Jokowi adalah musibah presiden bagi bangsa indonesia

Masuk gorong gorong:'
http://www.siagaindonesia.com/2015/0...ngsa-indonesia'

CILUUUKK


SICOM Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) semua aturan dan tatanan negara makin berantakan, bahkan mengarah ke kehancuran total.

Menurut Ketua Petisi 28, Haris Rusli Moti, Rabu (4/3), sengkarut itu sudah terjadi di tubuh lembaga antirasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Belum sampai 150 hari Jokowi berkuasa, semua tatanan hancur berantakan. Semua tatanan yang sudah hancur era SBY sekarang menuju pada kehancuran total. Tak ada yang ditakuti (koruptor), semuanya pesta jingkrak- jingkrak,” tegas Haris.


Aksi demo pegawai KPK yang menentang kebijakan petinggi KPK karena melimpahkan kasus Komjen Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung pada Selasa (3/3/2015, kata Haris, bakal merembet ke rakyat.

“Sebentar lagi, ‘kata hati terdalam’ pegawai KPK akan menebar bagaikan virus kepada seluruh rakyat Indonesia,” papar Haris.

Kekuasaan yang dimiliki Jokowi saat ini, lanjut Haris, terlalu lemah untuk melakukan perubahan karena dia (Jokowi) bukan ketua umum partai politik. Sehingga gampang disetir oleh ketum partai. Karena itu Haris menyebut, saat ini bangsa Indonesia tengah dilanda musibah presiden.

“Jokowi bagi bangsa Indonesia adalah musibah presiden. Di mana, kita harapkan Jokowi melakukan perubahan, tetapi tidak mempunyai kekuasaan sama sekali,” sesal Haris.

Yang menyedihkan, kata Haris, Jokowi tidak mengakar kuat di kalangan PDIP sendiri. Oleh partainya sendiri dia tidak didukung, termasuk soal pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

“Padahal perubahan prosedural membutuhkan kekuatan di parlemen, dia bahkan tak mengakar di PDIP. Jokowi tak bisa atur tentara yang punya power besar,” ujar Haris.

Haris mengatakan, para relawan juga telah terpecah-belah dan berantakan karena kebijakan Jokowi dalam hal pengangkatan menteri dan Wantimpres.

Tidak hanya itu, Jokowi saat Pilpres banyak didukung oleh mafia, bandit dan maling ‘kakap’.



“Belum lagi banyaknya kebijakan yang terbukti berpihak kepada mafia dan maling yang mendukung dia saaat Pilpres. Media massa juga kecewa karena lemah hadapi para bandit,” pungkas Haris.

Banyak para projo yg dikabarkan stress