TEMPO.CO, Surabaya - Bekas Direktur Badan
Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla,
mengatakan pemberian sanksi oleh Federasi
Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kepada
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
menyedihkan. Sebetulnya, menurut dia, Indonesia
dapat menghindari sanksi tersebut jika Menteri
Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mencabut
surat pembekuan PSSI.
"Kalau ada kebesaran dan kearifan hati dari
Menteri Pemuda dan Olahraga, sanksi FIFA
tersebut tidak akan terjadi," kata Andi saat
dihubungi Tempo , Selasa, 2 Juni 2015.
Andi yakin sanksi FIFA akan berdampak buruk
bagi perkembangan sepak bola Tanah Air. Dia
mencontohkan, baru-baru ini tiga wasit futsal
asal Indonesia tidak dapat mengikuti pelatihan di
Malaysia. "Belum lagi Sriwijaya FC yang batal
bertanding dengan Manchester City gara-gara
sanksi itu," ujarnya.
Andi tak keberatan bila ada perbaikan menyeluruh
terhadap dunia sepak bola Indonesia. Namun
perbaikan itu bukan berarti pemerintah harus
mengintervensi PSSI. "Intervensi seperti itu tidak
diinginkan oleh FIFA," ujar pengurus PSSI era
Nurdin Halid ini.
Untuk menyelesaikan sengkarut itu, ujar Andi,
Menteri Olahraga Nahrawi harus segera bertemu
dengan pengurus PSSI. Menteri Nahrawi juga
harus memberikan kepercayaan kepada pengurus
PSSI agar dapat membenahi sepak bola Indonesia
menjadi lebih baik.
Ditanya ihwal kompetisi yang dijanjikan Menteri
Nahrawi berjalan seusai Lebaran, Andi tertawa.
Menurut dia, Menteri Nahrawi harus menjelaskan
secara rinci bagaimana format kompetisi yang
akan diselenggarakan, termasuk jumlah klub yang
akan menjadi peserta kompetisi. "Belum lagi
masalah wasitnya, peraturan pertandingan, dan
dana. Dananya dari mana?" katanya.
Andi ragu orang-orang yang ditunjuk Kementerian
Pemuda dan Olahraga dapat menjalankan
kompetisi itu dengan baik. Sebab, sejauh ini
Menteri Nahrawi belum menjabarkan konsep
kompetisi itu. "Kan selama ini masih wacana,
masih bicara saja," kata Andi.
Sebelumnya, FIFA akhirnya resmi menjatuhkan
sanksi untuk PSSI. Keputusan tersebut diambil
berdasarkan hasil sidang Komite Eksekutif FIFA
yang berlangsung pada Sabtu, 30 Mei 2015, di Zurich, Swiss.
sumur
Kabinet pilihan wiwi ini lucu.
apalagi si menpora, kmarin bekoar ga takut si ban, begitu kena masih ngeles kalau suratnya palsu., setelah nyadar kena ban beneran baru deh panik mau bikin tarkam.