akarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) memblokir 22 situs Islam karena dinilai menyebarkan paham radikal. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan, tak mau berdebat soal definisi paham radikal dengan pihak lain yang menolak pemblokiran situs Islam tersebut.
Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Brigadir Jenderal Arief Dharmawan mengatakan, lembaganya hanya menekankan bahwa konten di website yang diblokir bertentangan dengan falsafah Indonesia dan Islam.
"Kami tidak mau berdebat tentang masalah radikal. Kami hanya ingin mengatakan, siapa yang bertanggung jawab jika tulisan menghasut, mengkafirkan, dan hal semacam itu masuk ke website?" kata Arief saat berbincang dengan CNN Indonesia, Selasa (31/3).
Pilihan Redaksi
Ansyaad: Pemblokiran Situs Islam Efektif Cegah Radikalisme
BNPT: Situs yang Diblokir Berisi Hasutan dan Sebar Kebencian
Pemimpin Redaksi Situs Islam Kritik Pemblokiran Kominfo
Kominfo Akui Tak Lakukan Investigasi Soal Blokir Situs Islam
Arief juga menjelaskan latar belakang pemblokiran situs-situs tersebut. BNPT telah memantau sejumlah portal pemberitaan yang selama ini dinilai "terlalu keras" dalam pemberitaan mengenai Islam. Pemantauan dilakukan tahun 2012, 2013, dan 2014, termasuk menerima laporan masyarakat.
"Kami juga telah memaparkan pandangan kami tentang situs-situs tersebut. Kami buat grafik. Kami anggap ini berbahaya kalau dibiarkan. Karena artikel disebarluaskan tanpa ada yang mengatur," tutur Arief.
Namun pemaparan pandangan BNPT tersebut tak digubris oleh pemerintah. Website yang dianggap menyebarkan "paham yang tidak tepat" seperti ISIS dan Al Qaeda bahkan meluas lewat fasilitas share yang terdapat dalam setiap situs sehingga orang lain dapat ikut membaca konten tersebut.
Hal ini yang selanjutnya dianggap meresahkan oleh BNPT. Gayung bersambut ketika Kominfo menanyakan kepada BNTP, "Mana sih situs-situs yang dianggap tidak bertanggung jawab oleh BNPT?" kata Arief.
Lantas BNPT menyerahkan data situs-situs yang selama ini memang telah dikantongi lembaga yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution tersebut kepada Kominfo. Data tersebut selanjutnya digunakan Kominfo sebagai landasan untuk memblokir situs yang kontennya dinilai menghasut dan menyebar kebencian.
"Kami paparkan di kementerian terkait, ini lho website yang beritanya bikin panas, dengan judul-judul bombastis, terutama saat ISIS baru berkembang. Tapi nothing to do sama pemerintah waktu itu. Jadi ketika diminta sama Kominfo, kami langsung kasih datanya karena kami memang sudah punya," ujarnya.
Terkait kemungkinan mencabut pemblokiran atas situs-situs tersebut, Arief tak mau berkomentar. Menurutnya kewenangan memblokir atau tidak ada di tangan Kominfo. "Yang memblokir Kominfo, silakan ditanya ke sana untuk dicabut atau terus diblokir," kata Arief.
Diberitakan sebelumnya, Kominfo memblokir 22 situs Islam yang dianggap menyebarkan paham radikal. Kominfo menyatakan, pemblokiran situs-situs tersebut dilakukan atas permintaan BNPT.
Pemimpin Redaksi situs Islam yang diblokir tersebut saat ini sedang melakukan mediasi di Kantor Kominfo untuk mempertanyakan alasan pemblokiran. Hingga kini, pemblokiran masih menuai kontroversi lantaran dianggap telah membelenggu kebebasan pers dan kebebasan berekspresi.
Pemimpin Redaksi Hidayatullah, Mahladi, mengatakan tidak pernah mendapat konfirmasi mengenai rencana pemblokiran situs miliknya. (rdk)
intinya
BNPT Keok Saat Berdebat Soal Alasan Pemblokiran Website Islam
(Copy paste dari status seorang teman di Facebook)
Apa Kabar Indonesia TV-One pagi ini, 1 April 2015
Al irsyad : apa alasan bapak menutup media2 islam?
BNPT : karena mereka terindikasi radikal..dan menghembuskan jihad
Al irsyad : semisal dakwatuna eramuslim....mereka malaht memerangi ISIS...kenapa bapak tutup juga?
BNPT : radikalisme tidak selalu menuliskan tentang jihad. Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa media2 ini memelintir hadist dant alquran...
Al irsyad : loh...kok jadi memelintir hadits dan alquran bahasannya?. Tadi bapak bilang karena jihad?.. Apa ini maksudnya? Kalau bapak bicara tentang media2 yang memelintirt hadits...harusnya bapak habisi itu JIL...liberal yang suka sembarangan bicarat tentang alquran dan hadits. Syiah yang jelas2 keluar dari frame islam.. Ini sebenarnya apa sih yang bapak maksud?..
BNPT: (diam ga bisa jawab)
Al irsyad : bulan januari lalu...kami ulama2 mengundang BNPT untuk hadir di pertemuan kami...pergerakan kami bapak tahu... Ini fotonya saya bawa...nih...bapak lupa???..,
BNPT : (diam)..
BNPT : media2 itu tidak mndukung BNPT
Al irsyad : nah...jawaban bapak ngelantur lagi...ga jelas...kalo bapak bilang media2 itu gak mendukung BNPT ...situs al irsyad yang mendukung BNPT bapak tutup juga...yang kontra BNPT bapak tutup juga.... Jadi apa ini alasannya???
BNPT : (diam...)
Al irsyad : jangan2 ini pesanan syiah...karena situs2 yang bapak blokir itu...semua menentang syiah...jangan2 itu alasannya...iya pak???
BNPT : kami belum bisa menjawab...akan kami kaji ulang pemblokiran ini...untuk sementara ada 7 media yang akan kami bicarakan untuk ditutup...
(gak disebut medianya apa aja)...