JAKARTA - Beredar kabar bahwa warga dengan nama Muhammad dan Ali akan kesusahan bila memakai mesin autogate di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Jakarta. Jika kabar tersebut benar, Ketua Komisi VIII DPR Saleh Pertaonan Daulay, menyayangkan hal itu.

Menurutnya, "pencekalan" warga dengan nama Muhammad dan Ali merupakan bentuk pelanggaran HAM dan dapat menciderai prinsip-prinsip keadilan. Dia pun meminta Menkum HAM, Yasonna Loaly untuk segera turun tangan mengklarifikasi hal itu.

"Kasus autogate ini bisa saja mencederai falsafah kebhinnekaan dan melanggar prinsip-prinsip keadilan. Menkumham semestinya bertindak cepat. Jangan hanya cepat bertindak dalam urusan partai politik. Kasus ini pun perlu ditangani dengan cepat dan serius," ujar Saleh kepada Okezone di Jakarta, Sabtu (21/3/2015).

Ketua PP Muhammadiyah tersebut, mengaku kaget dengan kasus pendeskriditan nama Muhammad dan Ali. Kasus seperti itu tidak semestinya terjadi, apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

"Faktanya, mayoritas penduduk Indonesia dari kalangan santri selalu membubuhkan nama Muhammad, Ahmad, dan Ali di depan nama mereka. Selain menunjukkan identitas, pemberian nama tersebut sejalan dengan tuntunan ajaran Islam. Karena itu, sudah sepantasnya negara melindungi pelaksanaan tuntunan ajaran agama warga negara seperti ini," tegasnya.

Terlebih Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan, nama Muhammad dan Ali itu adalah doa dari pemberian orang tua. Dengan memberikan nama, orang tua berharap agar anaknya bisa menjadi baik seperti Muhammad atau Ali.

"Paling tidak, bisa mengikuti jejaknya. Nah, apa salah mereka yang mempunyai nama Muhammad dan Ali? Di situ letak sensitivitas kasus ini," ungkapnya.

Sebelumnya seorang penumpang yang hendak menuju Australia dilarang masuk pintu otomatis imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta hanya karena namanya Muhammad Edo. Ia baru boleh memasuki bandara setelah melewati pintu manual. Meski sempat kesal, Muhammad mengikuti arahan petugas karena khawatir terlambat masuk pesawat.

(ris)

Sumber http://m.okezone.com/read/2015/03/21/337/1122162