5 Kata yang Sering Dipakai Berkebalikan 180 Derajat dengan Artinya
TS
sergiorizaldi
5 Kata yang Sering Dipakai Berkebalikan 180 Derajat dengan Artinya
5 Kata yang Sering Dipakai Berkebalikan 180 Derajat dengan Artinya
Sebagai makhluk hidup kita tentu
menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi kita. Dalam bahasan informatika, bahasa dapat dimengerti oleh sesama penuturnya karena terdapat suatu ontologi antara penutur itu. Dengan kata lain, terdapat suatu kesepakatan antar agen penutur bahasa akan makna dan hierarki dari setiap simbol (baca: huruf dan kata) yang digunakan dalam bahasa.
Namun, apa yang terjadi jika ternyata ada beberapa kata yang sebenarnya artinya ke kiri tetapi malah sering dipakai dalam artian
ke kanan? Harusnya sih, dalam bahasan informatika, hal ini memperumit sistem dan komunikasi sampai bisa-bisa tidak ada komunikasi terjadi. Ternyata ada loh kata-kata dalam bahasa Indonesia yang dipakai berkebalikan 180 derajat dengan arti aslinya (mungkin banyak, saya baru menemukan beberapa). Hmm… Akan tetapi, untungnya karena kita manusia kita bisa menoleransi hal ini sehingga kita
tetap bisa saling mengerti. Namun,
kalau lawan bicaranya adalah grammar nazi, hasilnya bisa seperti gambar kartun pada thread ini.
Spoiler for Absen:
1. Absen
Yang ini adalah yang kata yang
paling mudah. Kita semua tahu
artinya apa tetapi selalu saja menggunakan kata ini dalam makna yang salah: daftar absen, belum absen, titip absen. Seperti terlihat pada KBBI berikut:
ab·sen /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir; meng·ab·sen v memanggil (menyebutkan, membacakan) nama-nama orang pd daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang: setiap pagi guru ~ murid-muridnya
Mungkin kesalahan ini terjadi
berulang-ulang karena arti kata mengabsen memang memanggil nama masing-masing peserta untuk mengecek ketidakhadiran (hadir tidaknya) peserta. Jadinya, kesan yang ada pada frasa daftar absen dan titip absen ini pun mengarah ke pencatatan hadirnya seseorang.Padahal yang jadi fokus pada saat mengabsen adalah ketidakhadiran atau absennya seseorang.
Spoiler for Acuh:
2. Acuh
Kata ini cukup susah karena pemakaian yang salahnya sudah
sangat akrab di telinga kita. Bahkan sering sekali digunakan di lirik lagu dan surat kabar.
Entah mengapa kata acuh memang
terkesan tidak peduli. Entah karena pendeknya kata ini, intonasi pengucapannya yang tinggi di akhir sehingga terkesan cuek, atau terlalu banyak manusia yang salah menggunakan kata ini. Bisa jadi juga karena ada frasa acuh tak acuh yang artinya tidak mau tahu sehingga baik kata acuh maupun tak acuh memiliki kesan tidak peduli.
Padahal, arti yang benar sesuai
KBBI adalah :
acuh v peduli; mengindahkan: ia tidak — akan larangan orang tuanya; – tak — tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu;
meng·a·cuh·kan v memedulikan;
mengindahkan: tidak seorang pun yg ~ nasib anak gelandangan itu;
acuh·an n hal yg diindahkan; hal yg menarik minat
Spoiler for Bergeming:
3. Bergeming
Yang ini sedikit lebih susah karena kata ini memang jarang digunakan
dan pada saat digunakan malah salah. Sangat jarang sekali saya menemukan tulisan yang tepat dalam menggunakan kata geming ini. Pernah sekali saya menemukan suatu surat kabar elektronik yang tepat
menggunakannya, saya langsung kagum dengan penulis dan editornya.
Tidak usah bertele-tele lagi, arti yang sebenarnya dari kata bergeming ini adalah :
ge·ming Jk, ber·ge·ming v tidak bergerak sedikit juga; diam
saja; ter·ge·ming v terdiam
Kenapa ya kesalahan ini terjadi?
Siapa coba yang memulainya. Mungkin karena kata bergeming memiliki rima seperti halnya objek yang bergerak osilasi (bergoyang-goyang). Wing- wing-wing… Ming-ming-ming… Jadi deh, orang-orang memahami arti tidak bergeming itu “tidak bergerak”. Padahal tidak bergeming itu artinya tidak dapat bertahan alias bergerak.
Spoiler for Seronok:
4. Seronok
Yang terakhir ini agak aneh lagi. Di
banyak koran dan surat kabar elektronik, penggunaan seronok
cenderung negatif. Bahkan kata seronok yang dimaknai tidak sopan ini bisa sampai ke judul artikel.
Wah, sudah parah kesalahannya.
Menurut KKBI:
se·ro·nok a menyenangkan
hati; sedap dilihat (didengar
dsb): dl dunia keronggengan ini suara
pesinden itu sama-sama — dan menarik hati; me·nye·ro·nok·kan v menimbulkan rasa seronok; ke·se·ro·nok·an n perihal (yg bersifat) seronok
Jelas pula arti kata seronok menurut KKBI (dan ini artinya menurut bahasa Indonesia) adalah sopan bukan makna negatif yang sering dipakai orang. Makna kata ini sama dengan yang dipakai saudara kita di Malaysia sana. Kesalahan pemakaian hingga 180 derajat pada kata seronok ini
mungkin terjadi karena keberadaan kata senonoh yang serima pengucapannya. Karena kata senonoh bernuansa negatif, akhirnya kata seronok pun kecipratan. Padahal kata seronok artinya sopan loh.
Spoiler for Senonoh:
5. Senonoh
Nah kata yang ini setangah- setengah nih. Terkadang benar, terkadang salah.
Seperti yang sudah disinggung di
atas, kata senonoh artinya tidak sopan ya. Akan tetapi, entah mengapa sering kita dengar perkataan yang mirip seperti “Artis itu melakukan perbuatan tidak senonoh”. Seolah-olah, kata senonoh disini artinya sopan. Hmmm… Padahal KKBI berkata :
se·no·noh a, tidak — , kurang — tidak patut atau tidak sopan (tt perkataan, perbuatan, dsb); tidak
menentu atau tidak manis dipandang (pakaian dsb): kelakuan yg tidak –; pakaian tidak –;ke·ti·dak·se·no·noh·an n keadaan tidak senonoh
Dua kasus yang terakhir ini cukup
unik ya, soalnya sering terbalik- balik gitu penggunaannya. Aneh, heran juga saya.
Itulah kata-kata yang sering dipakai salah bahkan sampai berputar balik artinya. Sebagai agen penutur bahasa yang baik kita harus menggunakan simbol- simbol tadi sesuai kesepakatan bukan.
0
10.4K
Kutip
18
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru