Raji Sukumaran, ibu dari pimpinan Bali Nine yang telah dieksekusi mati, Myuran Sukumaran telah menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo prihal eksekusi mati terhadap putranya.

Dalam surat yang dimuat oleh media Australia, Raji meluapkan kemarahan, emosi, dan kekecewaannya pada Presiden Jokowi.

Menurutnya, meski bersalah, putranya telah bertobat selama di penjara. Bahkan Raji mengatakan Jokowi adalah pria pengecut yang merenggut nyawa manusia tanpa mau bertatapan langsung dengan keluarganya.

Surat itu ia tulis saat dirinya tengah menyiapkan acara pemakaman Myuran.

Berikut ini beberapa penggalan suratnya seperti yang dilansir news.com.au.

"Kepada Presiden, Pemimpin Indonesia sekaligus ayah dari tiga anak. Nama saya Raji Sukumaran, dan putra saya Myuran Sukumaran dieksekusi mati pada Rabu dini hari (29/4) di bawah instruksi Anda."

"Asal Anda tahu, anak saya sudah berubah. Berkali-kali ia meminta maaf kepada Rakyat Indonesia dan kepada Anda. Dia tidak minta dibebaskan, tapi hanya minta untuk tidak dieksekusi. Apakah membiarkannya hidup adalah hal yang terlalu berat untuk Anda lakukan."

"Jika Anda tak mengerti perasaan saya, cobalah Anda berbagi surat ini dengan istri Anda, sebagai seorang ibu saya yakin dia akan mengerti."

"Saya berharap anak-anak dan keluarga Anda tak melanggar hukum. Bayangkan jika hal ini terjadi pada mereka.'

"Sebagai Presiden bahkan Anda tak punya nyali untuk bertemu dengan kami."

"Di akhir surat ini saya berdoa untuk terpidana mati lain yang hidupnya ada di tangan Anda. Saya berdoa Anda akan memiliki keberanian untuk melihat lebih dalam lagi diri mereka dan keluarganya meskipun kesalahan mereka sangat besar.'

Keluarga Raji di Australia merupakan warga Imigran dari Srilangka. Myuran merupakan pimpinan Bali Nine yang menyelundupkan narkoba seberat 8,2 kilogram di Bali yang telah dieksekusi mati.

Sumber: Merahputih.com