Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
Begini Fasilitas Prostitusi di Kalibata City yang Bak Hotel

TEMPO.CO,Jakarta- Kepolisian Daerah Metro Jaya menggerebek praktek pramuriaan di Apartemen Kalibata City pada Sabtu, 25 April 2015. Tapi, operasi itu tak mampu menghilangkan sepenuhnya bisnis prostitusi di sana.

Tempo ditemani Dian Andriani, seorang angels -- sebutan untuk perempuan pekerja seks di dunia maya-- yang sudah setahun menggeluti profesi itu. Perempuan 22 tahun itu tak canggung melewati beberapa tahapan sejak di lantai dasar Tower Borneo sampai ke lantai 19, lokasi unit kosong yang disewa Dian dari broker penyewaan apartemen.


"Aku harus bayar Rp 150 ribu untukdua jam kencan," kata Dian kepadaTempo, Kamis, 30 April 2015.

Letak unit yang menjadi calon tempat berkencan berada paling ujung di lorong lantai 19. Fasilitas unit ini setidaknya setara dengan kamar hotel bintang empat. Lantainya terbuat dari parquet. Luas ruangan sekitar 6x6 meter dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi.

Kamar mandi terletak di sisi kiri kamar. Ada juga dapur kecil dengan rak aluminium yang menempel di dinding. Ruangan ini dilengkapi dengan dua mesin pendingin udara. Satu di ruang utama, lainnya di kamar tidur.

Fasilitas dapur juga tak seadanya. Meja makan didesain dengan gaya bar. Di ujung meja bar itu ada kompor gas yang letaknya berdampingan dengan microwave.

Dinding ruangan dicat dengan warna putih tulang. Tapi, pada beberapa sisi dinding, dihiasi dengan cermin yang menutup hampir seluruh bagian dari ujung atap sampai di sudut lantai. “Mereka ingin memberi kesan luas ruangan,” kata Dian mencoba memberi alasan pemberian cermin-cermin di dinding itu.

Ada sofa warna gading di salah satu sudut. Di sudut lainnya ada karpet bulu dengan sembilan bantal kecil ditata rapi. Di depan karpet itu diletakkan kulkas dua pintu berwarna abu-abu.

Masuk ke kamar tidur utama, ada ranjang yang berselimut kain putih lembut dengan bed cover bercorak pelangi. Dua bantal dan dua guling ditata berdampingan. Di salah satu dinding kamar itu, televisi layar datar 32 inch menempel. Pada sisi kanan kamar tidur, dibangun lemari besar coklat berbahan kayu lapis. Lemari raksasa itu kosong.

Sehelai handuk cokelat sudah menggantung di engsel pintu kamar tidur utama. Satu handuk lagi terlipat rapi pada di dalam laci lemari. “Seperti di hotel ya,” kata Dian.

Kamar mandi yang ada di unit tersebut juga sangat bersih. Dilengkapi shower dan toilet duduk, kamar mandi itu luasnya kira-kira 1,5x1,5 meter. Ada beberapa sikat gigi dan satu pasta gigi. Ada juga sebotol sampo dan sabun cair yang isinya tak lagi penuh.

Setelah jam sewa habis, Dian menerima notifikasi dari broker di ponselnya. Kini dia bertugas mengembalikan kartu akses dan kunci pada penadah yang ada di kedai kopi Tower Borneo.

General Manager Badan Pengelola Kalibata City, Evan T. Wallad, mengakui kesulitan mengenali dan mengidentifikasi tiap wajah penghuni. Hal itu yang disebut tantangan untuk menertibkan tamu dan penghuni yang punya motif menyalahgunakan fungsi rumah tinggal.

Evan juga menambahkan praktek sewa unit di Kalibata City tak terelakkan. Sebab, hal itu menjadi salah satu motif pemodal untuk berinvestasi di sektor properti. Tapi, kerap kali ada pihak yang menyalahgunakan unit yang seharusnya dipakai sebagai tempat tinggal.Meski begitu, pengelola tak bakal tinggal diam. Menurut Evan, warga juga mau turun tangan untuk membuat Kalibata City menjadi kawasan hunian yang aman dan nyaman. "Saya juga dibantu komunitas warga yang tergabung dalam Tenant Safety Officer," kata Evan.

Sumber : http://m.tempo.co/read/news/2015/05/...ng-bak-hotel/1

wow emoticon-Betty
Diubah oleh aghilfath 05-05-2015 05:24
0
14.3K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan