- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Daftar 5 Kasus Salah Tangkap Polisi yang Tragis
TS
inginsukses01
Inilah Daftar 5 Kasus Salah Tangkap Polisi yang Tragis
Quote:
Quote:
Sebelumnya ane mau ngucapain terima kasih banyak buat agan-agan dimari karena sudah sudi mampir di Thread ane yg sederhana ini.
Quote:
Spoiler for Cek No Repost:
Quote:
MUKADIMAH
via news.babe.co.id
Masih segar dalam ingatan kita tentang kasus salah tangkap polisi Kudus yang terjadi pada bulan November 2012, dimana korban yang bernama Kuswanto disiram bensin dan dibakar setelah sebelumnya disiksa dan dipukuli di dalam mobil hanya karena polisi mengejar pengakuan korban. Meskipun kejadian ini bukan yang pertama namun entah kenapa selalu terulang lagi dan lagi.
Yang menjadi penyebab kenapa kasus di atas disorot masyarakat, sebenarnya bukan karena kasus salah tangkapnya, tapi lebih karena metode interogasi dengan cara penyiksaan yang hingga kini masih dilakukan polisi di Indonesia. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia telah meratifikasi sekitar 17 hukum internasional yang melindungi hak asasi manusia, termasuk diantaranya konvensi menentang penyiksaan (Convention Against Torture & Others Cruel, Inhuman or Degrading Punishment). Rupanya polisi kita masih kurang bijak untuk menjerat tersangka berdasarkan keterangan saksi dan fakta, hingga hanya bisa semata-mata mengejar pengakuan korban.
Kembali ke topik semula, di belahan dunia lain kasus salah tangkap polisi semacam ini juga sering terjadi. Namun ini terjadi bukan semata-mata karena polisi salah mengidentifikasi, melainkan karena para korban salah tangkap ini memiliki wajah dan ciri-ciri yang sangat mirip dengan pelaku kejahatan yang sesungguhnya. Berikut daftar 5 kasus salah tangkap polisi yang tragis.
Cekibrott gan!!!
Yang menjadi penyebab kenapa kasus di atas disorot masyarakat, sebenarnya bukan karena kasus salah tangkapnya, tapi lebih karena metode interogasi dengan cara penyiksaan yang hingga kini masih dilakukan polisi di Indonesia. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia telah meratifikasi sekitar 17 hukum internasional yang melindungi hak asasi manusia, termasuk diantaranya konvensi menentang penyiksaan (Convention Against Torture & Others Cruel, Inhuman or Degrading Punishment). Rupanya polisi kita masih kurang bijak untuk menjerat tersangka berdasarkan keterangan saksi dan fakta, hingga hanya bisa semata-mata mengejar pengakuan korban.
Kembali ke topik semula, di belahan dunia lain kasus salah tangkap polisi semacam ini juga sering terjadi. Namun ini terjadi bukan semata-mata karena polisi salah mengidentifikasi, melainkan karena para korban salah tangkap ini memiliki wajah dan ciri-ciri yang sangat mirip dengan pelaku kejahatan yang sesungguhnya. Berikut daftar 5 kasus salah tangkap polisi yang tragis.
Cekibrott gan!!!
Quote:
1. Joyce Ann Brown
Spoiler for Joyce Ann Brown:
Joyce Ann Brown
Pada tahun 1980, seorang wanita warga Texas bernama Joyce Ann Brown sedang membaca berita di koran ketika dia melihat namanya disebut sebagai tersangka pembunuhan. Dua hari sebelumnya, dua orang wanita merampas sebuah jaket bulu dan membunuh pemiliknya sebelum kabur dengan sebuah mobil sewa. Ketika polisi mengidentifikasi penyewa mobil itulah kemudian muncul nama Joyce Ann Brown. Sesaat kemudian polisi menunjukkan foto Joyce kepada istri korban, dan dia menyatakan positif pelakunya adalah Joyce.
Joyce yang tidak merasa bersalah kemudian mendatangi kantor polisi untuk mengklarifikasi masalah itu, namun Joyce malah ditangkap dan akhirnya divonis hukuman 25 tahun penjara dalam persidangan. Joyce Ann Brown penyewa mobil yang asli kemudian muncul dan menyatakan bahwa dialah yang menyewa mobil tersebut dan pada saat kejadian meminjamkannya kepada temannya bernama Renee Michelle Taylor. Setelah menerima laporan itu polisi langsung menggeledah apartemen Taylor dan menemukan bukti-bukti kejahatan di sana. Pada tahun 1989 Joyce dibebaskan dari penjara Texas setelah mendekam disana selama sembilan tahun.
Joyce yang tidak merasa bersalah kemudian mendatangi kantor polisi untuk mengklarifikasi masalah itu, namun Joyce malah ditangkap dan akhirnya divonis hukuman 25 tahun penjara dalam persidangan. Joyce Ann Brown penyewa mobil yang asli kemudian muncul dan menyatakan bahwa dialah yang menyewa mobil tersebut dan pada saat kejadian meminjamkannya kepada temannya bernama Renee Michelle Taylor. Setelah menerima laporan itu polisi langsung menggeledah apartemen Taylor dan menemukan bukti-bukti kejahatan di sana. Pada tahun 1989 Joyce dibebaskan dari penjara Texas setelah mendekam disana selama sembilan tahun.
Quote:
2. Ralph Alsman
Spoiler for Ralph Alsman:
Ralph Alsman
Di tahun 1930-an, John Dillinger adalah buronan paling berbahaya di Amerika. Bersama kelompoknya, John Dillinger telah merampok sedikitnya 24 bank dan 4 kantor polisi. Anehnya orang yang paling ingin Dillinger ditangkap bukanlah para korban Dillinger, namun seorang pria bernama Ralph Alsman. Kenapa begitu? Karena Ralph memiliki wajah dan bentuk tubuh yang sangat mirip dengan Dillinger. Selain itu keduanya juga mempunyai tahi lalat di bawah mata kiri dan parut bekas luka di tangan kiri.
Karena kemiripannya, Alsman pernah menjadi korban salah tangkap polisi sebanyak 17 kali. Meskipun akhirnya dilepaskan, tak urung sebelumnya Alsman sempat dihajar di kantor polisi. Selain itu Alsman juga pernah ditembak sebanyak 11 kali meskipun akhirnya dia selamat. Penderitaan Alsman baru berhenti ketika Dillinger ditembak mati pada tanggal 22 Juli 1934.
Karena kemiripannya, Alsman pernah menjadi korban salah tangkap polisi sebanyak 17 kali. Meskipun akhirnya dilepaskan, tak urung sebelumnya Alsman sempat dihajar di kantor polisi. Selain itu Alsman juga pernah ditembak sebanyak 11 kali meskipun akhirnya dia selamat. Penderitaan Alsman baru berhenti ketika Dillinger ditembak mati pada tanggal 22 Juli 1934.
Quote:
3. Adolf Beck
Spoiler for Adolf Beck:
Adolf Beck
Pada tanggal 16 Desember 1895, polisi menangkap Adolf Beck atas tuduhan perampokan. Meskipun Beck mengaku tidak bersalah, polisi tetap menahannya ketika 10 orang wanita lain juga mengaku sebagai korban Beck. Polisi juga menuduh Beck adalah seorang buronan bernama John Smith yang pada tahun 1877 pernah dipenjara selama 4 tahun karena kasus yang sama. Akhirnya dalam persidangan Beck dihukum penjara selama tujuh tahun.
Beck dibebaskan bersyarat pada tahun 1901, tetapi ditangkap lagi karena seorang wanita lain mengaku Beck telah merampas perhiasannya. Beck pun kembali ke penjara. Namun kali ini nasib baik rupanya berpihak padanya, ketika John Smith yang asli tertangkap saat sedang beraksi di tempat lain. Rupanya Beck memang sangat mirip dengan Smith. Beck pun segera dibebaskan dan mendapat kompensasi atas kejadian salah tangkap itu.
Beck dibebaskan bersyarat pada tahun 1901, tetapi ditangkap lagi karena seorang wanita lain mengaku Beck telah merampas perhiasannya. Beck pun kembali ke penjara. Namun kali ini nasib baik rupanya berpihak padanya, ketika John Smith yang asli tertangkap saat sedang beraksi di tempat lain. Rupanya Beck memang sangat mirip dengan Smith. Beck pun segera dibebaskan dan mendapat kompensasi atas kejadian salah tangkap itu.
Quote:
4. Bernard Pagano
Spoiler for Bernard Pagano:
Bernard Pagano
Pada awal tahun 1979, lima orang pengusaha dari Wilmington telah dirampok oleh pelaku yang sama. Penjahat itu kemudian dikenal dengan sebutan “The Gentleman Bandit” karena selalu berlaku sopan kepada para korbannya. Ketika sketsa pelaku diumumkan oleh polisi, beberapa laporan tentang jati diri pelaku pun mulai masuk hingga akhirnya polisi menahan pendeta Bernard Pagano, seorang asisten pastur sebuah gereja katolik.
Pada tanggal 27 Februari tahun yang sama, Bernard pun menjalani persidangan meskipun sempat diprotes oleh jemaah gereja katolik tersebut. Untungnya sebelum hukuman dijatuhkan, the gentleman bandit menyerahkan diri karena merasa bersalah. Penjahat yang bernama Roland Clouser itu rupanya memiliki wajah dan bentuk badan yang sangat mirip dengan pendeta Bernard yang segera dibebaskan dari tahanan dan menerima permintaan maaf resmi dari pihak kepolisian.
Pada tanggal 27 Februari tahun yang sama, Bernard pun menjalani persidangan meskipun sempat diprotes oleh jemaah gereja katolik tersebut. Untungnya sebelum hukuman dijatuhkan, the gentleman bandit menyerahkan diri karena merasa bersalah. Penjahat yang bernama Roland Clouser itu rupanya memiliki wajah dan bentuk badan yang sangat mirip dengan pendeta Bernard yang segera dibebaskan dari tahanan dan menerima permintaan maaf resmi dari pihak kepolisian.
Quote:
5. Stephen Waldorf
Spoiler for Stephen Waldorf:
Mobil Stephen Waldorf
Pada bulan Januari 1983, seorang editor film bernama Stephen Waldorf sedang berkendara pelan di jalanan kota London ketika seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya tiba-tiba masuk ke kursi belakang mobil. Waldorf yang terkejut pun menghentikan mobilnya ketika tiba-tiba dua orang polisi menembaki mobilnya. Setelah kehabisan peluru, polisi itu kemudian mendekat dan memukul kepala Waldorf dengan sebuah pistol. Waldorf yang terluka parah kemudian diborgol dan dibawa ke rumah sakit.
Rupanya polisi menyangka Waldorf adalah seorang buronan bernama David Martin yang baru saja kabur dari penjara. Selain wajah dan bentuk badannya mirip dengan David Martin, wanita bernama Susan Stephens yang menyerobot mobilnya ternyata adalah pacar dari David Martin. Karena kesalahan itu, dua orang polisi yang menangkap Waldorf harus menjalani sidang karena percobaan pembunuhan, sementara Waldorf mendapat uang kompensasi sebanyak 120.000 pounds.
Rupanya polisi menyangka Waldorf adalah seorang buronan bernama David Martin yang baru saja kabur dari penjara. Selain wajah dan bentuk badannya mirip dengan David Martin, wanita bernama Susan Stephens yang menyerobot mobilnya ternyata adalah pacar dari David Martin. Karena kesalahan itu, dua orang polisi yang menangkap Waldorf harus menjalani sidang karena percobaan pembunuhan, sementara Waldorf mendapat uang kompensasi sebanyak 120.000 pounds.
Quote:
PENUTUP
Nah, Itulah 5 kasus salah tangkap polisi yang tragis. Kalo dilihat dari kasus diatas cukup mengerikan juga ya kalo memiliki wajah yang mirip dengan pelaku kejahatan yg sedang jadi buronan . Tapi semoga kasus-kasus diatas bisa diambil pelajaran terutama bagi para penegak hukum agar lebih bijak dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka. Jangan sampai terjadi seperti kasus2 yang diatas, seseorang yang tidak bersalah malah divonis bersalah.
Ane tunggu komentar2 bermutu dari agan2 sekalian yg telah ane share diatas
Semoga thread sederhana ini ini bisa bermanfaat besar bagi agan-agan sekalian.
Ane tunggu komentar2 bermutu dari agan2 sekalian yg telah ane share diatas
Semoga thread sederhana ini ini bisa bermanfaat besar bagi agan-agan sekalian.
Spoiler for Cek Sumber:
Spoiler for Bonus Mantabbb:
Beberapa Kasus Salah Tangkap yang Pernah Ada di Indonesia
Spoiler for Sengkon dan Karta, Sebuah Ironi Keadilan:
Sengkon dan Karta, Sebuah Ironi Keadilan
Lima tahun bukan waktu yang teramat pendek. Apalagi untuk dihabiskan di dalam sebuah ruangan beku bernama penjara. Apalagi untuk sebuah perbuatan yang tidak pernah dilakukannya. Tapi Sengkon dan Karta mengalaminya. Kepada siapakah mereka harus mengadu, jika sebuah lembaga bernama pemerintah tidak bisa lagi dipercaya? Sebab keadilan tidak pernah berpihak kepada Sengkon, juga Karta, juga mereka yang lain, yang bernama rakyat kecil.
Alkisah sebuah perampokan dan pembunuhan menimpa pasangan suami istri Sulaiman-Siti Haya di Desa Bojongsari, Bekasi. Tahun 1974. Beberapa saat kemudian polisi menciduk Sengkon dan Karta, dan menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Keduanya dituduh merampok dan membunuh pasangan Sulaiman-Siti Haya. Tak merasa bersalah, Sengkon dan Karta semula menolak menandatangani berita acara pemeriksaan. Tapi lantaran tak tahan menerima siksaan polisi, keduanya lalu menyerah. Hakim Djurnetty Soetrisno lebih mempercayai cerita polisi ketimbang bantahan kedua terdakwa. Maka pada Oktober 1977, Sengkon divonis 12 tahun penjara, dan Karta 7 tahun. Putusan itu dikuatkan Pengadilan Tinggi Jawa Barat.
Dalam dinginnya tembok penjara itulah mereka bertemu seorang penghuni penjara bernama Genul, keponakan Sengkon, yang lebih dulu dibui lantaran kasus pencurian. Di sinilah Genul membuka rahasia: dialah sebenarnya pembunuh Sulaiman dan Siti!. Akhirnya, pada Oktober 1980, Gunel dijatuhi hukuman 12 tahun penjara.
Meski begitu, hal tersebut tak lantas membuat mereka bisa bebas. Sebab sebelumnya mereka tak mengajukan banding, sehingga vonis dinyatakan telah berkekuatan hukum tetap. Untung ada Albert Hasibuan, pengacara dan anggota dewan yang gigih memperjuangkan nasib mereka. Akhirnya, pada Januari 1981, Ketua Mahkamah Agung (MA) Oemar Seno Adji memerintahkan agar keduanya dibebaskan lewat jalur peninjauan kembali.
Berada di luar penjara tidak membuat nasib mereka membaik. Karta harus menemui kenyataan pahit: keluarganya kocar-kacir entah ke mana. Dan rumah dan tanah mereka yang seluas 6.000 meter persegi di Desa Cakung Payangan, Bekasi, telah amblas untuk membiayai perkara mereka.
Sementara Sengkon harus dirawat di rumah sakit karena tuberkulosisnya makin parah, sedangkan tanahnya yang selama ini ia andalkan untuk menghidupi keluarga juga sudah ludes dijual. Tanah itu dijual istrinya untuk menghidupi anak-anaknya dan membiayai dirinya saat diproses di polisi dan pengadilan. Walau hanya menanggung beban seorang istri dan tiga anak, Sengkon tidak mungkin meneruskan pekerjaannya sebagai petani, karena sakit TBC terus merongrong dan terlalu banyak bekas luka di badan akibat siksaan yang dideranya.
Sementara itu Sengkon dan Karta juga mengajukan tuntutan ganti rugi Rp 100 juta kepada lembaga peradilan yang salah memvonisnya. Namun Mahkamah Agung menolak tuntutan tersebut dengan alasan Sengkon dan Karta tidak pernah mengajukan permohonan kasasi atas putusan Pengadilan Negeri Bekasi pada 1977. ‘Saya hanya tinggal berdoa agar cepat mati, karena tidak ada biaya untuk hidup lagi’ kata Sengkon.
Lalu Tuhan berkuasa atas kehendaknya. Karta tewas dalam sebuah kecelakaan, sedangkan Sengkon meninggal kemudian akibat sakit parahnya. Di sanalah mereka dapat mengadu tentang nasibnya, hanya kepada Tuhan.
Sumber
Miris bacanya gan,,,
Spoiler for Dituduh Rampok, Pria Ini Disiksa 13 Polisi:
Dituduh Rampok, Pria Ini Disiksa 13 Polisi
Kuswanto korban penyiksaan oleh aparat negara menunjukkan luka bakar di lehernya akibat kekerasan penyidik Polres Kudus ditemani keluarga korban dan pengurus KontraS saat memberikan keterangan pers di Kantor KontraS, Jakarta, 6 Desember 2014. KontraS mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap praktik pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Jakarta - Kuswanto, 29 tahun, merupakan satu dari beberapa korban penyiksaan aparat polisi yang saat ini berada di Jakarta atas undangan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Para korban dan keluarganya dengan didampingi Kontras menuntut pertanggungjawaban aparat polisi dan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla atas siksaan yang dialami.
Kuswanto membawa serta istri dan kedua anaknya yang masih kecil menggunakan bus umum dari Kudus, Jawa Tengah, ke Jakarta. "Keselamatan kami terancam karena mereka tahu kami akan ke Jakarta," kata Kuswanto kepada Tempo, Sabtu malam, 6 Desember 2014.
Bekas siksaan aparat polisi tampak di sekitar leher dan dada Kuswanto. "Leher dan tubuh saya disiram bensin dan dibakar pakai korek api. Lalu disiram cairan setiba di kantor polisi," kata Kuswanto menahan sakit.
Setiap kali bernapas dan menjawab pertanyaan, Kuswanto terpaksa berbicara perlahan untuk mencegah lubang di lehernya mengeluarkan darah dan air. Perban putih yang menutup lubang itu basah oleh air dan darah. Ia meneguk pil penahan sakit saat berbicara dengan Tempo. "Ini obat penahan sakit," ujarnya.
Namun istrinya, Endang Susilowati, 30 tahun, belakangan menyebutkan pil itu dibeli dari toko obat Cina di Kudus karena tak ada uang untuk berobat.
Peristiwa penyiksaan oleh 13 polisi itu terjadi pada 21 November 2012 sore. Ia dituduh merampok toko penjual es krim Walls di Kudus. Namun Kuswanto menolak tuduhan itu karena tidak melakukannya. Apalagi saat perampokan terjadi dia berada di rumah saudaranya di luar kota.
Bukti dia merampok juga tak mampu ditunjukkan para polisi yang datang mencokoknya dengan pakaian preman. Malah dia diseret ke mobil dan dibawa ke satu tempat bersama 4 temannya. Mereka disiksa namun penyiksaan terberat dialami Kuswanto. "Dalam keadaan mata saya dilakban hitam, tangan diborgol ke belakang, saya disiram bensin dan dibakar pakai korek api," Kuswanto menjelaskan.
Karena tak ada bukti kuat, ia dilepaskan. Setahun kemudian, Kuswanto mengetahui dari media massa perampok sebenarnya ditangkap. "Saya mohon bantuan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) dan pemerintah untuk mengobati luka saya bekas dibakar polisi," kata Kuswanto penuh harap.
Sumber
Spoiler for AJI Laporkan Kasus Salah Tangkap Wartawan:
AJI Laporkan Kasus Salah Tangkap Wartawan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyatakan akan membawa kasus salah tangkap kepolisian terhadap wartawan Tribun Lampung kepada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Lampung untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Kami akan melaporkan ke Propam Polda. Kita protes petinggi Polri untuk menindak tegas mereka (anggota Polri yang melakukan salah tangkap)," jelas Ketua Umum AJI Indonesia Suwarjono kepada wartawan di Gedung Dewan Pers, di Jakarta, Kamis (5/3).
Sebelumnya polisi melakukan aksi penggerebekan terhadap seorang wartawan Tribun Lampung Ridwan Hardiansyah yang dituding terlibat kasus narkoba. Dalam upaya penggerebekan itu Ridwan mengaku sempat mengalami tindakan tidak mengenakkan berupa pembekapan, pemborgolan, dan diancam akan ditembak apabila melawan.
Suwarjono mengatakan bahwa AJI Bandar Lampung sudah membawa kasus tersebut ke Polda Lampung, dan mendesak Kapolda setempat mengusut perilaku yang tidak profesional tersebut. "Kami (Aji) memprotes keras Kapolda Lampung terkait cara polisi menangani teror terhadap jurnalis Tribun yang juga merupakan sekretaris AJI Bandar Lampung. Dia diborgol, dibekap bak teroris, diancam tembak, diintimidasi," kata Suwarjono.
Menurut Suwarjono, Ridwan dikenal sebagai wartawan yang baik, yang kini sedang bertugas meliput bidang pendidikan. Dalam beberapa waktu belakangan ini tidak ada satu pun karya jurnalistiknya yang menyangkut soal hukum.
"Dia (Ridwan) itu wartawan biasa. Kita tahu betul anak ini baik, dia banyak menghasilkan buku, banyak karyanya di bidang pendidikan dan rekam jejaknya terlihat," ujar Suwarjono.
Sumber
Rasanya masih banyak lagi kasus-kasus salah tangkap yang terjadi dinegeri kita ini,,,
Quote:
Spoiler for Pesan TS:
Jika isi thread ane dirasa bermanfaat Jangan lupa untuk bantu ya gan, bagi yg sudah ISO bolehlah ane dikasi sedikit dan budayakan komeng gan,,,
REKOMEN HT
Diubah oleh inginsukses01 24-03-2015 11:02
0
6.2K
Kutip
38
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan