- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Nasi Goreng Tidak Direbus, Sebuah Keyakinan yang Hakiki (Mabok Mode : On!!)
TS
inginberubah
Nasi Goreng Tidak Direbus, Sebuah Keyakinan yang Hakiki (Mabok Mode : On!!)
BACA DULU PENTING
Spoiler for PENTING:
Sehubungan dengan banyaknya komen yg menyatakan kebingungan setelah membaca thread ini. Dengan ini ts selaku pembuat thread ini, menghimbau kepada pembaca untuk membaca Hot Thread dengan judul" bubur yg tidak diaduk "terlebih dahulu pada link berikut Thread Aslijadi thread yg akan dibaca ini adalah versi parodhy dari thread bubur
Spoiler for Intro:
Sebelum membaca tulisan ini, ada baiknya kalian semua mandi wajib terlebih dahlu. Konten tulisan ini sangat amat sensitif, menyinggung nurani paling dalam. Ada kemungkinan keyakinan kalian akan goyah setelah membaca tulisan ini. Jadi mandilah terlebih dahulu biar gak bau.
Spoiler for Contents:
Pagi itu, tepatnya Sabtu pukul 23.00 WIB, berlokasi di sebuah kompleks perumahan di daerah Jongol - Jakarta, terlihatlah dua orang pemuda yang sedang duduk. Selanjutnya kita sebut saja mereka Mdan L.
Eit, ini bukan bukan singkatan dari making love... Jadi jangan girang dulu kalian wahai otak mesum.
Pada umumnya kegiatan malam hari seorang manusia modern seusai dugem adalah mencari 3 hal berikut ini: mabok, main cewek dan sarapan. Kebetulan kedua orang tersebut sedang mencari sarapan. Namun karena terlalu malas bergerak dari kursi jok motor, akhirnya mereka memutuskan untuk duduk dan menanti keajaiban. Woilaa, tak lama kemudian sang tukang nasi goreng keliling lewat sambil cengengesan dengan baju belel berharap kami memesan. Sebut saja tukang nasi goreng itu Yuk.
Kedua pemuda tersebut akhirnya membeli masing-masing semangkuk nasgor alias nasi goreng tadi dan segera duduk di aspal untuk makan. Semuanya berpesta ria hingga akhirnya tragedi itu pun datang.
Dari percakapan yang hampir berujung ke acara adu jotos di atas, kita bisa memahami bahwa di dunia ini perbedaan konsep itu nyata, bahkan di perkara-perkara kecil. Yin dan Yang. Hitam dan Putih. Direbus dan Tidak Direbus.
Well, gue pribadi termasuk dalam faksi nasgor tidak direbus. YA, NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS. Perlu gue tekankan di sini bahwa ini adalah keyakinan yang gue pegang sejak zaman nabi adam hingga zaman fir'aun boker di celana . Tanpa paksaan dan sadar secara utuh.
Kenapa NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS?
Simpel. Kalo lo perhatiin proses ketika nasi goreng diracik, lo akan sadar semua itu gak perlu dipertanyakan. Anak umur 2 tahun juga bakal ngomong, "yang namanya nasi goreng ya digoreng, guobl*k".
Lo perhatiin stratanya, itu udah sempurna banget. Ketika lo menyendok itu nasgor, yang lo dapet adalah rasa dari adukan nasgor waktu digoreng. Buat apaan lagi direbus? Nasi goreng bukan nasi padang, apalagi nasi uduk. Direbus hanya akan menghilangkan keindahan si nasgor. Lo ngerusak resep!!!
Kalo kita tengok dengan kacamata hierarki sosial, nasgor yang ada di bagian bawah dan berjumlah banyak merupakan gambaran kaum homoseksual; kelihatannya sepele tapi mereka adalah dasar kekuatan yang sesungguhnya. Selanjutnya ada suwiran ayam, baso, dan taburan sayur sosin yang termasuk dalam kaum penyuka tusbol: mereka memberikan pengaruh cita rasa ke atas dan ke bawah. Akan tetapi walaupun penting, perlu dicatat bahwa keberadaan mereka bukanlah yang utama, bahkan bisa ditiadakan sama sekali kalau alam (baca: sang penikmat nasgor)menghendakinya. Terakhir pada bagian atas ada curahan kecap manis yang disambut oleh kerupuk, mereka adalah transgender, kaum bancy dalam hidup ini. Namun ingat, tidak akan ada kenikmatan yang tercipta jika kecap dan kerupuk ditaruh terlalu banyak. Jadi, secukupnya saja.
Paham dengan penjelasan di atas?
Jika iya, kita lanjutkan dengan hubungan penjabaran di atas dengan alasan kenapa nasi goreng tidak perlu direbus. Susunan strata yang sudah sempurna itu jika kita rebus akan menimbulkan kegamangan bahkan chaos tomat. Bayangkan kerupuk yang kodratnya berbunyi uh ah ikeh ketika dimakan akan hilang esensinya ketika bercampur dengan nasgor yang direbus. Melempem. pasrah. Tampilan nasgor yang awalnya semrawut dan acak acakanmendadak tampak semakin tidak karuan. Sungguh tak sedap dipandang. Semua sudah ada takarannya, semua sudah ada posisinya, untuk apa lagi direbus-rebus?
Ingat, NASI GORENG TIDAK DIREBUS.
Buat semua orang yang meyakini NASI GORENG itu direbus, bersyukurlah bahwasanya Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Pengampun. Segeralah tobat sebelum terlambat.
Eit, ini bukan bukan singkatan dari making love... Jadi jangan girang dulu kalian wahai otak mesum.
Pada umumnya kegiatan malam hari seorang manusia modern seusai dugem adalah mencari 3 hal berikut ini: mabok, main cewek dan sarapan. Kebetulan kedua orang tersebut sedang mencari sarapan. Namun karena terlalu malas bergerak dari kursi jok motor, akhirnya mereka memutuskan untuk duduk dan menanti keajaiban. Woilaa, tak lama kemudian sang tukang nasi goreng keliling lewat sambil cengengesan dengan baju belel berharap kami memesan. Sebut saja tukang nasi goreng itu Yuk.
Kedua pemuda tersebut akhirnya membeli masing-masing semangkuk nasgor alias nasi goreng tadi dan segera duduk di aspal untuk makan. Semuanya berpesta ria hingga akhirnya tragedi itu pun datang.
M/L: “bang, nasgor nya gak direbus?”
Yuk: “Hah? Buat apaan direbus? Emangnya sayur asem…”
M/L: “Loh, haruslah. Biar semuanya kecampur rata!”
Yuk: “Ah, jadinya gak enak dilihat tauk. Gak karu-karuan bentuknya!”
M/L : "eh dikasih tahu malah ngeyel ya, kita obrak abrik juga"
Yuk : "AMPUUWN"
Yuk: “Hah? Buat apaan direbus? Emangnya sayur asem…”
M/L: “Loh, haruslah. Biar semuanya kecampur rata!”
Yuk: “Ah, jadinya gak enak dilihat tauk. Gak karu-karuan bentuknya!”
M/L : "eh dikasih tahu malah ngeyel ya, kita obrak abrik juga"
Yuk : "AMPUUWN"
Dari percakapan yang hampir berujung ke acara adu jotos di atas, kita bisa memahami bahwa di dunia ini perbedaan konsep itu nyata, bahkan di perkara-perkara kecil. Yin dan Yang. Hitam dan Putih. Direbus dan Tidak Direbus.
Well, gue pribadi termasuk dalam faksi nasgor tidak direbus. YA, NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS. Perlu gue tekankan di sini bahwa ini adalah keyakinan yang gue pegang sejak zaman nabi adam hingga zaman fir'aun boker di celana . Tanpa paksaan dan sadar secara utuh.
Kenapa NASI GORENG TIDAK PERLU DIREBUS?
Simpel. Kalo lo perhatiin proses ketika nasi goreng diracik, lo akan sadar semua itu gak perlu dipertanyakan. Anak umur 2 tahun juga bakal ngomong, "yang namanya nasi goreng ya digoreng, guobl*k".
nyalakan kmpor terus panaaskan katel masukan minyak, terus goreng telur dulu, baru masukan nasinya;
Dikecrot kuah kaldu;
Dikasih suwiran ayam, baso, dan sayur sosin;
Diselimuti kecap manis;
Terus diaduk.
Dikecrot kuah kaldu;
Dikasih suwiran ayam, baso, dan sayur sosin;
Diselimuti kecap manis;
Terus diaduk.
Lo perhatiin stratanya, itu udah sempurna banget. Ketika lo menyendok itu nasgor, yang lo dapet adalah rasa dari adukan nasgor waktu digoreng. Buat apaan lagi direbus? Nasi goreng bukan nasi padang, apalagi nasi uduk. Direbus hanya akan menghilangkan keindahan si nasgor. Lo ngerusak resep!!!
Kalo kita tengok dengan kacamata hierarki sosial, nasgor yang ada di bagian bawah dan berjumlah banyak merupakan gambaran kaum homoseksual; kelihatannya sepele tapi mereka adalah dasar kekuatan yang sesungguhnya. Selanjutnya ada suwiran ayam, baso, dan taburan sayur sosin yang termasuk dalam kaum penyuka tusbol: mereka memberikan pengaruh cita rasa ke atas dan ke bawah. Akan tetapi walaupun penting, perlu dicatat bahwa keberadaan mereka bukanlah yang utama, bahkan bisa ditiadakan sama sekali kalau alam (baca: sang penikmat nasgor)menghendakinya. Terakhir pada bagian atas ada curahan kecap manis yang disambut oleh kerupuk, mereka adalah transgender, kaum bancy dalam hidup ini. Namun ingat, tidak akan ada kenikmatan yang tercipta jika kecap dan kerupuk ditaruh terlalu banyak. Jadi, secukupnya saja.
Paham dengan penjelasan di atas?
Jika iya, kita lanjutkan dengan hubungan penjabaran di atas dengan alasan kenapa nasi goreng tidak perlu direbus. Susunan strata yang sudah sempurna itu jika kita rebus akan menimbulkan kegamangan bahkan chaos tomat. Bayangkan kerupuk yang kodratnya berbunyi uh ah ikeh ketika dimakan akan hilang esensinya ketika bercampur dengan nasgor yang direbus. Melempem. pasrah. Tampilan nasgor yang awalnya semrawut dan acak acakanmendadak tampak semakin tidak karuan. Sungguh tak sedap dipandang. Semua sudah ada takarannya, semua sudah ada posisinya, untuk apa lagi direbus-rebus?
Ingat, NASI GORENG TIDAK DIREBUS.
Buat semua orang yang meyakini NASI GORENG itu direbus, bersyukurlah bahwasanya Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Pengampun. Segeralah tobat sebelum terlambat.
Jika berkenan mohon klik gambar dibawah. Terima Kasih
Beberapa Tanggapan Dari Kaskuser yang Mampir di Thread ini Gan...
Spoiler for Kaskuser punya tanggapan...:
Quote:
Original Posted By doeinz►mampir ditred tandingan aduk bubur
Quote:
Quote:
Original Posted By kbaik.kamu►wkwk ini kan thread tandingan bubur tidak diaduk
Quote:
Original Posted By classic.wheels►pada waras gak ini yang komen2
YANG ADA NASI ITU DI TANAK
BUKAN DI REBUS
beda dong bray
ada juga menanak nasi
bukan merebus nasi
udah puluhan taun makan nasi masi bilang nasi di rebus
YANG ADA NASI ITU DI TANAK
BUKAN DI REBUS
beda dong bray
ada juga menanak nasi
bukan merebus nasi
udah puluhan taun makan nasi masi bilang nasi di rebus
Quote:
Original Posted By keder►wkwkwk yg ngangep serius kena jebet! ini mah cuma thread parodi bubur. ts ngehek
Diubah oleh inginberubah 19-05-2015 07:19
tien212700 memberi reputasi
1
51.2K
Kutip
562
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan