Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

charliebegoAvatar border
TS
charliebego
Kisah WNI Ttg Kekejaman Syiah Houthi Yaman Yg Menangkap WNI
Kisah WNI di Yaman Hidup di Bawah Bayang Houthi

Yaman menjadi negara yang mencekam bagi warga asing sejak dikuasai oleh pemberontak Houthi, tidak terkecuali mahasiswa Indonesia. Para mahasiswa ini harus berhadapan dengan Houthi yang kini memegang seluruh kerja pemerintahan, termasuk soal perizinan.

Mahasiswa Andalus University di Sanaa, Muhammad Kholil, mengatakan bahwa kelompok Houthi ini sangat berbahaya, mereka berkeliaran di jalan-jalan, beberapa memakai pakaian sipil dan bersenjata.

"Mereka tidak mengerti dasar hukum, jadi terserah mereka sendiri," ujar pria 23 tahun ini kepada CNN Indonesia, Sabtu (28/3).

Kholil mengatakan bahwa Houthi memegang 100 persen kekuasaan di Sanaa, mulai pemerintahan hingga perizinan bagi pelajar, semuanya harus dengan persetujuan dan tanda tangan mereka.


"Kelompok WNI dari Dammaj mendapatkan tekanan dari Houthi. Mereka tidak diberi izin tinggal, dicekal dan ditangkap. Beberapa terpaksa tinggal di masjid setelah keluar dari Dammaj," lanjut Kholil.

Darrul Hadits di Dammaj menjadi medan perang pada tahun 2013 lalu saat kelompok Syiah Houthi menyerang pesantren tersebut. Beberapa WNI tewas dalam serangan Houthi saat itu. Untuk menghindari Houthi, Darrul Hadits memindahkan praktik belajar dan mengajar mereka ke Sanaa.

Kholil mengatakan tiga santri Darrul Hadits yang tinggal di masjid di Sanaa ditangkap oleh Houthi menyusul serangan ke dua masjid yang menewaskan ratusan orang beberapa waktu lalu. Penangkapan dilakukan karena mereka tidak punya izin tinggal.

"Mereka semua ditangkap Houthi, hingga kini tidak ada beritanya," kata mahasiswa jurusan dirasat Islamiya ini.

Pejabat Kementerian Luar Negeri RI belum bisa dihubungi untuk mengonfirmasi soal penangkapan ini.

Saat ini Yaman tengah dibombardir oleh Arab Saudi dan sembilan negara lainnya untuk memberantas Houthi. Kholil mengatakan situasi ini membuat beberapa WNI mengungsi ke KBRI. Selain itu, keadaan yang tidak aman membuat para WNI takut ke luar rumah.

"Kami tidak berani keluar rumah jauh-jauh. Beberapa hari ini kurang aman, jadi kami di rumah saja. Keluar hanya untuk beli makan. Kami di perumahan, keluar dari sini, banyak tentara Houthi berkeliaran," ujar Kholil.

Kini, sebanyak 4.159 WNI masih menetap di berbagai kawasan di Yaman. Jumlah tersebut terbagi menjadi 2.686 mahasiswa 1.488 buruh migran. Sejak pemerintah mengumumkan rencana evakuasi pada Februari lalu, 175 orang mendaftar dan 141 di antaranya sudah tiba di Tanah Air

http://www.cnnindonesia.com/internas...bayang-houthi/

==================================



download bukunya
https://ia601003.us.archive.org/25/i...0Indonesia.pdf
0
7.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan