Apa motif sebenarnya Arab Saudi menyerang pemberontak Syiah Houthi di Yaman? Raja Salman bin Abdulaziz As Saud tergolong nekat jika tidak memiliki motif yang kuat untuk melakukan serangan di negara tetangganya itu. Dan tidak tanggung-tanggung, Saudi mengerahkan 100 pesawat tempur dan menerjunkan 150.000 prajurit untuk melakukan serangan tersebut.

Ada dua pendekatan untuk melihat motif Saudi menyerang Syiah Houthi

Pertama, pendekatan ideologi. Berbeda dengan raja sebelumnya, Raja Salman tergolong lebih haroki. Ia dekat dengan gerakan islam dan taat pada ulama ahlus sunnah. Sementara Syiah Houthi sudah jelas ideologinya.

Menurut referensi salah satu situs Islam, Syiah Houthi adalah kelompok militan Syiah Zaidi yang beroperasi di Yaman. Syiah Zaidi merupakan salah satu cabang dari Syiah Imamiyah Iran.

Nah, seperti kita tahu perseteruan ahlus sunnah dengan syiah, Saudi punya kepentingan agar syiah tidak berkuasa di Yaman dan menguatkan syiah di Timur Tengah. Motif ideologi juga menyebutkan bahwa syiah bukan Islam sehingga berperang melawan syiah merupakan jihad untuk menghentikan perlakuaan zhalim dari kekuatan tersebut.

Kedua, pendekatan persekutuan. Ini bisa jadi motif tersendiri atau tambahan dari motif pertama. Bahwa PBB mendesak Houthi serahkan kekuasaan pada Presiden sah Al Hadi. Amerika juga mendukung PBB. Sementara Saudi telah lama menjalin hubungan baik dengan AS dan PBB. Sehingga ketika Houthi menolak, pemerintahan Al Hadi harus didukung meskipun ia adalah pemerintahan sekuler.