intelijen – Gubernur Papua Lukas Enembe yang tidak mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan di wilayah Indonesia bagian timur menandakan sebagai bentuk protes.

“Ini bentuk protes karena aspirasi rakyat Papua tidak didengan pemerintahan Jokowi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Sabtu (9/5).

Menurut Muslim, sikap yang ditunjukkan Gubernur Lukas itu karena pemerintah Jokowi masih memperpanjang kontrak dengan PT Freeport.

“Soal perpanjangan Freeport ini adalah pelanggaran UUD4 5 dan soal Smelter, Lukas Enembe meminta agar Freeport harus bangun Smelter di Papua,” jelas Muslim.

Mantan aktivis ITB era 80-an ini mengatakan, rakyat dan mahasiswa Papua sangat pantas menolak kedatangan Jokowi di Bumi Cendrawasih. “Ternyata Jokowi tidak punya sikap nasionalis, masih tunduk sama asing di mana meneruskan kontrak dengan PT Freeport,” papar Muslim.

Presiden Jokowi melawat Provinsi Papua untuk mengunjungi serangkaian proyek pembangunan yang tengah dilaksanakan Pemda setempat, namun Gubernur Papua Lukas Enembe tidak mendampingi sang presiden.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Provinsi Papua F.X. Mote menungkapkan alasannya yakni Gubernur Papua sedang melakukan dinas luar.

“Iya Pak Gubernur Papua tidak dapat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungannya kali ini,” katanya di Jayapura, Sabtu (9/5)

Mote tidak dapat menjelaskan secara terinci alasan ketidakhadiran Gubernur Papua ini. “Meskipun Gubernur Papua tidak dapat hadir tapi Presiden Jokowi tetap didampingi oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal,” ujarnya.


INTELIJEN