Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

krupuk.alottAvatar border
TS
krupuk.alott
Dituduh Pegang Bokong Perempuan Singapura 2 Kali, Ini Jawab Mahasiswa S3 RI


Jakarta - Mahasiswa doktoral dari Indonesia di Singapura, Irfan Syanjaya (26), dibui 6 pekan karena dituduh melakukan pelecehan seksual dalam gerbong MRT. Perempuan Singapura menuduh Irfan memegang bokongnya dua kali. Apa pembelaan Irfan?

"Dia tak terlihat punya pikiran negatif tentang saya, jadi saya tidak menjauh," demikian pembelaan Irfan dalam pengadilan di Singapura, seperti dilansir Asia One yang ditulis Kamis (28/5/2015).

Selama persidangan, media Singapura melaporkan bahwa Irfan tidak didampingi pembela. Irfan hanya didampingi penerjemah.

"Saya mengasumsikan dia tak ada masalah saat saya berdiri di dekatnya," imbuh Irfan.

Pengadilan kasus tudingan pelecehan seksual Irfan digelar selama 2 hari di Singapura. Mahasiswi Singapura itu, dalam pengadilan, mengaku 2 kali dipegang bokongnya.

Saat itu Irfan memang sedang naik MRT dari Stasiun Buona Vista menuju Jurong East pada jam padat di sore hari. Namun isi gerbong itu perlahan longgar sesudah melewati Stasiun Dover. Meski demikian, Irfan tetap berdiri di dekat korban, meski saat itu dia bisa pindah ke titik yang lebih lapang dalam gerbong.

Korban mengaku pertama kali merasakan disentuh bokongnya sebelah kiri saat MRT berjalan dari Stasiun Dover dan Clementi. Mahasiswi itu kemudian mencoba menjauhi Irfan, namun Irfan menyentuh bokong mahasiswi lagi setelah MRT melewati Stasiun Clementi.

Korban lantas mengkonfrontasi Irfan, yang kemudian Irfan meminta maaf. Sedangkan penumpang lain berdatangan untuk membantu si mahasiswi. Irfan lalu ditahan petugas keamanan di Stasiun Jurong East.

Ada 3 saksi di pengadilan, yang semuanya mendukung keterangan sang mahasiswi. Ketiga saksi itu adalah Nur Sharida MD Farok yang mengatakan bahwa Irfan berdiri sangat dekat dengan mahasiswi itu yang memungkinkan bisa berbisik di telinganya.

Saksi kedua adalah Johan Tay yang mengatakan bahwa Irfan jelas-jelas beringsut mendekati mahasiswi itu. Johan mencoba menghentikan Irfan dengan menaruh tas di antara keduanya, namun Irfan tetap kukuh mendekatinya.

Irfan saat ini sedang berkuliah mengambil gelar doktoral (PhD) di bidang teknik komputer dan elektro di National University of Singapore. Status kemahasiswaannya pasca kejadian ini sampai sekarang belum jelas.

Penjahat Bokong

Asumsi seoang Calon Doktor emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin

0
13.9K
118
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan