Reporter : Abdullah Sani | Kamis, 6 Februari 2014 15:21
Merdeka.com - Paket yang dikirim melalui JNE di Pekanbaru hilang. Namun pihak JNE tak melapor ke polisi meski komsumen merasa kecewa dengan pelayanannya.
Ny Elis Masyitoh yang menjadi korban hilangnya paket yang dikirimnya itu merasa kaget, pasalnya pada Kamis (6/2) dia mendapat kabar bahwa paketnya hilang.
"Paket itu isinya pakaian pesanan pelanggan saya. Dikirim sejak 27 Januari, dan baru hari ini diberitahukan pihak JNE bahwa paket itu hilang," kata Elis.
Elis merasa dirugikan atas kehilangan paket yang di dalamnya baju dengan seharga Rp 300 ribu. Paket itu merupakan bisnis pakaian lewat jalur online. Selain rugi materi, ia juga khawatir pelanggannya krisis kepercayaan terhadap dirinya.
"Paket itu saya kirim tujuan Palembang dari Pekanbaru. Memang si pemesan sudah bolak balik telepon saya kalau paket itu tidak pernah sampai. Saya tidak menyangka, kalau ternyata memang paket itu hilang," kata Elis.
Anehnya, dengan gampangnya JNE hanya menyebut bahwa akan diganti 10 kali lipat dari harga pengiriman paket.
"Sama sekali kesannya JNE tidak pernah merasa bersalah, cuma bilang mohon maaf, trus akan berikan kompensasi penggantian dana kirim. Pokoknya kapok ngirim lewat JNE, jangan lagilah. Barang hilang, mereka kesannya dengan santai saja memberitahukan begitu saja," kata Elis.
"Kalau sistemnya seperti ini, ada paket hilang, ya kita yang dirugikan, kalau cuma diganti biaya ongkos pengiriman ya kita konsumen yang rugi," cetus Elis.
Pihak JNE yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan kasus kehilangan barang paket tersebut. Didik Mahendra Bagian Operasional JNE di Pekanbaru bersikeras tidak akan memberikan ganti rugi senilai barang dalam paket.
"Aturannya ya memang 10 kali dana pengiriman paket," katanya.
Didik mengatakan, bahwa paket yang hilang itu ada satu karung dengan tujuan Jakarta dan Palembang. Paket itu dikirim lewat pesawat Citylink.
"Kita sudah telusuri, ternyata memang paket kami tak sampai ke Jakarta untuk selanjutnya didistribusikan ke daerah lain. Memang kami belum lapor polisi," ketusnya