bedubedaAvatar border
TS
bedubeda
5 cara praktis membuat desain brosur sendiri
Bagi seorang pebisnis atau marketer, brosur adalah marketing tools standar yang sangat penting. Betapa pun sedang trend-nya teknologi digital saat ini, brosur tetap diperlukan untuk mengkampanyekan sebuah produk/jasa yang kita tawarkan. Hal ini disebabkan karena sifat brosur yang simple sehingga mudah dibawa dan disimpan. Tentu adalah hal yang “kurang praktis” jika ada orang bertanya saat “kopi darat”, boleh lihat brosurnya? lalu kita menjawab, “nggak ada, silahkan saja buka www…. ” Akan lebih baik jika kita langsung bisa menyodorkan sebuah brosur untuk orang tersebut, walau di brosur itu akan ada juga alamat website kita.

Namun disini juga “bumerang” itu bermula. Karena sifatnya yang praktis itulah kadang brosur juga sering diabaikan. Setelah diterima, langsung dibuang atau dimasukkan tempat sampah. Oleh karena itu, agar cost produksi desain brosur kita tidak sia-sia, perlu memahami bagaimana cara membuat desain brosur yang tepat. Berikut ini kami berikan 5 langkah praktis cara membuat desain brosur sendiri yang bisa anda aplikasikan.

Langkah 1: Tentukan Tujuan & konsep Besar


Salah satu hal terpenting ketika kita akan membuat desain brosur sendiri adalah bisa menentukan tujuan dari brosur ini. Kepada siapa brosur ini akan diberikan, tujuan dari penyampaian brosur ini, apakah sekedar awareness, info atau untuk mempengaruhi hingga eksekusi pembelian. Semua hal tersebut akan mempengaruhi konsep besar dari desain brosur yang sedang dibuat.

Desain brosur untuk orang dewasa tentu berbeda dengan remaja atau anak-anak. Desain brosur untuk kalangan menengah bawah tentu berbeda dengan kalangan menengah atas. Desain brosur produk minuman tentu berbeda dengan produk elektronik. Berikut ini beberapa contoh kecil konsep desain untuk beberapa jenis brosur:

Desain brosur rumah kecantikan : mengeksploitasi kewanitaan, cocok menggunakan warna dominan merah muda, lebih banyak menggunakan font “kurus” dan sans serif, visualisasi foto wanita atau siluet wanita di dalamnya

Desain brosur makanan / rumah makan : Sebaiknya dominan warna merah karena warna merah bisa membangkitkan selera makan, gunakan fotografer profesional untuk memotret makanan yang akan dijual, selain merah, gunakan juga warna kuning atau coklat secara harmonis.

Desain brosur rumah sakit / klinik kesehatan : Sebaiknya gunakan dominan biru / hijau / putih, tampilkan visualisasi orang yang sedang tersenyum (sebaiknya berpakaian medis) dan penuh kehangatan, perlihatkan bahwa orang yang akan menggunakan layanan medis di tempat kita akan memperoleh layanan terbaik.

Desain Brosur perumahan : Sebaiknya menggunakan paduan dominan putih dan hijau. Hal yang dijual sebuah pengembang perumahan biasanya adalah asri, kembali ke alam, ketenangan, kebahagiaan. Dan itu cocok dengan filosofi warna hijau. Pastikan visualisasi 3D perumahan yang akan dijual diolah dengan sangat bagus sehingga mendekati aslinya. Untuk mempercantik, tambahkan ilustrasi pohon/tumbuhan dalam bentuk vektor.

Masih banyak contoh desain brosur lainnya. Hal yang pasti adalah, konsep ini harus sudah anda selesaikan di awal, agar langkah berikutnya lebih mudah.

Langkah 2: Susunlah Kerangka isi

Dalam membuat desain brosur, konten adalah penyampai pesan utama. Oleh karena itu, anda harus menyiapkan dengan baik konten brosur anda. Ini dimulai dengan membuat mapping konten per bentangan hingga per panel. Jika kita membuat desain brosur lipat tiga, maka setiap lipatan itu bisa kita sebut sebagai panel. Lihatlah ilustrasi berikut ini :



Dari gambar di atas kita bisa melihat beberapa panel dari sebuah brosur. Biasanya panel 3 kita gunakan sebagai cover. Panel 2 sebagai back cover biasanya berisi kalimat eksekusi, alamat dan kontak pembelian. Panel 4 biasanya berisi hal-hal yang penting namun bukan inti utama “jualan”nya, misalnya tentang kami, visi, misi, latar belakang, sejarah, atau ya sekadar fungsi dan kemanfaatan. Panel 5, 6 dan 1 biasanya digunakan untuk “mengeksploitasi” produk/jasa yang ditawarkan. Rancangan kerangka isi ini perlu agar dalam membuat desain brosur kita “tidak kehilangan arah” saat melakukan proses detailing.

Langkah 3: Siapkan Bahan selengkap-lengkapnya

Setelah tujuan dan konsep brosur sudah jelas. Lalu kerangka isi juga sudah ada. Maka tugas kita berikutnya adalah mulai mencari bahan selengkap-lengkapnya.Pastikan semua kata-kata/naskah (copywrite) sudah lengkap. Jangan sampai pas eksekusi desain, kita masih memikirkan masalah konten, sebab itu akan mengganggu imajinasi visual kita. Cari semua foto/ilustrasi yang berhubungan/bisa memperkuat pesan dari brosur kita. Dalam mencari foto, ada baiknya anda menyiapkan foto dengan jumlah yang lebih banyak dari yang seharusnya dibutuhkan, hal ini agar pilihan kita bisa lebih banyak.

Termasuk dalam fase ini adalah mencari ide desain brosur ideal. Kita bisa browsing di internet desain-desain brosur terbaik untuk kita jadikan inspirasi. Namun ada baiknya tidak untuk kepentingan “plagiat”, hanya sebagai inspirasi saja. Di fase ini kita juga bisa mempelajari beberapa desain kompetitor. pelajari kelebihan dan kelemahan mereka untuk memperkuat desain brosur yang sedang kita buat.

Langkah 4: Mulailah desain brosur di komputer

Ini adalah langkah utama semua proses ini. Setelah tujuan, konsep, kerangka isi dan seluruh konten lengkap, mulailah membuat eksekusi desain di depan komputer. Disinilah sense of art dan pemahaman akan ilmu komunikasi visual di uji. Bagaimana kita bisa mengharmonisai seluruh elemen visual dan konten agar bisa menghasilkan pesan yang tepat.

Buat kita yang tidak bekerja secara profesional di bidang desain, pencarian ide dari browsing di internet sebelumnya bisa sangat membantu hal ini. Inspirasi yang anda dapat, bisa digunakan sebagai acuan untuk membuat desain brosur sendiri. Pada fase ini juga biasanya ada yang namanya “inkubasi ide”. Sebuah fase dimana otak kita bekerja keras untuk mencari ide, hingga ketemu ide desain yang ideal menurut kita. Setelah fase inkubasi itu selesai, ide didapat, eksekusi desain adalah pekerjaan yang menyenangkan. Ide-ide mengalir deras seakan tidak bisa di stop. Sebagian orang sangat “enjoy” ketika fase ini. Bisa disebut “sakaw”nya desainer bagi yang profesional di bidang ini. Output dari langkah ke-4 ini adalah sebuah desain brosur yang sudah jadi.

Langkah 5: liat lagi desain yang sudah jadi
Setelah desain brosur anda jadi, langkah terakhir ini tetap harus anda lakukan. Anda harus melihat kembali desain brosur yang sudah jadi. Dilihat lagi, lalu dilihat lagi dan terus sampai anda sudah merasa benar-benar sempurna. Ada hal-hal yang sepertinya kecil tetapi mempengaruhi keeleganan brosur, yaitu masalah spelling. betapa pun bagusnya desain brosur kita, kalau ada salah ketik, semua akan sia-sia. Jad pastikan anda mengecek semuanya hingga masalah kata-katanya.

sumber:

Tips lainnya:
5 tips membuat desain brosur makanan : http://simplestudioonline.com/tips-m...rosur-makanan/
sealgeek
sealgeek memberi reputasi
1
5.2K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan