Jakarta -Penjualan mobil Toyota di Indonesia sepanjang Januari hingga Maret lalu diperkiran sebanyak 85.000 unit atau menurun dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 113.476 unit. Semakin buruknya perekonomian nasional ditengarai sebagai penyebabnya.

"Perekonomian saat ini tidak lebih bagus daripada tahun lalu. Bahkan lebih buruk," tutur Manager Corporate Planning and Public Relation PT TAM Widyawati Soedigdo di sela-sela Camry Invitational Golf Tournament (CIGT) di Royale Jakarta Golf Club, Selasa (7/4/2015).

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sejumlah bahan pangan pokok telah memicu melambungnya angka inflasi.

Walhasil, harga produk lain juga ikut terkerek. Kondisi ini telah menekan daya beli masyarakat. "Daya beli masyarakat turun," kata dia.

Kondisi ini semakin tak bersahabat bagi masyarakat karena ditambah dengan lunglainya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Akibatnya, banyak orang yang menunda atau bahkan membatalkan rencana pembelian mobil. Dan kondisi itu tak hanya dialami oleh konsumen kelas menengah ke bawah saja, tetapi juga kelas atas.

"Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar juga sangat dirasakan konsumen kelas atas. Begitu pun dengan inflasi, sehingga sebagian dari mereka pikir-pikir untuk membeli mobil baru," ucap Public Relation Manager PT TAM, Rouli Sijabat.

Menurutnya, kondisi saat ini sulit diprediksi. Sehingga kinerja penjualan kendaraan pada tahun ini juga sulit diperkirakan.

Paling banter hanya sama dengan tahun lalu, yang total penjualannya sebanyak 1,2 juta unit. Sedangkan khusus penjualan Toyota pada Maret lalu diperkirakan hanya sekitar 31.000 unit. Itu turun dibanding bulan Maret 2014 yang menembus sekitar 39.000.
'
http://www.modifikasi.com/showthread...uartal-I-Turun'