REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan Indonesia dan Iran memiliki pendapat yang sama mengenai penyelesaian konflik di negara Yaman melalui upaya damai dari kedua pihak yang bersengketa.

Jusuf Kalla menyampaikan hal tersebut seusai menerima kunjungan Wakil Presiden Iran Bidang Manajemen dan Perencanaan Mohammad Bagher Nobakht di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (29/4).

Menurut Kalla, kendati tidak membicarakan secara rinci upaya damai penyelesaian konflik, namun Iran-Indonesia sependapat untuk menyelesaikan konflik di Yaman tanpa kekerasan.

"Kita tidak membicarakan itu secara detil. Namun demikian kita sependapat bahwa Indonesia dan Iran agar kita sepakat tidak mempergunakan solusi invasi atau perang kekerasan untuk menyelesaikan masalah-masalah di negara lain," kata Kalla.

Wapres Nobakht melakukan kunjungan kepada JK untuk membicarakan kerja sama ekonomi bilateral pada Rabu siang.

Sementara itu Nobakht mengatakan Indonesia-Iran juga akan bekerja sama di bidang pemberantasan terorisme. "Indonesia dan Iran sangat menentang kekerasan dalam beragam bentuk terorisme yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran-ajaran Islam," kata Nobakht.

Wapres Nobakht menambahkan kerja sama pemberantasan terorisme akan dilaksanakan oleh pejabat tinggi kedua negara dalam bidang yang dapat segera diterapkan.

Terkait hukuman mati bagi pengedar narkoba di Indonesia, Nobakht mengatakan masing-masing negara memiliki peraturan dan hukum yang berlaku yang patut dihormati.

"Kedua negara perlu melaksanakan undang-undang yang berbeda dengan hal yang dianggap sebagai kekerasan atau terorisme. Terorisme adalah hal yang berbeda. Melaksanakan undang-undang secara benar dan tepat adalah hal yang harus diperhatikan," ujar Nobakht.

m.republika.co.id/berita/internasional/global/15/04/29/nnkdcr-indonesiairan-sependapat-penyelesaian-damai-konflik-yaman

Disaat wahabi membantai TKW
Iran mencoba menjadikan Indonesia sahabat