Kamis, 16 April 2015 15:34

Suasana ujian nasional (UN) online di salah satu sekolah di Yogyakarta, Senin (13/4/2015) Laporan Reporter Tribun Jogja, Hari Susmayanti


TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -Ujian Nasional (UN) hari keempat di Gunungkidul diwarnai dengan matinya aliran listrik sehingga menyebabkan pelaksanaan ujian sistem computer based test (CBT) di SMK 1 Wonosari terganggu.

Pelaksanaan ujian yang seharusnya dimulai pukul 07.30 WIB akhirnya mundur setengah jam karena mesin genset yang disediakan sekolah tidak berfungsi.

Kepala SMK 1 Wonosari, Mudji Muljatnya mengatakan, insiden matinya aliran listrik terjadi saat para siswa sedang mengerjakan soal ujian. Tiba-tiba listrik dari PLN mati sehingga membuat ujian terhenti seketika.

Pihak sekolah kemudian langsung berupaya mengatasi matinya aliran listrik dengan menghidupkan mesin genset yang sudah disiapkan sebelumnya. Namun mesin genset tersebut bermasalah karena meski sudah hidup, tidak bisa mengalirkan listrik.

Karena tetap tidak menyala, akhirnya penyedia genset langsung berinisiatif untuk mendatangkan mesin genset lainnya untuk menghidupkan aliran listrik.

Setelah mesin genset datang, petugas langsung menghidupkan aliran listrik.

“Kita tadi langsung koordinasi dengan PLN , ternyata penyebab matinya listrik karena di Siraman ada warga yang menebang pohon dan menimpa kabel. Tadi saat mesin genset yang baru dihidupkan, aliran listrik dari PLN sudah menyala kembali,” katanya saat ditemui di SMK 1 Wonosari, Kamis (16/4/2015).

Dia mengakui matinya aliran listrik saat pelaksanaan ujian ini sangat mengganggu para siswa. Untuk itu, saat listrik padam, pengawas dan pihak sekolah langsung meminta para siswa untuk tetap tenang di dalam ruangan. Setelah listrik kembali menyala, proses ujian kembali dilanjutkan.

“Akhirnya pelaksanaan ujian mundur sekitar setengah jam. Tapi itu tidak masalah dan tidak mengganggu pelaksanaan ujian shift kedua karena waktu istirahatnya cukup panjang,”jelasnya
'
http://jogja.tribunnews.com/2015/04/...soal-un-online'


anu numpang lewat