- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Daftar Kepala Negara Monarki Saat Ini
TS
bakaneko
Daftar Kepala Negara Monarki Saat Ini
Monarki atau kerajaan adalah bentuk pemerintahan yang mendominasi muka bumi ini sejak awal peradaban manusia hingga abad ke-19. Seiring dengan perkembangan pemikiran umat manusia dan modernisasi, bentuk ini perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Kini, terdapat 30 orang yang mengepalai 43 negara monarki. Jumlah yang berbeda ini dikarenakan ada 16 negara yang dipimpin oleh satu orang yang sama. Selain itu, ada pula dua negara yang berbentuk diarki, yakni dipimpin oleh dua orang secara bersama-sama.
Sebelum memulai daftar 30 Raja di dunia ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui:
Berikut daftar kepala negara monarki yang saat ini bertakhta:
His Majesty King Bhumibol Adulyadej
King of Thailand
Lahir pada 5 Desember 1927, Bhumibol Adulyadej merupakan raja kesembilan dari Dinasti Chakri. Ia naik takhta pada 9 Juni 1946, menggantikan abangnya yang wafat mendadak. Selama bertakhta, Raja Bhumibol sering mencanangkan proyek pembangunan infrastruktur yang secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat. Meskipun Thailand menganut monarki konstitusional, tak jarang pula ia berinisiatif untuk mengintervensi pemerintah demi menjaga stabilitas dan keutuhan nasional. Hal ini menjadikannya raja yang sangat dihormati dan disanjung oleh rakyat Thailand. Memimpin lebih dari 68 tahun, ia tercatat sebagai raja terlama dalam sejarah Thailand
Her Majesty Queen Elizabeth II
Queen of the United Kingdom of Great Britain & Northern Ireland
Queen of Canada
Queen of Australia
Queen of New Zealand
Queen of Jamaica
Queen of Barbados
Queen of the Commonwealth of The Bahamas
Queen of Grenada
Queen of Papua New Guinea
Queen of Solomon Islands
Queen of Tuvalu
Queen of Saint Lucia
Queen of Saint Vincent & the Grenadines
Queen of Belize
Queen of Antigua & Barbuda
Queen of Saint Christopher & Nevis
His Majesty Sultan Qaboos bin Said Al-Said
Sultan of Oman
Ratu Elizabeth II lahir pada 21 Juni 1926 dengan nama asli Elizabeth Alexandra Mary. Ia naik takhta sepeninggal ayahandanya Raja George VI pada 6 Februari 1952. Karena alasan politik dan sejarah, ia kini adalah Ratu bagi 16 negara yang tergabung dalam Persemakmuran. Setiap posisi yang ia pegang dilaksanakan dan ditempatkan secara terpisah untuk menegaskan bahwa masing-masing negara yang dipimpinnya adalah negara merdeka dan berdaulat, bukan negara bawahan Britania Raya. Pada 6 Juli 2010, ketika berpidato di sidang PBB, untuk pertama kalinya, Ratu Elizabeth II bertindak sebagai Ratu bagi 16 negara secara bersama-sama. Ratu Elizabeth II dikenal karena kekonsistenannya menjalankan tugas dan kewajibannya, baik sebagai Ratu, maupun sebagai Kepala Persemakmuran. Di usianya yang kini menginjak 89 tahun, ia merupakan ratu tertua sepanjang sejarah Britania Raya. Jika ia masih bertakhta pada 9 September 2015, ia akan mencatat rekor sebagai ratu terlama sepanjang sejarah Britania Raya, mengalahkan rekor Ratu Victoria.
His Majesty Sultan Qaboos bin Said Al-Said
Sultan of Oman
Sultan Qaboos naik takhta usai mengkudeta ayahnya, Sultan Said bin Taimur pada 23 Juli 1970. Sultan Qaboos lahir pada 18 November 1940. Ia mendapat pendidikan dasar dan menengah di India dan kemudian mengenyam pendidikan militer di Inggris. Sultan Qaboos memimpin Oman dengan absolut. Namun ia memajukan perekonomian dan memodernisasi Oman dengan mengutamakan pendidikan dan kesehatan. Ia berhasil mengubah wajah Oman dari negara tertinggal menjadi negara maju dalam kurun waktu 40 tahun. Di usianya yang menginjak 74 tahun, Sultan Qaboos tidak pernah mengangkat seorang putra mahkota. Hal ini menjadi kini perbincangan suksesi takhta Oman, selain karena kondisi kesehatannya yang mulai menurun, Sultan Qaboos juga tidak dikaruniai putra serta tidak memiliki adik laki-laki.
Her Majesty Queen Margrethe II
Queen of Denmark
Pada 14 Januari 1972, sepeninggal ayahandanya Raja Frederick IX, Ratu Margrethe II menjadi perempuan pertama yang menduduki takhta Kerajaan Denmark sejak Ratu Margrethe I pada tahun 1375–1412. Ratu Margrethe II lahir pada 16 April 1940 dengan nama asli Margrethe Alexandrine Þórhildur Ingrid. Berbeda dengan Raja atau Ratu negara lain, Ratu Margrethe II sangat terbuka dengan kehidupannya sehari-hari. Ia tidak canggung merokok di depan umum atau tampil di publik dengan pakaian dan dandanan seadanya. Meskipun seorang perokok berat, ia mendukung kampanye anti-rokok dengan tidak pernah terlihat merokok lagi di depan umum sejak 2006. Ia hanya akan merokok di kediamannya secara privat. Ratu Margrethe II juga dikenal sebagai seorang pelukis dan perancang pakaian. Ia mengadakan pameran hasil lukisannya setiap tahun dan mengenakan pakaian hasil rancangannya sendiri.[spoiler]
[spoiler=Kerajaan Swedia]
His Majesty King Carl XVI Gustaf
King of Sweden
Lahir pada 30 April 1946 dengan nama asli Carl Gustaf Folke Hubertus. Ayahnya, Pangeran Gustaf Adolf wafat dalam kecelakaan pesawat terbang ketika umurnya baru 9 bulan. Ia naik takhta 15 September 1973 menggantikan kakeknya, Raja Gustaf VI Adolf. Ia menikahi Silvia Sommerlath pada tahun 1976. Pada acara pernikahannya, grup musik ABBA menyanyikan lagu "Dancing Queen" untuk pertama kalinya sebagai persembahan bagi ratu baru Swedia. Pernikahan mereka dikaruniai dua orang putri dan seorang putra. Usai amandemen konstitusi pada tahun 1980, anak tertuanya, Putri Victoria akan menjadi perempuan pertama yang menduduki takhta Swedia sejak Ratu Ulrika Eleonora tahun 1718–1720.
His Majesty Sultan Hassanal Bolkiah
Sultan and Yang di-Pertuan of Brunei Darussalam
Hassanal Bolkiah lahir pada 15 Juli 1946 dan naik takhta pada 4 Oktober 1967 setelah ayahandanya memutuskan untuk abdikasi. Pada saat ia naik takhta, Brunei merupakan wilayah protektorat Britania Raya. Pada tahun 1971, Sultan Hassanal Bolkiah memulai usahanya untuk memerdekakan Brunei. Setelah bertahun-tahun menempuh jalur diplomasi dengan Britania Raya, akhirnya pada 1 Januari 1984, Sultan Hassanal Bolkiah memproklamasikan kemerdekaan Negara Brunei Darussalam. Pada 23 Februari 1984, pemerintah Britania Raya secara resmi mengakui dan menyerahkan kedaulatan Brunei kepada Sultan Hassanal Bolkiah. Selain kepala negara, ia juga merangkap Perdana Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, dan Panglima Angkatan Bersenjata Brunei, yang memungkinkan ia memimpin Brunei secara absolut. Secara pribadi, ia memiliki ketertarikan di bidang otomotif dan dikabarkan memiliki koleksi ribuan mobil mewah dan antik. Tiga wanita pernah ia nikahi, namun dua di antaranya telah diceraikan. Dari tiga pernikahannya, Sultan Hassanal Bolkiah dikaruniai lima putra dan tujuh putri. Dalam Bahasa Melayu, gelar dan nama lengkap Sultan Brunei sekarang adalah "Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saefuddien, Sultan dan Yang di-Pertuan Negara Brunei Darussalam".
His Majesty King Mswati III and Her Majesty Queen Mother Ntombi
iNgwenyama and iNdlovukazi of Swaziland
Swaziland merupakan monarki yang unik karena sudah menjadi tradisi bahwa rajanya bertakhta secara bersama-sama dengan ibundanya. Raja yang bergelar iNgwenyama (berarti "singa") merupakan kepala negara administratif yang mengurus bidang pemerintahan, sedangkan Ibu Suri yang bergelar iNdlovukazi (berarti "gajah agung") merupakan kepala negara nasional yang mengurus bidang budaya dan tradisi, seperti memimpin upacara adat. Ntombi laTfwala lahir pada tahun 1950 dan merupakan salah satu dari puluhan istri dari Raja Sobhuza II. Dari pernikahannya, Ntombi hanya melahirkan 1 anak pada 19 April 1968 dan diberi nama Makhosetive Dlamini. Pada tahun 1982, Raja Sobhuza II wafat, mengakibatkan krisis suksesi di antara puluhan. Krisis tersebut berakhir pada tahun 1983 dengan ditetapkannya Makhosetive Dlamini sebagai putra mahkota dan Ntombi bertugas sebagai pemangku hingga Makhosetive dewasa. Setelah ulang tahun ke-18, Mahosetive resmi dinobatkan sebagai Raja Swaziland pada 25 April 1986 dengan nama Raja Mswati III. Pada saat bersamaan, Ntombi dinobatkan sebagai Ibu Suri. Berdasarkan tradisi, Raja Swaziland harus memiliki banyak istri. Raja Mswati III kini dikabarkan telah memiliki 15 istri dan 25 anak.
His Imperial Majesty Emperor Akihito
Emperor of Japan
Kaisar Akhito lahir pada 23 Desember 1933 dan naik takhta pada 7 Januari 1989, usai kemangkatan ayahandanya, Kaisar Hirohito. Saat ini, ia merupakan satu-satunya kepala negara monarki yang menggunakan gelar "Kaisar". Meskipun begitu, bisa dibilang Kaisar Jepang adalah kepala negara monarki yang paling tidak berkuasa. Konstitusi Jepang menyebut Kaisar hanya sebagai "simbol pemersatu rakyat Jepang". Kaisar Jepang tidak diberi kuasa apapun, bahkan gelar "kepala negara" pun tidak disematkan kepadanya. Namun, secara de facto, Kaisar Jepang menjalankan tugas-tugas simbolik yang umum menjadi tugas kepala negara pada umumnya. Kaisar Akihito merupakan Kaisar Jepang pertama yang menikahi perempuan dari kalangan rakyat jelata (bukan keturunan bangsawan). Ia menikahi Shoda Michiko pada tahun 1959. Secara pribadi, Kaisar Akihito merupakan peniliti bidang iktiologi, cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari tentang perikanan dan telah menulis beberapa buku di bidang itu. Pada tahun 2005, spesies baru ikan gobi diberi nama ilmiah Exyrias akihitosebagai penghargaan kepada Kaisar Akhito. Akihito merupakan kaisar ke-125 dan bergelar Heisei yang berarti "damai di manapun". Sesuai tradisi Jepang, setelah ia mangkat, ia akan disebut dengan nama Kaisar Heisei.
His Serene Highness Prince Hans-Adam II
Reigning Prince of Liechtenstein
Johannes Adam Ferdinand Alois Josef Maria Marco d’Aviano Piusadalah nama lengkapnya ketika dilahirkan pada 14 Februari 1945. Ia menduduki takhta Liechtenstein usai kemangkatan ayahandanya, Pangeran Franz Josef II pada 13 November 1989. Liechtenstein merupakan satu dari sedikit monarki di Eropa yang kepala negaranya bergelar Pangeran dan memiliki kuasa di bidang pemerintahan, tidak hanya sekedar kepala negara simbolik. Pada tahun 2003, Pangeran Hans-Adam II mencanangkan referendum amandemen konstitusi. Hasilnya, rakyat Liechtenstein setuju untuk memberi kuasa yang lebih luas kepada Pangeran. Di saat bersamaan, rakyat menolak usulan bahwa Pangeran boleh dilengserkan dan menolak Liechtenstein berubah menjadi republik. Sejak 15 Agustus 2004, dengan alasan untuk regenerasi kepemimpinan, Pangeran Hans-Adam II menyerahkan tugas kelapa negara kepada Pangeran Alois, putranya sekaligus pewaris takhta. Namun, secara de jure, posisi kepala negara masih tetap diduduki oleh Pangeran Hans-Adam II.
His Majesty King Harald V
King of Norway
Lahir pada 21 Februari 1937 di Skaugum dan naik takhta usai kemangkatan ayahandanya, Raja Olav V pada 17 Januari 1991. Di masa mudanya, Harald menggemari olahraga air, terutama berlayar. Ia pernah menjadi atlet olimpiade di cabang olahraga tersebut pada tahun 1964, 1968, dan 1972. Pada tahun 1968, Harald menuai kontroversi di Norwegia karena keinginannya menikahi perempuan biasa yang bukan keturunan bangsawan bernama Sonja Haraldsen, sehingga sempat ditolak ayahandanya sendiri. Keinginannya yang keras memaksa ayahandanya menyetujui pernikahannya. Harald dan Sonja menikah pada Agustus 1968 dan dikaruniai dua orang anak.
His Majesty King Letsie III
King of Lesotho
Raja Letsie III lahir dengan nama David Mohato Bereng Seeisopada 17 Juli 1963. Ia naik takhta untuk pertama kali pada 12 November 1990 setelah krisis politik di Lesotho yang memaksa ayahandanya, Raja Moshoeshoe II diasingkan ke luar negeri. Keinginannya untuk mengembalikan kedudukan ayahandanya selalu ditolak pemerintah pimpinan Partai Kongres Basotho (BCP). Pada tahun 1994, dengan dukungan militer, Raja Letsie III mengkudeta pemerintahan BCP dan membentuk pemerintahan baru, Dengan bantuan mediasi dari negara-negara tetangga di Afrika, akhirnya Raja Letsie III mencapai kesepakatan dengan BCP. Pada 25 Januari 1995, Letsie III resmi menyerahkan kembali takhta Lesotho ke Raja Moshoeshoe II, dan di saat bersamaan, mengakui kembali pemerintahan di bawah pimpinan BCP. Setahun kemudian, pada 15 Januari 1996, Raja Moshoeshoe II tewas dalam kecelakaan mobil. Akhirnya, pada 7 Februari 1996, Letsie III dinobatkan kembali sebagai Raja Lesotho.
His Majesty King Abdullah II
King of Jordan
Abdullah II dilahirkan pada 30 Januari 1962. Di masa mudanya, ia mengenyam pendidikan militer di Inggris dan kemudian bergabung ke dalam angkatan tentara Yordania. Karier militernya yang cemerlang membawanya ke pangkat mayor jenderal pada usia 36 tahun. Abdullah II naik takhta usai kemangkatan ayahandanya, Raja Hussein pada 7 Februari 1999. Selaku Raja, Abdullah II mendorong masuknya investasi asing, perdagangan dengan luar negeri, dan pengembangan teknologi. Usaha ini berbuah peningkatan pertumbuhan ekonomi Yordania hingga dua kali lipat. Raja Abdullah II menikahi perempuan asal Palestina bernama Rania al-Yassin pada tahun 1993 dan merupakan Raja Yordania pertama yang tidak berpoligami. Ratu Rania dikenal di dunia internasional, selain karena kecantikannya, juga karena ia aktif mempromosikan pendidikan, kesehatan, dan sosial, serta aktif di berbagai media sosial seperti Facebook, YouTube, dan Twitter.
His Majesty King Hamad bin Isa Al-Khalifa
King of Bahrain
Hamad lahir pada 28 Januari 1950 dan naik takhta sebagai Emir Bahrain pada 6 Maret 1999 setelah kemangkatan ayahnya, Emir Isa bin Salman al-Khalifa. Usai naik takhta, ia mengadakan reformasi politik dengan membebaskan para tahanan politik, mengizinkan warga Bahrain yang hidup di pengasingan untuk kembali ke tanah air, serta mengadakan pemilu. Pada 14 Februari 2002, untuk menciptakan stabilitas nasional, Hamad mendeklarasikan perubahan status Bahrain menjadi Kerajaan, yang secara otomatis, menaikkan statusnya dari Emir menjadi Raja Bahrain. Di bidang ekonomi, Raja Hamad berhasil membawa Bahrain sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di jazirah Arab pada tahun 2006. Raja Hamad memiliki empat istri dan secara total dikaruniani tujuh putra dan lima putri.
His Majesty King Mohammed VI
King of Morocco
Mohammed VI lahir pada 21 Agustus 1963 dan menjati Raja Maroko pada 23 Juli 1999 setelang kemangkatan ayahandanya, Raja Hassan II. Selain sebagai raja, Mohammed VI juga seorang pebisnis yang handal. Ia memiliki saham di berbagai perusahaan di berbagai bidang, seperti perbankan, investasi, telekomunikasi, pertanian, dan peternakan. Perusahaannya memproduksi merk-merk yang sangat dikenal oleh rakyat Maroko. Dari bisnisnya, ia diperkirakan memiliki kekayaan US$ 2,5 miliar pada tahun 2009, menurut majalah Forbes. Raja Mohammed VI memiliki istri bernama Lalla Salma dan memiliki 2 orang anak. Pada tahun 2011, menjawab gerakan demonstrasi, Raja Mohammed VI menyetujui konstitusi baru yang membatasi kekuasaan dirinya sebagai Raja, memberikan kekuasaan lebih luas kepada perdana menteri, serta menjamin kebebasan berdemokrasi.
His Royal Highness Grand Duke Henri
Grand Duke of Luxembourg
Luksemburg merupakan negara monarki berdaulat dengan bentuk Grand Duchyyang jika di-Indonesiakan, kurang lebih setara dengan sebutan "Kadipaten Agung". Lahir pada 16 April 1955 dengan nama Henri Albert Gabriel Félix Marie Guillaume, ia menduduki takhta Luksemburg setelah ayahnya memutuskan untuk abdikasi pada 7 Oktober 2000. Henri fasih dalam empat bahasa, yakni Bahasa Luksemburg, Jerman, Prancis, dan Inggris. Henri menikahi gadis dari Kuba bernama María Teresa pada 1980 dan dikaruniai lima anak. Salah satu putranya, Pangeran Louis menjadi perbincangan publik pada tahun 2006 setelah kekasihnya melahirkan seorang putra tanpa menikah. Putra tersebut merupakan cucu pertama dari Henri. Kontroversi tersebut berakhir setelah Pangeran Louis bertanggung jawab dengan menikahi kekasihnya dan menyatakan keluar dari daftar pewaris takhta Luksemburg, termasuk anak dan keturunannya. Pada akhir tahun 2008, Henri menolak menandatangani rancangan undang-undang tentang eutanasia yang telah disahkan oleh parlemen, sehingga hukum tersebut tidak dapat diberlakukan. Penolakan ini memicu kontroversi yang berujung pada amandemen konstitusi yang memangkas kuasa kepala negara, sehingga dengan atau tanpa tanda tangannya, hukum yang telah disahkan parlemen tetap berlaku dan wajib diundangkan.
Sebelum memulai daftar 30 Raja di dunia ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui:
- Umum diketahui bahwa monarki dipimpin oleh raja atau ratu, namun tidak semua kepala negara monarki menggunakan gelar "Raja".
- Karena adanya gelar yang tidak memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia, dalam daftar berikut, ada nama dan gelar yang ditulis dalam Bahasa Inggris.
- Istilah lokal akan digunakan apabila istilah tersebut merupakan gelar resmi di negara tersebut, apapun bahasa yang digunakan.
- Daftar berikut akan diurutkan berdasarkan tanggal kepala negara tersebut naik takhta.
- Kepala monarki yang tidak berdaulat penuh, yang merupakan bagian dari satu negara tidak dimasukkan di dalam daftar ini.
Berikut daftar kepala negara monarki yang saat ini bertakhta:
Spoiler for Kerajaan Thailand:
His Majesty King Bhumibol Adulyadej
King of Thailand
Lahir pada 5 Desember 1927, Bhumibol Adulyadej merupakan raja kesembilan dari Dinasti Chakri. Ia naik takhta pada 9 Juni 1946, menggantikan abangnya yang wafat mendadak. Selama bertakhta, Raja Bhumibol sering mencanangkan proyek pembangunan infrastruktur yang secara tidak langsung meningkatkan ekonomi masyarakat. Meskipun Thailand menganut monarki konstitusional, tak jarang pula ia berinisiatif untuk mengintervensi pemerintah demi menjaga stabilitas dan keutuhan nasional. Hal ini menjadikannya raja yang sangat dihormati dan disanjung oleh rakyat Thailand. Memimpin lebih dari 68 tahun, ia tercatat sebagai raja terlama dalam sejarah Thailand
Spoiler for Kerajaan-Kerajaan Persemakmuran:
Her Majesty Queen Elizabeth II
Queen of the United Kingdom of Great Britain & Northern Ireland
Queen of Canada
Queen of Australia
Queen of New Zealand
Queen of Jamaica
Queen of Barbados
Queen of the Commonwealth of The Bahamas
Queen of Grenada
Queen of Papua New Guinea
Queen of Solomon Islands
Queen of Tuvalu
Queen of Saint Lucia
Queen of Saint Vincent & the Grenadines
Queen of Belize
Queen of Antigua & Barbuda
Queen of Saint Christopher & Nevis
His Majesty Sultan Qaboos bin Said Al-Said
Sultan of Oman
Ratu Elizabeth II lahir pada 21 Juni 1926 dengan nama asli Elizabeth Alexandra Mary. Ia naik takhta sepeninggal ayahandanya Raja George VI pada 6 Februari 1952. Karena alasan politik dan sejarah, ia kini adalah Ratu bagi 16 negara yang tergabung dalam Persemakmuran. Setiap posisi yang ia pegang dilaksanakan dan ditempatkan secara terpisah untuk menegaskan bahwa masing-masing negara yang dipimpinnya adalah negara merdeka dan berdaulat, bukan negara bawahan Britania Raya. Pada 6 Juli 2010, ketika berpidato di sidang PBB, untuk pertama kalinya, Ratu Elizabeth II bertindak sebagai Ratu bagi 16 negara secara bersama-sama. Ratu Elizabeth II dikenal karena kekonsistenannya menjalankan tugas dan kewajibannya, baik sebagai Ratu, maupun sebagai Kepala Persemakmuran. Di usianya yang kini menginjak 89 tahun, ia merupakan ratu tertua sepanjang sejarah Britania Raya. Jika ia masih bertakhta pada 9 September 2015, ia akan mencatat rekor sebagai ratu terlama sepanjang sejarah Britania Raya, mengalahkan rekor Ratu Victoria.
Spoiler for Kesultanan Oman:
His Majesty Sultan Qaboos bin Said Al-Said
Sultan of Oman
Sultan Qaboos naik takhta usai mengkudeta ayahnya, Sultan Said bin Taimur pada 23 Juli 1970. Sultan Qaboos lahir pada 18 November 1940. Ia mendapat pendidikan dasar dan menengah di India dan kemudian mengenyam pendidikan militer di Inggris. Sultan Qaboos memimpin Oman dengan absolut. Namun ia memajukan perekonomian dan memodernisasi Oman dengan mengutamakan pendidikan dan kesehatan. Ia berhasil mengubah wajah Oman dari negara tertinggal menjadi negara maju dalam kurun waktu 40 tahun. Di usianya yang menginjak 74 tahun, Sultan Qaboos tidak pernah mengangkat seorang putra mahkota. Hal ini menjadi kini perbincangan suksesi takhta Oman, selain karena kondisi kesehatannya yang mulai menurun, Sultan Qaboos juga tidak dikaruniai putra serta tidak memiliki adik laki-laki.
Spoiler for Kerajaan Denmark:
Her Majesty Queen Margrethe II
Queen of Denmark
Pada 14 Januari 1972, sepeninggal ayahandanya Raja Frederick IX, Ratu Margrethe II menjadi perempuan pertama yang menduduki takhta Kerajaan Denmark sejak Ratu Margrethe I pada tahun 1375–1412. Ratu Margrethe II lahir pada 16 April 1940 dengan nama asli Margrethe Alexandrine Þórhildur Ingrid. Berbeda dengan Raja atau Ratu negara lain, Ratu Margrethe II sangat terbuka dengan kehidupannya sehari-hari. Ia tidak canggung merokok di depan umum atau tampil di publik dengan pakaian dan dandanan seadanya. Meskipun seorang perokok berat, ia mendukung kampanye anti-rokok dengan tidak pernah terlihat merokok lagi di depan umum sejak 2006. Ia hanya akan merokok di kediamannya secara privat. Ratu Margrethe II juga dikenal sebagai seorang pelukis dan perancang pakaian. Ia mengadakan pameran hasil lukisannya setiap tahun dan mengenakan pakaian hasil rancangannya sendiri.[spoiler]
[spoiler=Kerajaan Swedia]
His Majesty King Carl XVI Gustaf
King of Sweden
Lahir pada 30 April 1946 dengan nama asli Carl Gustaf Folke Hubertus. Ayahnya, Pangeran Gustaf Adolf wafat dalam kecelakaan pesawat terbang ketika umurnya baru 9 bulan. Ia naik takhta 15 September 1973 menggantikan kakeknya, Raja Gustaf VI Adolf. Ia menikahi Silvia Sommerlath pada tahun 1976. Pada acara pernikahannya, grup musik ABBA menyanyikan lagu "Dancing Queen" untuk pertama kalinya sebagai persembahan bagi ratu baru Swedia. Pernikahan mereka dikaruniai dua orang putri dan seorang putra. Usai amandemen konstitusi pada tahun 1980, anak tertuanya, Putri Victoria akan menjadi perempuan pertama yang menduduki takhta Swedia sejak Ratu Ulrika Eleonora tahun 1718–1720.
Spoiler for Negara Brunei Darussalam:
His Majesty Sultan Hassanal Bolkiah
Sultan and Yang di-Pertuan of Brunei Darussalam
Hassanal Bolkiah lahir pada 15 Juli 1946 dan naik takhta pada 4 Oktober 1967 setelah ayahandanya memutuskan untuk abdikasi. Pada saat ia naik takhta, Brunei merupakan wilayah protektorat Britania Raya. Pada tahun 1971, Sultan Hassanal Bolkiah memulai usahanya untuk memerdekakan Brunei. Setelah bertahun-tahun menempuh jalur diplomasi dengan Britania Raya, akhirnya pada 1 Januari 1984, Sultan Hassanal Bolkiah memproklamasikan kemerdekaan Negara Brunei Darussalam. Pada 23 Februari 1984, pemerintah Britania Raya secara resmi mengakui dan menyerahkan kedaulatan Brunei kepada Sultan Hassanal Bolkiah. Selain kepala negara, ia juga merangkap Perdana Menteri, Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, dan Panglima Angkatan Bersenjata Brunei, yang memungkinkan ia memimpin Brunei secara absolut. Secara pribadi, ia memiliki ketertarikan di bidang otomotif dan dikabarkan memiliki koleksi ribuan mobil mewah dan antik. Tiga wanita pernah ia nikahi, namun dua di antaranya telah diceraikan. Dari tiga pernikahannya, Sultan Hassanal Bolkiah dikaruniai lima putra dan tujuh putri. Dalam Bahasa Melayu, gelar dan nama lengkap Sultan Brunei sekarang adalah "Kebawah Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saefuddien, Sultan dan Yang di-Pertuan Negara Brunei Darussalam".
Spoiler for Kerajaan Swaziland:
His Majesty King Mswati III and Her Majesty Queen Mother Ntombi
iNgwenyama and iNdlovukazi of Swaziland
Swaziland merupakan monarki yang unik karena sudah menjadi tradisi bahwa rajanya bertakhta secara bersama-sama dengan ibundanya. Raja yang bergelar iNgwenyama (berarti "singa") merupakan kepala negara administratif yang mengurus bidang pemerintahan, sedangkan Ibu Suri yang bergelar iNdlovukazi (berarti "gajah agung") merupakan kepala negara nasional yang mengurus bidang budaya dan tradisi, seperti memimpin upacara adat. Ntombi laTfwala lahir pada tahun 1950 dan merupakan salah satu dari puluhan istri dari Raja Sobhuza II. Dari pernikahannya, Ntombi hanya melahirkan 1 anak pada 19 April 1968 dan diberi nama Makhosetive Dlamini. Pada tahun 1982, Raja Sobhuza II wafat, mengakibatkan krisis suksesi di antara puluhan. Krisis tersebut berakhir pada tahun 1983 dengan ditetapkannya Makhosetive Dlamini sebagai putra mahkota dan Ntombi bertugas sebagai pemangku hingga Makhosetive dewasa. Setelah ulang tahun ke-18, Mahosetive resmi dinobatkan sebagai Raja Swaziland pada 25 April 1986 dengan nama Raja Mswati III. Pada saat bersamaan, Ntombi dinobatkan sebagai Ibu Suri. Berdasarkan tradisi, Raja Swaziland harus memiliki banyak istri. Raja Mswati III kini dikabarkan telah memiliki 15 istri dan 25 anak.
Spoiler for Jepang:
His Imperial Majesty Emperor Akihito
Emperor of Japan
Kaisar Akhito lahir pada 23 Desember 1933 dan naik takhta pada 7 Januari 1989, usai kemangkatan ayahandanya, Kaisar Hirohito. Saat ini, ia merupakan satu-satunya kepala negara monarki yang menggunakan gelar "Kaisar". Meskipun begitu, bisa dibilang Kaisar Jepang adalah kepala negara monarki yang paling tidak berkuasa. Konstitusi Jepang menyebut Kaisar hanya sebagai "simbol pemersatu rakyat Jepang". Kaisar Jepang tidak diberi kuasa apapun, bahkan gelar "kepala negara" pun tidak disematkan kepadanya. Namun, secara de facto, Kaisar Jepang menjalankan tugas-tugas simbolik yang umum menjadi tugas kepala negara pada umumnya. Kaisar Akihito merupakan Kaisar Jepang pertama yang menikahi perempuan dari kalangan rakyat jelata (bukan keturunan bangsawan). Ia menikahi Shoda Michiko pada tahun 1959. Secara pribadi, Kaisar Akihito merupakan peniliti bidang iktiologi, cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari tentang perikanan dan telah menulis beberapa buku di bidang itu. Pada tahun 2005, spesies baru ikan gobi diberi nama ilmiah Exyrias akihitosebagai penghargaan kepada Kaisar Akhito. Akihito merupakan kaisar ke-125 dan bergelar Heisei yang berarti "damai di manapun". Sesuai tradisi Jepang, setelah ia mangkat, ia akan disebut dengan nama Kaisar Heisei.
Spoiler for Kepangeranan Liechtenstein:
His Serene Highness Prince Hans-Adam II
Reigning Prince of Liechtenstein
Johannes Adam Ferdinand Alois Josef Maria Marco d’Aviano Piusadalah nama lengkapnya ketika dilahirkan pada 14 Februari 1945. Ia menduduki takhta Liechtenstein usai kemangkatan ayahandanya, Pangeran Franz Josef II pada 13 November 1989. Liechtenstein merupakan satu dari sedikit monarki di Eropa yang kepala negaranya bergelar Pangeran dan memiliki kuasa di bidang pemerintahan, tidak hanya sekedar kepala negara simbolik. Pada tahun 2003, Pangeran Hans-Adam II mencanangkan referendum amandemen konstitusi. Hasilnya, rakyat Liechtenstein setuju untuk memberi kuasa yang lebih luas kepada Pangeran. Di saat bersamaan, rakyat menolak usulan bahwa Pangeran boleh dilengserkan dan menolak Liechtenstein berubah menjadi republik. Sejak 15 Agustus 2004, dengan alasan untuk regenerasi kepemimpinan, Pangeran Hans-Adam II menyerahkan tugas kelapa negara kepada Pangeran Alois, putranya sekaligus pewaris takhta. Namun, secara de jure, posisi kepala negara masih tetap diduduki oleh Pangeran Hans-Adam II.
Spoiler for Kerajaan Norwegia:
His Majesty King Harald V
King of Norway
Lahir pada 21 Februari 1937 di Skaugum dan naik takhta usai kemangkatan ayahandanya, Raja Olav V pada 17 Januari 1991. Di masa mudanya, Harald menggemari olahraga air, terutama berlayar. Ia pernah menjadi atlet olimpiade di cabang olahraga tersebut pada tahun 1964, 1968, dan 1972. Pada tahun 1968, Harald menuai kontroversi di Norwegia karena keinginannya menikahi perempuan biasa yang bukan keturunan bangsawan bernama Sonja Haraldsen, sehingga sempat ditolak ayahandanya sendiri. Keinginannya yang keras memaksa ayahandanya menyetujui pernikahannya. Harald dan Sonja menikah pada Agustus 1968 dan dikaruniai dua orang anak.
Spoiler for Kerajaan Lesotho:
His Majesty King Letsie III
King of Lesotho
Raja Letsie III lahir dengan nama David Mohato Bereng Seeisopada 17 Juli 1963. Ia naik takhta untuk pertama kali pada 12 November 1990 setelah krisis politik di Lesotho yang memaksa ayahandanya, Raja Moshoeshoe II diasingkan ke luar negeri. Keinginannya untuk mengembalikan kedudukan ayahandanya selalu ditolak pemerintah pimpinan Partai Kongres Basotho (BCP). Pada tahun 1994, dengan dukungan militer, Raja Letsie III mengkudeta pemerintahan BCP dan membentuk pemerintahan baru, Dengan bantuan mediasi dari negara-negara tetangga di Afrika, akhirnya Raja Letsie III mencapai kesepakatan dengan BCP. Pada 25 Januari 1995, Letsie III resmi menyerahkan kembali takhta Lesotho ke Raja Moshoeshoe II, dan di saat bersamaan, mengakui kembali pemerintahan di bawah pimpinan BCP. Setahun kemudian, pada 15 Januari 1996, Raja Moshoeshoe II tewas dalam kecelakaan mobil. Akhirnya, pada 7 Februari 1996, Letsie III dinobatkan kembali sebagai Raja Lesotho.
Spoiler for Yordania:
His Majesty King Abdullah II
King of Jordan
Abdullah II dilahirkan pada 30 Januari 1962. Di masa mudanya, ia mengenyam pendidikan militer di Inggris dan kemudian bergabung ke dalam angkatan tentara Yordania. Karier militernya yang cemerlang membawanya ke pangkat mayor jenderal pada usia 36 tahun. Abdullah II naik takhta usai kemangkatan ayahandanya, Raja Hussein pada 7 Februari 1999. Selaku Raja, Abdullah II mendorong masuknya investasi asing, perdagangan dengan luar negeri, dan pengembangan teknologi. Usaha ini berbuah peningkatan pertumbuhan ekonomi Yordania hingga dua kali lipat. Raja Abdullah II menikahi perempuan asal Palestina bernama Rania al-Yassin pada tahun 1993 dan merupakan Raja Yordania pertama yang tidak berpoligami. Ratu Rania dikenal di dunia internasional, selain karena kecantikannya, juga karena ia aktif mempromosikan pendidikan, kesehatan, dan sosial, serta aktif di berbagai media sosial seperti Facebook, YouTube, dan Twitter.
Spoiler for Kerajaan Hasyimiyah Bahrain:
His Majesty King Hamad bin Isa Al-Khalifa
King of Bahrain
Hamad lahir pada 28 Januari 1950 dan naik takhta sebagai Emir Bahrain pada 6 Maret 1999 setelah kemangkatan ayahnya, Emir Isa bin Salman al-Khalifa. Usai naik takhta, ia mengadakan reformasi politik dengan membebaskan para tahanan politik, mengizinkan warga Bahrain yang hidup di pengasingan untuk kembali ke tanah air, serta mengadakan pemilu. Pada 14 Februari 2002, untuk menciptakan stabilitas nasional, Hamad mendeklarasikan perubahan status Bahrain menjadi Kerajaan, yang secara otomatis, menaikkan statusnya dari Emir menjadi Raja Bahrain. Di bidang ekonomi, Raja Hamad berhasil membawa Bahrain sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di jazirah Arab pada tahun 2006. Raja Hamad memiliki empat istri dan secara total dikaruniani tujuh putra dan lima putri.
Spoiler for Kerajaan Maroko:
His Majesty King Mohammed VI
King of Morocco
Mohammed VI lahir pada 21 Agustus 1963 dan menjati Raja Maroko pada 23 Juli 1999 setelang kemangkatan ayahandanya, Raja Hassan II. Selain sebagai raja, Mohammed VI juga seorang pebisnis yang handal. Ia memiliki saham di berbagai perusahaan di berbagai bidang, seperti perbankan, investasi, telekomunikasi, pertanian, dan peternakan. Perusahaannya memproduksi merk-merk yang sangat dikenal oleh rakyat Maroko. Dari bisnisnya, ia diperkirakan memiliki kekayaan US$ 2,5 miliar pada tahun 2009, menurut majalah Forbes. Raja Mohammed VI memiliki istri bernama Lalla Salma dan memiliki 2 orang anak. Pada tahun 2011, menjawab gerakan demonstrasi, Raja Mohammed VI menyetujui konstitusi baru yang membatasi kekuasaan dirinya sebagai Raja, memberikan kekuasaan lebih luas kepada perdana menteri, serta menjamin kebebasan berdemokrasi.
Spoiler for Luxemburg:
His Royal Highness Grand Duke Henri
Grand Duke of Luxembourg
Luksemburg merupakan negara monarki berdaulat dengan bentuk Grand Duchyyang jika di-Indonesiakan, kurang lebih setara dengan sebutan "Kadipaten Agung". Lahir pada 16 April 1955 dengan nama Henri Albert Gabriel Félix Marie Guillaume, ia menduduki takhta Luksemburg setelah ayahnya memutuskan untuk abdikasi pada 7 Oktober 2000. Henri fasih dalam empat bahasa, yakni Bahasa Luksemburg, Jerman, Prancis, dan Inggris. Henri menikahi gadis dari Kuba bernama María Teresa pada 1980 dan dikaruniai lima anak. Salah satu putranya, Pangeran Louis menjadi perbincangan publik pada tahun 2006 setelah kekasihnya melahirkan seorang putra tanpa menikah. Putra tersebut merupakan cucu pertama dari Henri. Kontroversi tersebut berakhir setelah Pangeran Louis bertanggung jawab dengan menikahi kekasihnya dan menyatakan keluar dari daftar pewaris takhta Luksemburg, termasuk anak dan keturunannya. Pada akhir tahun 2008, Henri menolak menandatangani rancangan undang-undang tentang eutanasia yang telah disahkan oleh parlemen, sehingga hukum tersebut tidak dapat diberlakukan. Penolakan ini memicu kontroversi yang berujung pada amandemen konstitusi yang memangkas kuasa kepala negara, sehingga dengan atau tanpa tanda tangannya, hukum yang telah disahkan parlemen tetap berlaku dan wajib diundangkan.
0
4.5K
Kutip
11
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan