi berhasil diredam oleh kami bertiga yang dengan cepat membawanya ke mobil.

Sialnya, Mul lupa menutup kembali pintu kandang, secara refleks dia membuka dekapan tangannya yang menutupi mata dan paruh angsa tersebut sambil berlari menuju kandang. Begitu matanya terbuka, angsa itu mulai teriak-teriak dan berontak. Dengan susah payah Erwin berhasil membekap kembali kepala angsa malang itu.

Karena panik, kita tidak menyimpannya di bagasi melainkan di kursi belakang dan segera menutup pintunya.

Sohib yang berlari kearah mobil kami dikejutkan dengan panggilan tetangganya, “Mul, ada apa?”
Sepertinya dia keluar karena sempat mendengar suara angsa dan pintu kandang yang ditutup Mul terlalu keras.

Mul cepat berbalik ke arah tetangganya, “Enggak Om. Enggak ada apa-apa.”
Mereka berdua ngobrol2 sebentar, ane yang berdiri di dekat pintu mobil merasakan ada yang matuk-matuk tangan ane…. Pas berbalik rupanya kaca pintu itu terbuka setengah, jadi kepala angsa yang kita culik nongol dengan merdeka lalu mematuk-matuk tangan ane.

Tapi baeknya, angsa itu gak teriak-teriak gan…

Itulah pengalaman pertama ane nyuri gan (yang di lab gak usah di itung, kerjaannya temen), plus pengalaman pertama makan daging angsa….


Kurang lebih itulah beberapa diantara banyak kenakalan-kenakalan ane dan teman-teman semasa SMU dulu. Sebenarnya banyak yang pengen ane share, tapi takut kepanjangan gan.. Sekarang mah giliran agan-agan yang cerita pengalamannya.
emoticon-I Love Indonesia (S)

makasih sudah mau baca trit ane...
Diubah oleh masbatin 08-06-2015 08:41
0
3.5K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan