Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Merasa Difitnah, SBY Desak Menteri ESDM Beri Klarifikasi

Metrotvnews.com, Jakarta: Hadirnya Presiden Jokowi dalam Kongres Partai Demokrat di Surabaya pekan lalu, dipandang mendatangkan kesejukan dalam politik nasional. Sayangnya kesejukan itu kini terganggu. Pangkal masalahnya adalah pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said bahwa pemberantasan mafia migas selalu terhenti di meja SBY. Atas pernyataan yang disiarkan media massa tersebut, SBY merasa difitnah.

"Saya harap Pak Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yang dimaksud," tulis SBY dalam twitter dan facebook-nya, Senin (18/5/2015) tengah malam.

Berikut kutipan lengkap dari kegusaran SBY terhadap Sudirman Said yang tak urung menyeret Presiden Jokowi selaku atasan langsung sang menteri;

Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu.

Sudirman Said, melalui berita mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY.

Saya harap Pak Menteri ESDM melakukan klarifikasi apa yang dimaksud, karena justru saya ingin penyimpangan apa pun diberantas.

Saya bahkan membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, yang hakikatnya memberantas kejahatan dan penyimpangan apapun.

Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius.

Saya tertib dalam manajemen pemerintahan. Isu serius seperti mafia migas, pasti saya respons. Tidak mungkin berhenti di meja saya.

Hari ini saya berbicara dengan mantan Wapres Boediono dan 5 mantan Menteri terkait, apakah memang pernah ada usulan pembubaran Petral.

Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu.


Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan.

Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki.

Selama jadi Presiden, saya tidak pernah mengintervensi BUMN manapun. Termasuk urusan tender dan bisnisnya. Yang penting jangan korupsi.

Saya juga berpesan agar semua BUMN berkembang baik, bayar pajak dan deviden, tidak ada korupsi dan jangan pula jadi sapi perah.

Sebenarnya saya mendukung upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk lakukan penertiban, karena setiap Presiden hakikatnya juga begitu.Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan? Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain.

Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi.


SBY Merasa Difitnah Menteri ESDM


Suara.com- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membalas tudingan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang menyebut SBY tidak berupaya membubarkan Petral.

"Saya amat terkejut dengan pernyataan Menteri ESDM Sudirman Said yang menyerang dan mendiskreditkan saya, ketika menjadi Presiden dulu. Sudirman Said, melalui Berita Republika Online, mengatakan bahwa pemberantasan Mafia Migas selalu berhenti di Meja SBY," kata SBY seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya, Senin (18/5).

SBY juga meminta Sudirman Said untukmengklarifikasi pernyataan yang dianggapnya sudah menyerang. Masih lewat akun Twitter, SBY memastikan telah membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memberantas kejahatan dan penyimpangan.

Lebh lanjut SBY menanggapi soal pembubaran Petral. "Tidak ada yang mengusulkan ke saya agar Petral dibubarkan. Saya ulangi, tidak ada. Kalau ada pasti sudah saya tanggapi secara serius," tulis SBY.

SBY juga memaparkan sudah berbicara dengan mantan Wakil Presiden Boediono dan 5 mantan menteri terkait untuk mengetahui masalah usulan pembubaran Petral.

"Semua menjawab tidak pernah ada. Termasuk tidak pernah ada 3 surat yang katanya dilayangkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan waktu itu," kata SBY.

SBY menyesalkan adanya pernyataan dari Sudirman Said dan menyebut dirinya sudah difitnah.

"Berita ini saya pandang sudah termasuk fitnah dan pencemaran nama baik. Saya masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang menyebarkan," kata SBY.

"Mungkin tidak mudah menghadapi yang tengah berkuasa sekarang ini. Tetapi, kebenaran adalah "power" yang masih saya miliki," papar SBY.

Dalam kesempatan yang sama, SBY mempertanyakan mengapa pemerintahannya kerap disalahkan oleh pemerintahan saat ini.

"Tetapi, kenapa harus terus menyalahkan pemimpin dan pemerintahan sebelumnya. Popularitas bisa dibangun tanpa menjelekkan pihak lain," ucap SBY.

"Tuduhan dan fitnah yang disampaikan Menteri ESDM & pihak-pihak tertentu sulit saya terima. Rakyat Indonesia, doakan saya kuat menghadapi," tutup SBY.

Berita lama :
Pertimbangan Dahlan Iskan Bubarkan Petral

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Dahlan Iskan menyebut dalam waktu dekat akan mengambil keputusan soal nasib anak usaha PT Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

"Kami lihat satu-dua hari ini bagaimana apakah memang harus bubar atau memperbaiki. Apakah nanti itu bagaimana, kami lihat dulu," kata mantan Direktur Utama PLN ini pada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (27/2/2012).

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengusulkan Petral. Dahlan mengklaim usulan tersebut disetujui Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan.

"Saya sudah melakukan pembicaraan dengan Dirut Pertamina terkait Petral. Pertamina sering terganggu citranya karena banyaknya isu mengenai Petral dan Dirutnya pun setuju,¨ ujar Dahlan Iskan di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/2/2012).

Menurut Dahlan, selama ini Petral kerap diisukan sebagai tempat korupsi para pejabat Pertamina. Lokasi Petral yang terletak di Singapura, jadi sebab munculnya isu tersebut. Petral pun diisukan sengaja dikantorkan di Singapura agar lebih sulit dikontrol dan lebih mudah menyembunyikan segala sesuatu.¨

Banyak yang isukan Petral dipakai tempat korupsi, tempat main-main karena Petral itu anak perusahaan Pertamina yang kantornya di Singapura sehingga lebih mudah menyembunyikan sesuatu atau lebih sulit mengontrolnya. Bahkan ada yangmenuduh komisi yang diterima orang-orang tertentu dari transaksi Petral bisa berapa barel per tahun,¨ tutur Dahlan.

Banyaknya isu tersebut menurut Dahlan akan mengganggu para Direksi Pertamina dalam bekerja khususnya menyangkut kebijakan good corporate governance (GCG). Hal tersebutlah yang melandasi Dahlan untuk mengajak Dirut Pertamina Karen Agustiawan membubarkan Petral.

Update
SBY Merasa Difitnah Soal Petral, Ini Kata Sudirman Said

Jakarta- Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa didiskreditkan terkait rencana pembubaran Pertamina Energy Trading (Petral) yang selalu mentok di meja Presiden terdahulu. Sebagai pihak yang dianggap mendiskreditkan SBY, Menteri ESDM Sudirman Said angkat bicara.

"Catat baik-baik ya. Saya hanya menjalankan mandat untuk terus menata berbagai aspek pengolahan ESDM (Energi Sumber Daya Mineral). Menjadi kewajiban saya berkomunikasi dengan masyarakat setiap langkah penataan," ujar Sudirman ditemui di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/5/2015).

Terkait langkah pembubaran Petral yang baru terealisasi di Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Sudirman mengungkapkan, pemerintahan sebelumnya tahu persis langkah-langkah dalam mengelola sektor ESDM khususnya sektor migas.

"Mengenai situasi pengelolaan migas di masa lalu, saya yakin para pengelola, pemerintah, dan juga berbagai stakeholder tahu persis bagaimana situasinya. Saya senang diskusi saya dengan Pak Faisal kemarin di Cikini mendapat sambutan dari banyak pihak, dan membuat banyak pihak melek menjadi lebih tahu situasi yang sebenarnya," ungkap Sudirman.

Diskusi masyarakat terkait pembubaran Petral tersebut justru dianggap Mantan Direktur Utama PT Pindad (Persero) baik, karena akan menjadi lebih transparan dan akuntable.

"Karena itu saya menyambut baik untuk berdiskusi dengan siapapun, untuk mencari jalan keluar supaya diyakini lebih baik, transparan dan akuntabel dan efisien," katanya.

Sudirman menegaskan, langkah pemerintah membubarkan Petral dianggap bukan suatu keputusan yang besar.

"Berkaitan dengan Petral dan sebagainya, saya kira tidak ada keputusan besar, penting yang tidak melibatkan petinggi negara. Begitu pun pada waktu saya mendorong keputusan pembubaran Petral. Begitu kira-kira tanggapan saya, mohon tidak diperpanjang karena sebetulnya yang kita lakukan menata hal-hal yang sudah waktunya sudah lama ditata. Itu bukan hanya Petral, soal eksplorasi SKK Migas, soal lokasi gas, dan itu ditata dan seharusnya sudah lama ditata. Begitu saja," tutup Sudirman.(rrd/hen)

Sumber : http://m.metrotvnews.com/read/2015/05/19/127262
http://m.suara.com/news/2015/05/19/0...h-menteri-esdm
http://m.tribunnews.com/nasional/201...-petral?page=1
http://m.detik.com/finance/read/2015...-sudirman-said

Yang ane bold perlu klarifikasi DI, setau ane dulu banyak berita soal keinginan pembubaran Petral oleh DI yg akhirnya batal dan jawaban Menteri ESDM halus dan dalam, akankah selesai atau makin rame emoticon-Bingung


Fakta pembanding :


Quote:


Diubah oleh aghilfath 19-05-2015 11:16
0
5.1K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan